YUDHA
ANDRI RIYANTO
Ø DEFINISI
Kepemimpinan adalah salah satu
pekerjaan seseorang yang sangat memeggang peran penting dalam salah satu
organisasi apapun. Seorang pemimpin membutuhkan loyalitas tinggi untuk dapat
mengembangkan organisasi yang dipimpin, terutama mengembangkan SDM.
Terdapat banyak gaya kepemimpinan yang
bisa diterapkan seorang pemimpin salah satunya gaya kepemimpinan karismatik.
Gaya kepemimpinan karismatik merupakan gaya yang banyak digunakan untuk
kemimpinan yaitu power utamanya adalah kewibawaan, kehormatan yang dimiliki.
Menurut Artitonang (2007) dalam Hurin
(2013) pengertian kepemimpinan adalah paada dasarnya berhubungan dengan
ketrampilan, kecakapan, dan ingkatan pengaruh dimiliki seseorang oleh sebab itu
kepemimpinan bisa dimiliki oleh seseorang
yang bukan pemimpin.
Gaya kepemimpinan berkembang dengan
beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997)
dalam Arie (2013):
a.
Tipe
otokratis
b.
Tipe
militeris
c.
Tipe
petemalistis
d.
Tipe
karismatik
e.
Tipe
demokratis
Saya sedikit akan membahas teori
kepemimpinan karismatik. Siagian (1997) dalam Arie (2013) menuliskan, hingga
sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab – sebab mengapa seseorang
pemimpin memiliki aura
karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimipin yang karismatik mempunyai daya tarik
tersendiri yang besar. Pengikut gaya kepemimpinan karismatik juga mempunyai
pengikut yang sangat banyak / besar. Pengikut pemimpin yang menggunakan gaya
karismatik sering tidak bisa menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut
pemimpin tersebut.
Karena kurangnya pengetahuan tentang
sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya
dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra
natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan
sebagai kriteria untuk karisma.
Gaya kemimpinan karismatik bisa
dikatakan sebagai gaya kemimpinan yang hebat. Turskie (2002) dalam Hurin (2013)
menyebutkan karisma bersasal dari bahasa yuyani yang berarti “anugrah”.
Kekuatan yang tidak bisa dijelaskan secara logika disebut kekauatan karismatik.
gaya kepemimpinan karismatik dianggap sebagai kombinasi dari persona dan daya
tarik pribadi yang berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa untuk membuat
orang lain mendukung visi dan juga mempromosikan dengan semangat
Ø CIRI
– CIRI
Gaya kepemimpinan karismatik memang
tidak dimiliki semua pemimpin, tetapi ada yang mempunyai gaya tersebut. Didalam
gaya karismatik yang diandalkan adalah kekuatan kewibawaan yang besar. Adapun
ciri – ciri pemimpin yang karismatik adalah:
a.
Mempunyai
garis keturunan raja, presiden, wali, pastur atau yang banyak diagungkan
masyarakat luas.
b.
Individu
yang dipercayai, diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers).
Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria
untuk karisma. Siagian (1997) dalam Arie (2013)
c.
Individu
yang mampu atau mempunyai kemampuan menggunakan keitimewaan atau kelebihan
sifat kepribadian dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku orang
lain, sehingga dalam suasana batin mengagumi dan bersedia berbuat sesuatu yang
dikehendaki oleh orang tersebut. Hurin (2013)
Ø FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI
Adapun gaya kepemimpinan karismatik
mempunyai latar belakang yang dapat menjadi refrensi masyarakat atau pengikut.
Faktor yang mempengaruhi lainnya bisa saja jabatan, kekayaan dan kepandaian
disemua bidang. Seorang individu yang mampu membuat karisma didalam sosok
pribadinya merupakan individu yang hebat. Akantetapi tidak menutup kemungkinan
kecerdasan, atau sosok yang berwibawa timbul dari faktor gen. Thomas Hunt
Morgan (1866 1945) dalam Hartosujono (2008, hal 55) mengemukakan pendapatnya
bahwa gen adalah substansi hereditas, yaitu satu kesatuan kimia yang bersifat
salah satunya adalah : Gen dapat menduplikasikan diri pada peristiwa mitosis
(pembelahan sel): artinya gen dapat membelah menjadi dua yang sama persis
sehingga dapat informasi genetik kepada generasi berikutnya.
Ø KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN
Gaya karismatik didalam kepemimpinan
memang banyak kelebihan yang tidak bisa ditarik pertanyaan “kenapa”. Beberapa
kelebihan dalam kepemimpinan karismatik ini salah satunya adalah: Hurin (2013).
Pemimpin yang karismatik selalu bekerja demi kepentingan organisasinya.
Contohnya adalah banyak pemimpin ini menggunakan kekuasaan mereka untuk
membangun perusahaan sesuai citra merekasendiri.
Adapun gaya karismatik ini tidak
selalu lebih baik atau paling baik. Karena dalam semua kemimpinan mempunyai
titik lemah dan menjadi salah satu target pesaingnya untuk menjadi lebih tinggi
dengan dengan gaya kepemimpinan yang lain. Salah satu kelemahan gaya karismatik
ini adalah Hurin (2013). Hal yang paling b uruk, karisma yang egois ini membuat
si pemimpin menempatkan kepentingan dan tujuan – tujuan pribadi diatas tujuan
organisasi.
Ø PENGAPLIKASIAN
TERHADAP KARYAWAN
Gaya kepemimpinan yang berbeda – beda
membuat individu yang memiliki salah satu gaya kepemimpinan ikut membedakan
cara memimpin. Untuk gaya kepemimpinan karismatik dapat diaplikasikan terhadap
karyawan yang mau dan ikhlas menjalankan pekerjaan demi pengabdian. Contoh
pekerjaan yang model karismatik banyak terdapat di kerajaan – kerajaan. Pekerja
didalam kerajaan bisa disebut juga pengabdian diri sebagai warga kerajaan.
Gaya karismatik selain dalam kerajaan
dapat juga diaplikasikan didalam lingkup kantor atau perusahaan. Cara seseorang
mendapatkan karisma didalam lingkup pekerjaan tersebut, bisa saja dengan
menceritakan pengalaman yang sangat hebat, menguasai semua bidang pekerjaan
yang ada didalam satu lingkup pekerjaan, berperilaku profesional dalam
memimpin, adil dsb. Jika seseorang dapat melakukan hal tersebut maka orang
tersebut layak dan secara tidak langsug mempunyai karisma didepan karyawan yang
dipimpinnya atau menjadi sosok yang disegani.
DAFTAR RUJUKAN
Ø Hurin In Lia Amalia. Q (2013). Kepemimpinan karismatik versus
kepemimpinan transformasional. Analisis, vol 1, no. 2 agustus 2013 : 70 – 77.
Universitas 17 Agustus 1945. Bayuwangi\
Ø Arie Darman (2013).
Kepemimpinan. Retrieved on 11 Mei 2015. From: http://kepemimpinanibd.blogspot.com/
Ø Hartosujono
(2008). Diktat Antropobiologi. Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
0 komentar:
Posting Komentar