Hak Untuk Bebas
Umi Fatimah
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Setiap
manusia memiliki kebebasan dalam berbagai hal, karena manusia memiliki hak
untuk hidupnya. Ketika kebebasan tersebut terampas maka individu akan melakukan
apa saja untuk mengembalikan kebebasannya itu. Inilah yang disebut Brehm
sebagai Reactance (Reaksi).
Reaksi
psikologi itu merupakan Proses psikologi dalam diri individu, maka
reaksi itu sebenarnya tidak nampak. Namun kita dapat mengetahui reaksi itu dari
usaha-usaha individu untuk melepaskan ketegangan atau untuk mendapatkan
kebebasan itu kembali. Ataupun dari cara-cara individu untuk mengubah
persepsinya. Suatu kebebasan yng pernh terampas akan dinilai kembali oleh
individu sebagai suatu hal yang sangat berharga.
Sebagai ilustrasi: Ketika seorang anak
remaja yang sudah mengenal dunia luar, maka ia akan merasakan nyamannya diluar
rumah. Sejak itu anak akan senang untuk bermain, ia akan mempresepsikan bahwa
bermain itu sangat menyenangkan dan ia juga merasa mempunyai keluarga baru
diluar. Tetapi orang tuanya melarang/menbatasi
untuk bermain, saat itulah anak
merasa kebebasannya telah diambil. Ketika kebebasan telah dimbil maka ia akan
merasa tertekan dan akhirnya kecewa dengan orang tuanya ataupun mongok makan,
agar orang tuanya mengizinkan untuk bermain. Dan akhirnya orang tuanya
mengizinkan untuk bermain karena takut anaknya
kenapa-kenapa, tetapi disuruh
berhati-hati dalam berteman. Anak pun mendengarkan apa kata orang tuanya.
Ilistrasi lainnya menjelaskan teori
pertukaran sosial Orang akan berperilaku
tertentu yang mana perilaku itu dapat membawa reward. Artinya individu
selalu mendorong untuk menampilkan perilaku yang paling menguntungkan dirinya.
Setelah anak tersebut diizinkan bermain, tidak lama kemudian ia mempunyai
pacar. Sekian lama pacaran iya baru sadar, pacarnya ternyata tidak banyak
menguntungkan bagi dirinya hingg akhirnya bingung antara putus apa diterusin.
Tetapi anak tersebut belum berani untuk memutuskan pacarnya karena masih takut
andainya diputus ternyata dialah yang terbaik untuk dirinya. Tetapi anak
tersebut juga mecari-cari teman lain dan membandingkan dengan pacarnya masih
menguntungkan yang mana. Ternyata teman barunya lebih rendah dibandingkn dengan
pacarnya, Dan akhirnya ia yakin dengan pacarnya dan ingin melanjutkan kejenjang
berikutnya. Ia mulai mengakui pacarnya sebagai pasangannya, yang tadinya ia
masih menutupi hubungannya tetapi kini ia mulai berusaha untuk mengakui
statusnya yang sudah mempunyai pasangan.
Setelah yakin bahwa pacarnyalah yang
terbaik untuknya, ia berkeinginan untuk menikah dengan pacarnya, tetapi apakah
orang tuanya setuju dengan keinginannya itu,
Seperti teori yang dikembangkan
oleh Kurt Lewin pada tahun 1951 mengatakan bahwa Perilaku individu teradi
karena adanya interaksi antara individu itu sendiri dengan lingkungannya
(Fisher, 1982: 61). Yang artinya Perilaku individu itu sangat ditentukan oleh
karakteristiknya sendiri dan lingkungnnya. Anak tersebut berusaha untuk
meyakinkan kepada kedua orang tunya behwa pacarnyalah yang terbaik buat
dirinya, akhirnya orang tuanya pun luluh dan menyetujui pernikahan anaknya.
Daftar Pustaka :
Shinta, A. (2002). Edisi ke-2.
Yogyakarta: Universitas Proklamasi 45
0 komentar:
Posting Komentar