28.12.15

Tanpa Keadilan, Indonesia Bisa Keluar dari MEA

Ringkasan Artikel : Tanpa Keadilan, Indonesia Bisa Keluar dari MEA


Antoni Firdaus
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Tanpa prinsip pembangunan berkeadilan, Masyarakat Ekonomi ASEAN akan bubar. Negera-negara yang merasa tidak mendapatkan keuntungan sepadan dan terus tertinggal akan berontak.
“Kalau mau Masyarakat Ekonomi ASEAN sukses, prinsip keadilan harus dipatuhi. Caranya dengan memberikan kesempatan kepada Negara yang tertinggal untuk mengejar agar kesenjangan semakin berkurang.” Kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin.
Pembangunan yang berkeadilan adalah pilar keempat dalam konsep Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurut Budi, hal ini adalah kunci keberlanjutan MEA. Namun, realitanya masih banyak praktik di antara Negara-negara ASEAN yang bertolak belakang dengan pilar tersebut.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan, implementasi MEA sebaiknya terus dievaluasi, termasuk setela 31 Desember 2015 saat pemberlakuan komitmen MEA.
“Perdagangan bebas sebagai salah satu komitmen MEA bukan perjanjian satu malam. Kita akan menghadapi itu. Antara komitmen, realitas, dan kesiapan terus kita pantau. Nanti pada 2016, kalau ada hal-hal yang Indonesia tidak siap, akan kita bicarakan MEA menjadi keniscayaan. Namun realitas dilapangan harus dilihat sebagai bagian untuk merealisasi MEA” kata Sofyan.


Sumber : LAS/HEN, Tanpa Keadilan, Indonesia Bisa Keluar dari MEA. Kompas, 21 April 2015. Hal 19

0 komentar:

Posting Komentar