Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dalam
masa penerimaan karyawan baru tentunya
banyak tahap yang harus dilalui untuk menjadi karyawan tetap. Hal ini juga
dialami oleh “Kasih” seorang wanita lulusan SMK jurusan Pemasaran. Ia telah
melalui berbagai tahap hingga ke tahap Training sampai ke tahap Mentoring
selama 3 bulan. Kasih ditempatkan di sebuah toko Baju ternama di mall besar
Yogyakarta.
Pada
saat masa training ia dijelaskan bagaimana tatacara melayani pelanggan dengan
baik dan benar. Pelatihan ini juga untuk mengatasi hambatan, dan mengenalkan
dengan peraturan perusahaan, tujuan perusahaan, hingga kebijakan perusahaan (King,
2010).
Pada
saat masa mentoring, karyawan yang lebih senior memberikan nasehat dan banyak
pelajaran kepada kasih tentang melayani dan memberikan rekomendasi kepada
pelanggan. Namun setelah 2 bulan berlangsung ia masih mendapatkan kesulitan,
pada saat memberikan rekomendasi kepada pelanggan. Ia tidak sepandai karyawan
baru yang lain. Pelanggan merasa kecewa dan complain kepada Manajer toko. Kasih
akhirnya mendapat teguran, ia diminta lebih banyak belajar lagi, karena masa
training tinggal 1 bulan. Kalau dia tidak mengalami perkembangan yang baik, pihak
toko tidak bisa melanjutkan ketahap tanda tanggan kontrak. Kasih merasa
binggung, karena ia merasa sudah banyak belajar namun tetap sulit untuk
memberikan rekomendasi kepada para pelanggan.
- Menurut saya, memang tidak mudah menemukan
pekerjaan yang sesuai dengan idaman. Apalagi jika kita tidak mengetahui
potensi apa yang ada didalam diri. Setiap individu memiliki keunikan
sendiri, mungkin dari sisi pemasaran yang mba kasih lakukan belum
maksimal. Tapi mungkin bisa maksimal dibidang yang lain. Banyak pekerjaan
yang dilakukan oleh seorang marketing. Dibagian kantor, dibagian sales
tapi untuk menawarkan barang yang lain selain baju. Karena jika ditoko
baju memang biasanya ditanyai oleh para pelanggan, bagusnya saya memakai
baju yang mana yah mba, warna apa. Kalau untuk barang kebutuhan atau
kosmetik dan yang lain, kan tidak memerlukan banyak belajar tetang
mencocokan antara baju dan tubuh seseorang. Mba kasih harus lebih banyak
lagi menggali informasi dari berbagai kalangan karena bidang yang mba
kasih geluti dekat dengan trend yang semakin berkembang.
Perbanyak dan perluaslah jaringan sosial. Semakin banyak
teman yang dikenal, semakin luas pula kemungkinan kita untuk menjadi orang yang
beruntung dalam mencari pekerjaan maupun ide-ide
untuk kerjaan anda (Shinta, 2012). Orang yang senang bergaul cenderung menerima banyak informasi, sehingga
pengetahuannya akan lebih luas dari pada orang yang kurang senang bergaul. Oleh karena
informasinya luas, maka orang-orang yang ekstrovert tersebut juga memiliki
peluang keberuntungan yang lebih luas (Wiseman, 2003).
Daftar Pustaka
·
King, L. A (2010). The Science of Psychology. Jakarta: Salemba Humanika.
·
Wiseman, R.
(2003). The luck factor: The four
essential principles. New York: Miramax Books, Hyperion.
0 komentar:
Posting Komentar