Keluarga
merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang di
dalam keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu
dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai dan kebiasaan (Notosoedirjo, 2001).
Berdasarkan teori tersebut bahwa begitu anak lahir maka individu sudah menjadi
anggota baru dalam lingkungan keluarga tersebut. Mulai saat itu juga individu
mulai dibesarkan, bertempat tinggal, mulai berinteraksi dengan lingkungan
keluarga dan sekitarnya, individu mulai diberikan nilai sopan santun, sosial
dan lain-lain.
Kenapa keluarga merupakan salah satu faktor utama dalam
pembentukan kepribadian seseorang?. Menurut Louis Wiliam Stern (1871-1980)
bahwa hereditas (pembawaan) dan lingkungan sebagai faktor-faktor yang
berpengaruh dalam perkembangan seseorang. Maka dari hal inilah faktor keluarga
merupakan salah satu faktor utama dalam pembentukan pembentukan perkembangan
kepribadian seseorang.
Keluarga juga dapat mengakibatkan kesahatan mental
seorang individu terganggu misal : keluarga yang ekonominya rendah, keluarga
yang tidak fungsional. Menurut Notosoedirjo dan Latipun (2001) bahwa keluarga
yang utuh tetapi tidak fungsional lebih berakibat buruk pada anak. Akan tetapi
tidak semua keluarga yang ekonominya rendah dan yang tidak fungsional berakibat
kesahatan mental terganggu.
Tetapi jika sejak dini anak sudah diikut sertakan dalam
keluarga maka gangguan kesehatan mental tidak akan terganggu. Menurut Schultz
(1955-1958) ada 3 kebutuhan antar pribadi dalam membangun interaksi dengan
orang lain. Pertama inklusi yaitu
berhubungan sejauh mana anak diikut sertakan dalam keluarga, kedua kontrol orang tua yang terlalu
memberikan kebebasan pada anak maka anak akan sulit diatur, jadi orang tua
harus menekankan pengarahan dalam mendidik anak. Ketiga afeksi yaitu dalam kehidupan anak dia bisa merasa dicintai
atau tidak dicintai oleh orang tuanya.
Anak yang dididik dengan kasih sayang dalam keluarga,
dikasihi, dan diperhatikan maka anak dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya
akan menjadi baik. Tetapi sebaliknya jika anak tidak diberi kasih sayang dalam
keluarga maka akan dapat bertingkah arogan, tidak sopan, serta buruk dalam
menjalin hubungan dengan orang lain(Kartono, 2013).
Daftar Pustaka :
Notosoedirjo,
M dan Latipun. 2001. Kesehatan Mental.
Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
Hadi
Suyono. 2008. Pengantar Psikologi Sosial
1. Yogyakarta : D&H Pro Media
Kartono,
K. 2013. Patalogi Sosial 2. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada
0 komentar:
Posting Komentar