Tunggu
Bantuan dari Jerman
Aldy
febrianto
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Problema sampah yang sudah kelebihan kapasitas ditempat
pembuangan sampah ahkir (TPSA) pasuruhan, kecamatan mertoyudan, kabupaten
magelang, akan dilaksanakan dengan sistem control landfiil atau mengubur sampah. Untuk memuluskan
program tersebut, pemerintah kabupaten (pemkab) magelang menunggu bantuan dari
jerman senilai Rp200 miliar.
Dua perwakilan dari pemkab magelang yakni kepala dinas
pekerjaan umum energi dan sumber daya mineral (DPUESDM), Sutarno bersama dengan
pelaksana tugas (Plt) sekretaris daerah (sekda), Agung trijaya melawat ke
jerman. Kepergian mereka salah satunya adalah terkait bantuan dari jerman itu.
Selama ini, kata dia, pembuangan sampah masih menggunakan
sistem open dumping, sehingga muncul pencemaran lingkungan sekitar TPA.
Datangnya penghujan juga menyebabkan meningkatnya jumlah cairan dari tumpukan
sampah. Apalagi, produksi sampah setiap hari di TPSA pasuruhan itu bisa 50 ton.
Sehingga sudah kelebihan kapasitas dan diperlukan penambahan ruang baru.
“Kami menyadari bahwa pengelolaan sampah di TPSA
pasuruhan masih belum sesuai dengan aturan yang ada. Maka, perlu adanya
penguburan sampah. Dengan penimbunan ini , kami pastikan bisa meminimalisasi
penyakit,” jelas Zaenal.
Disinggung adanya rencana pembangunan TPSA regional di
wilayah kabupaten magelang, Zaenal menjelaskan, saat ini, kondisi belum
memungkinkan. Dia juga menyebut ada banyak kendala terkait rencana pembuatan
TPSA regional di wilayah tempuran itu.
0 komentar:
Posting Komentar