Interaksi
Sosial
Umi
Fatimah
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Manusia mempunyai motif atau orongan
social (lih. Crider dkk. 1983; Mrgan dkk, 1984) Dengan adanya dorongan atau
motif social pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk
mengadakan hubungan atau untuk engadakan interaksi (MC Clelland (lih. Crider,
1983)). Hubungan antara individu satu dengan yang lain. Individu satu dapat
mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, Jadi terdapat adanya hubungan
yang saling timbale balik.
Berikut ini adalah ilustrasi seorang anak yang selalu berhubungan dengan
orang lain. Sarah (nama samaran) adalah orang imigran dari desa. Ia merantau
kekota untuk mengadu nasib dikota. Sarah ingin merubah hidupnya dengan mencari
pekerjaan dikota. Didesa sarah terkenal anak yang kuper jarang berkumpul dengan
teman-teman didesa. Tidak suka mengikuti
suatu organisasi karena dia merasa malu
untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitar. Sarah pergi kekota karena
diajak pamannya untuk bekerja disebuah perusahaan kosmetik sebagai SBG. Seperti kalian ketahui bekerja sebagai SBG
kita dituntut untuk selalu berinteraksi dengan orang lainuntuk menawarkan
produk yang akan dijualnya. Karena sudah tuntutan pekerjaan dan kondisi
sosialnya yang memaksa untuk merubah sifat sarah, sehingga sarah pun berusaha
untuk percaya diri untuk berbicara dengan orang ain dan menawarkan produk kesana-kesini.
Lingkungan yang sarah tempati juga
mempengaruhi sifat sarah, teman-teman disekitarnya sangat modern, sehingga
sedikit demi sedikit sarah pun terpengaruh lingungan kota. Baju- baju yang
dikenakan sarah mulai mepet-mepet. Seperti yang diformulasikan oleh badura
(1977) seperti juga telah dipaparkan didepan memberikan gambaran lebih jelas
tentang hubungan antara individu dengan lingkungannya dan individu dengan
dirinya sendiri. Formulasi ini memberikan pengertian bahwa perilaku seseorang
akan dapat mempengaruhi lingkungannya, tetapi juga dapat mempengaruhi individu
yang bersangkutan.
Ketika sarah bertempat tinggal
dilingkungan yang sangat bisa mempengaruhi karakter sarah, maka sarah secara
tidak sadar akan kebawah kebiasaan seperti teman-temannya dikota. Sebaiknya sarah
lebih teliti untuk memiih teman, kalau memungkinkan pindah ketempat yang lebih
konduktif, agar sarah lebih tidak terpengaruh lingkungan yang kurang baik.
Daftar Pustaka:
Walgito, B. (1994). PSIOLOGI
SOSIAL: Suatu pengantar. Yogyakarta;
Penerbit ANDI OFFSET.
0 komentar:
Posting Komentar