Muji Pambudi
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dalam Laporan dan Analisis Harapan Masyarakat ata Kebijakan Pendidikan,
Koordinator Kawal Pendidikan Fasli Jamal, Kamis (3/12) di Jakarta mengatakan
bahwa Pembentukan manusia melalui pendidikan karakter, perbaikan pada proses pembelajar
di dalam kelas, akses pendidikan, kualiatas pendidik dan tata kelola pendidikan
saat ini belum menjadi perhatian para
calon kepala daerah. Padahal isu isu tersebut cukup penting karena berhubungan
dengan calon calon pemimpin masa depan bangsa Indonesia.
Sebuah situs www.kawalpendidikan.org yang dibuka sebulan menjelang
pemilihan kepala daerah serentak, telah mendapatkan dukungan dari
masyarakat di 10 daerah pemilihan terutama mengenai issue program
pendidikan dan terkumpul 334 harapan dan 3.333 dukungan mengenai program pendidikan tersebut.
Tetapi "Harapan publik ini belum sejalan dengan apa yang ditawarkan para
calon kepala daerah. Ada daerah yang sudah komprehensif menjabarkan rencana
program pendidikannya hingga rinci, tetapi tidak menyentuh pendidikan karakter.
Ada aspirasi masyarakat yang belum tersentuh," kata Fasli
Pemerhati pendidikan karakter sekaligus pemrakarsa Kawal Pendidikan, Doni Kesuma menilai menarik bahwa muncul harapan masyarakat pada pendidikan karakter,walaupun tidak satu pun dari 24 pasangan calon di 10 daerah pemilihan kepala daerah serentak 2015 memiliki janji kampanye yang jelas tentang pendidikan karakter.
"Harapan publik hampir sama di semua daerah. yang dianggap terpenting adalah pembentukan manusianya dan proses
pembelajaran di kelas. Bukan cuma infrastruktur sekolah," kata Doni.
Masyarkat di harapkan jeli didalam
memilih calon kepala daerah yang dapat menangkap aspirasi mereka dibidang
pendidikan dan merealisaikannya ketika mereka terpilih. Dan harapannya agar
calon kepala daerah yang terpilih bisa memiliki program yang jelas dan
terukur mengenai program pendidikan ini.
Kompas edisi 4 Desember 2015, di
"Karakter Bukan Prioritas".
0 komentar:
Posting Komentar