MENATA
DIRI DEMI MASA DEPAN DENGAN MENGUMPULKAN
PRESTASI
Inda
Stella Faubun
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Lulus SMA dan melanjutkan kuliah dengan
mengambil jurusan yang kita idam-idamkan merupakan harapan dari setiap orang. Namun,
bagaimana jika hal itu tidak terjadi sesuai dengan harapan kita? Apa yang akan
kita lakukan, melanjutkan atau berhenti saja?
Hal ini terjadi padaku. Tidak pernah
terpikirkan dalam pikiran, setelah lulus SMA melanjutkan kuliah dan mengambil
jurusan Psikologi. Semuanya terjadi beigtu saja dan aku hanya menerimanya. Hal
yang ada dalam pikiranku adalah yang penting aku bisa kuliah, tidak masalah
bagiku jika jurusan yang aku geluti tidak sesuai seperti dengan apa yang aku
harapkan.
Semester pertama aku jalani, mendapat
teman-teman baru merupakan hal yang sangat menyenangka, bukan saja teman dari
satu fakultas, namun juga teman dari fakultas lain di Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta. Juga teman-teman dari luar kampus pun ada. Beberapa kegiatan yang
aku ikuti juga membantuku untuk dapat lebih bersosialisasi dengan orang lain.
Walaupun hasilnya masih nihil dan kurang memuaskan karena ternyata aku masih
saja belum bisa mengendalikan dan memahami diriku sendiri. Namun semester satu
ini, bagiku semester yang menyenangkan dimana semua hal masih tampak baru dan
asing. Mengenal dan belajar hal-hal baru.
Masuk ke Fakultas Psikologi dengan tidak
memiliki bekal apapun, persiapan apapun dan strategi apapun, membuatku tampak
seperti seseorang yang hanya berjalan namun tidak mengetahui tujuan dan kemana
aku akan pergi atau apa yang akan aku dapatkan dari belajar Psikologi. Hal ini
juga membuatku tampak seperti seseorang yang tidak memiliki prinsip dan
prioritas dalam hidup. Mendapat IP yang bagus pada semester satu membuatku
sedikit memiliki semangat dan mulai memikirkan serta membayangkan apa yang akan
aku lakukan setelah lulus nanti dengan “S.Psi” ditangan. Setidaknya sudah
memiliki bayang-bayang untuk kedepan merupakan hal sudah sangat bagus dalam
menerima sesuatu yang sebenarnya bukan diharapkan.
Berusaha menerima sejak awal dengan sebuah
langkah yang baik, belum tentu pada langkah-langkah berikutnya akan membuatku
untuk tetap tegar dan bertahan. Semester dua, langkah-langkahku sudah mulai
goyah. Benar jika memulai semua orang pasti memiliki semangat yang luar biasa,
namun proses dari itu akan mulai terlihat pada langkah yang selanjutnya,
setelah langkah pertama yang kita ambil pada saat kita baru memulai suatu hal.
IP yang bagus ternyata belum bisa untuk membuatku untuk tetap berpikiran
positif untuk maju terus dan pantang mundur. Pada semester dua aku mendapatkan
nilai rendah dibandingkan dengan nilai IP di semester satu.
Mendapat nilai IP rendah di semester dua
membuatku untuk bangkit dan berusaha keras di semester tiga. Aku yakin jika aku
lebih berusaha lagi di semester tiga, nilaiku pasti akan kembali bagus seperti
pada semester satu. Lagi dan lagi, semester tiga malah lebih buruk dari
semester dua. Pola hidup yang tidak baik menjadi kendala terbesar dalam diriku,
aku tetap saja tidak lebih berusaha namun gagal dalam menjalani tugas-tugasku
dalam perkuliahan.
Mencintai yang dibenci atau yang tidak
disenangi itu bukanlah perkara mudah bagi siapapun. Begitupun diriku, berusaha
untuk tetap menerima dan menjalani, namun yang aku lakukan adalah hal yang
sebalinya menyalahkan diri sendiri, karena tidak pernah mengatakan apa pun.
Menyesalpun tidak ada gunanya lagi, sekarang bukan lagi mengenai keputusan dari
orangtua, melainkan keputusanku sendiri, maju atau lari. Masih ada banyak
langkah yang harus aku ambil, tidak ada waktunya untuk menyesal. Aku masih bisa
memperbaiki di semester depan, namun pastinya harus ada tujuan, persiapan dan
strategi yang matang dari diriku sendiri, dan di dukung dengan motivasi yang
besar dari dalam diri.
Berikut adalah daftar prestasi saya dan
bukti-buktinya:
12 September 2015 = Peserta lomba
menulis esai, dengan judul “Mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam
Kondisi Indonesia Masa Kini”. Penyelenggara, kerjasama Forkafmi, Sinergi
Bangsa, dan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
|
|
0 komentar:
Posting Komentar