20.10.15

Interaksi Sosial
Umi Fatimah
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Manusia mempunyai motif atau orongan social (lih. Crider dkk. 1983; Mrgan dkk, 1984) Dengan adanya dorongan atau motif social pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk mengadakan hubungan atau untuk engadakan interaksi (MC Clelland (lih. Crider, 1983)). Hubungan antara individu satu dengan yang lain. Individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, Jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbale balik.


Berikut ini adalah ilustrasi  seorang anak yang selalu berhubungan dengan orang lain. Sarah (nama samaran) adalah orang imigran dari desa. Ia merantau kekota untuk mengadu nasib dikota. Sarah ingin merubah hidupnya dengan mencari pekerjaan dikota. Didesa sarah terkenal anak yang kuper jarang berkumpul dengan teman-teman didesa.  Tidak suka mengikuti suatu organisasi  karena dia merasa malu untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitar. Sarah pergi kekota karena diajak pamannya untuk bekerja disebuah perusahaan kosmetik sebagai SBG.  Seperti kalian ketahui bekerja sebagai SBG kita dituntut untuk selalu berinteraksi dengan orang lainuntuk menawarkan produk yang akan dijualnya. Karena sudah tuntutan pekerjaan dan kondisi sosialnya yang memaksa untuk merubah sifat sarah, sehingga sarah pun berusaha untuk percaya diri untuk berbicara dengan orang ain  dan menawarkan produk kesana-kesini.
Lingkungan yang sarah tempati juga mempengaruhi sifat sarah, teman-teman disekitarnya sangat modern, sehingga sedikit demi sedikit sarah pun terpengaruh lingungan kota. Baju- baju yang dikenakan sarah mulai mepet-mepet. Seperti yang diformulasikan oleh badura (1977) seperti juga telah dipaparkan didepan memberikan gambaran lebih jelas tentang hubungan antara individu dengan lingkungannya dan individu dengan dirinya sendiri. Formulasi ini memberikan pengertian bahwa perilaku seseorang akan dapat mempengaruhi lingkungannya, tetapi juga dapat mempengaruhi individu yang bersangkutan.
Ketika sarah bertempat tinggal dilingkungan yang sangat bisa mempengaruhi karakter sarah, maka sarah secara tidak sadar akan kebawah kebiasaan  seperti teman-temannya dikota. Sebaiknya sarah lebih teliti untuk memiih teman, kalau memungkinkan pindah ketempat yang lebih konduktif, agar sarah lebih tidak terpengaruh lingkungan yang kurang baik.

Daftar Pustaka:

Walgito, B. (1994). PSIOLOGI SOSIAL:  Suatu pengantar. Yogyakarta; Penerbit ANDI OFFSET.                                                                                                  

0 komentar:

Posting Komentar