20.10.15

PIMPINAN MU KARISMATIK ?


YUDHA ANDRI RIYANTO


Ø  DEFINISI
Kepemimpinan adalah salah satu pekerjaan seseorang yang sangat memeggang peran penting dalam salah satu organisasi apapun. Seorang pemimpin membutuhkan loyalitas tinggi untuk dapat mengembangkan organisasi yang dipimpin, terutama mengembangkan SDM.
Terdapat banyak gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan seorang pemimpin salah satunya gaya kepemimpinan karismatik. Gaya kepemimpinan karismatik merupakan gaya yang banyak digunakan untuk kemimpinan yaitu power utamanya adalah kewibawaan, kehormatan yang dimiliki.
Menurut Artitonang (2007) dalam Hurin (2013) pengertian kepemimpinan adalah paada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan ingkatan pengaruh dimiliki seseorang oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh seseorang  yang bukan pemimpin.
Gaya kepemimpinan berkembang dengan beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997) dalam Arie (2013):
a.    Tipe otokratis
b.    Tipe militeris
c.    Tipe petemalistis
d.    Tipe karismatik
e.    Tipe demokratis
Saya sedikit akan membahas teori kepemimpinan karismatik. Siagian (1997) dalam Arie (2013) menuliskan, hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab – sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki aura karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimipin yang karismatik mempunyai daya tarik tersendiri yang besar. Pengikut gaya kepemimpinan karismatik juga mempunyai pengikut yang sangat banyak / besar. Pengikut pemimpin yang menggunakan gaya karismatik sering tidak bisa menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin tersebut.
Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
Gaya kemimpinan karismatik bisa dikatakan sebagai gaya kemimpinan yang hebat. Turskie (2002) dalam Hurin (2013) menyebutkan karisma bersasal dari bahasa yuyani yang berarti “anugrah”. Kekuatan yang tidak bisa dijelaskan secara logika disebut kekauatan karismatik. gaya kepemimpinan karismatik dianggap sebagai kombinasi dari persona dan daya tarik pribadi yang berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa untuk membuat orang lain mendukung visi dan juga mempromosikan dengan semangat
Ø  CIRI – CIRI
Gaya kepemimpinan karismatik memang tidak dimiliki semua pemimpin, tetapi ada yang mempunyai gaya tersebut. Didalam gaya karismatik yang diandalkan adalah kekuatan kewibawaan yang besar. Adapun ciri – ciri pemimpin yang karismatik adalah:
a.    Mempunyai garis keturunan raja, presiden, wali, pastur atau yang banyak diagungkan masyarakat luas.
b.    Individu yang dipercayai, diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Siagian (1997) dalam Arie (2013)
c.    Individu yang mampu atau mempunyai kemampuan menggunakan keitimewaan atau kelebihan sifat kepribadian dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam suasana batin mengagumi dan bersedia berbuat sesuatu yang dikehendaki oleh orang tersebut. Hurin (2013)
Ø  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Adapun gaya kepemimpinan karismatik mempunyai latar belakang yang dapat menjadi refrensi masyarakat atau pengikut. Faktor yang mempengaruhi lainnya bisa saja jabatan, kekayaan dan kepandaian disemua bidang. Seorang individu yang mampu membuat karisma didalam sosok pribadinya merupakan individu yang hebat. Akantetapi tidak menutup kemungkinan kecerdasan, atau sosok yang berwibawa timbul dari faktor gen. Thomas Hunt Morgan (1866 1945) dalam Hartosujono (2008, hal 55) mengemukakan pendapatnya bahwa gen adalah substansi hereditas, yaitu satu kesatuan kimia yang bersifat salah satunya adalah : Gen dapat menduplikasikan diri pada peristiwa mitosis (pembelahan sel): artinya gen dapat membelah menjadi dua yang sama persis sehingga dapat informasi genetik kepada generasi berikutnya.
Ø  KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Gaya karismatik didalam kepemimpinan memang banyak kelebihan yang tidak bisa ditarik pertanyaan “kenapa”. Beberapa kelebihan dalam kepemimpinan karismatik ini salah satunya adalah: Hurin (2013). Pemimpin yang karismatik selalu bekerja demi kepentingan organisasinya. Contohnya adalah banyak pemimpin ini menggunakan kekuasaan mereka untuk membangun perusahaan sesuai citra merekasendiri.
Adapun gaya karismatik ini tidak selalu lebih baik atau paling baik. Karena dalam semua kemimpinan mempunyai titik lemah dan menjadi salah satu target pesaingnya untuk menjadi lebih tinggi dengan dengan gaya kepemimpinan yang lain. Salah satu kelemahan gaya karismatik ini adalah Hurin (2013). Hal yang paling b uruk, karisma yang egois ini membuat si pemimpin menempatkan kepentingan dan tujuan – tujuan pribadi diatas tujuan organisasi.
Ø  PENGAPLIKASIAN TERHADAP KARYAWAN
Gaya kepemimpinan yang berbeda – beda membuat individu yang memiliki salah satu gaya kepemimpinan ikut membedakan cara memimpin. Untuk gaya kepemimpinan karismatik dapat diaplikasikan terhadap karyawan yang mau dan ikhlas menjalankan pekerjaan demi pengabdian. Contoh pekerjaan yang model karismatik banyak terdapat di kerajaan – kerajaan. Pekerja didalam kerajaan bisa disebut juga pengabdian diri sebagai warga kerajaan.
Gaya karismatik selain dalam kerajaan dapat juga diaplikasikan didalam lingkup kantor atau perusahaan. Cara seseorang mendapatkan karisma didalam lingkup pekerjaan tersebut, bisa saja dengan menceritakan pengalaman yang sangat hebat, menguasai semua bidang pekerjaan yang ada didalam satu lingkup pekerjaan, berperilaku profesional dalam memimpin, adil dsb. Jika seseorang dapat melakukan hal tersebut maka orang tersebut layak dan secara tidak langsug mempunyai karisma didepan karyawan yang dipimpinnya atau menjadi sosok yang disegani.

DAFTAR RUJUKAN
Ø  Hurin In Lia Amalia. Q  (2013). Kepemimpinan karismatik versus kepemimpinan transformasional. Analisis, vol 1, no. 2 agustus 2013 : 70 – 77. Universitas 17 Agustus 1945. Bayuwangi\
Ø  Arie Darman (2013). Kepemimpinan. Retrieved on 11 Mei 2015. From: http://kepemimpinanibd.blogspot.com/
Ø  Hartosujono (2008). Diktat Antropobiologi. Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa



0 komentar:

Posting Komentar