Juni
Wulan Ningsih
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Training
bagi karyawan baru memang sangat penting karena berguna untuk mempersiapkan
mental karyawan untuk lingkungan kerja yang baru dan memberikan pengetahuan
yang relevan dengan pekerjaan (Shinta, 2014). Kenyataannya tidak semua
perusahaan tidak mempersiapkannya denga baik, hal ini seperti yang dialami oleh
S (29 tahun) yang baru sebulan bekerja pada perusahaan tekstil di Sukoharjo.
Waktu pertama kali menjalani masa training, S langsung dibawa ke ruang produksi
dan disuruh mengingat-ngingat semua yang diajarkannya baik cara kerjanya maupun
bagian-bagian dari mesin yang akan dia pegang. Ketiadaan buku petunjuk ini
menjadi salah satu indikator training yang tidak memadai. Selain itu indikator
lainnya berupa tidak ada pembagian jobdesk diawal masa training, yang mana S
diajarkan semua keahlian dalam pabrik tersebut. Padahal sebagai seorang
opertaor ia hanya membutuhkan keahlian untuk memancing dan menyambung benang
saja.
Solusi
yang coba diberikan untuk S yaitu mencatat garis besar dari materi yang
disampaikan atau merekam semua perkataan instrukturnya agar tidak lupa dan bisa
juga menanyakan kepada instruktur apakah tidak ada buku petunjuk yang bisa dibawa
pulang dan dipelajari dirumah. Selain itu dari pihak pabrik sendiri kedepannya
juga menyediakan buku petunjuk untuk training karyawan baru agar karyawannya
semakin mengerti dengan pekerjaan yang akan mereka kerjakan. Hal lainnya lagi
diawal masa training sudah dilakukan pembagian jobdes sehingga karyawan baru
bisa lebih mendalami materi yang akan ia gunakan untuk kerjanya nanti.
Referensi:
Shinta.
(2014). Materi Mengajar Psikologi Industri dan Organisasi pertemuan 7.
Yogyakarta : Universitas Proklamasi 45
0 komentar:
Posting Komentar