27.12.15

Ringkasan artikel: More Fellowship Not More Leadership



Restu Wahyuningtyas
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Sebagian besar orang ingin tinggal di tempat yang bebas, seperti di Prancis misalnya. Sebuah tempat yang memberikan kebebasan ketika orang ingin melihat pertandingan bola, konser, atau keluar malam tanpa merasa cemas. Setelah kejadian di Paris beberapa waktu lalu yang menelan banyak korban, banyak orang mulai merenung dalam hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Serangan bukan pada simbol uang tradisional dan kekuasaan melainkan pada lingkungan yang beragam, orang beraktifitas dan serangan terhadap toleransi.
Menurut Petriglieri, pada cita-cita Prancis yang liberte dan egalite tidak cukup, maka perlu tambahan fraternite. Fraternite adalah jenis hubungan etika antara orang-orang yang didasarkan pada cinta dan solidaritas. Peristiwa serangan di Paris memicu lebih di budidaya rasa ingin tahu. Memelihara peradaban merupakan budidaya rasa ingin tahu unuk mengenali perbedaan secara substantif. Serta berkomitmen untuk menghormati dalam dan diantara kelompok-kelompok mereka.
Dalam konflik yang terjadi baik tajam maupun kurang tajam, dibutuhkan pemimpin yang bisa berpegang pada suara mereka dan membantu orang lain menemukan mereka. Salah satu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan pemimpin masa depan. Petreglieri mengusulkan fellowship, dimana effective leadership bukanlah menjadi yang terbaik.  Fellowship dalam akademisi berasal dari fellow yang artinya adalah anggota dari sekelompok terpelajar yang bekerja sama sebagai rekan dalam mengejar pengetahua atau praktik bersama. Dalam fellowtermasuk profesor tamu, peneliti postdoctoral dan peneliti doktor. Hal ini mungkin menunjukkan penerimaan individu drai setap tingkat lulusan berbasis prestasi dalam bentuk dana yang mirip dengan beasiswa.
Ada banyak pemimpin suku yang sudah baik, namun saat ini memerlukan pemimpin yang lebih beradab sebagai gantinya. Paa masa sekarang yang benar-benar kita butuhkan adalah lebih pada fellowship.

Sumber:
Suyanto, M. (2015). More fellowship not more leadership. Kedaulatan Rakyat edisi 17 November hal. 18

0 komentar:

Posting Komentar