20.10.15

Hak Untuk Bebas
 Umi Fatimah
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Setiap manusia memiliki kebebasan dalam berbagai hal, karena manusia memiliki hak untuk hidupnya. Ketika kebebasan tersebut terampas maka individu akan melakukan apa saja untuk mengembalikan kebebasannya itu. Inilah yang disebut Brehm sebagai  Reactance (Reaksi).

Reaksi  psikologi itu merupakan Proses psikologi dalam diri individu, maka reaksi itu sebenarnya tidak nampak. Namun kita dapat mengetahui reaksi itu dari usaha-usaha individu untuk melepaskan ketegangan atau untuk mendapatkan kebebasan itu kembali. Ataupun dari cara-cara individu untuk mengubah persepsinya. Suatu kebebasan yng pernh terampas akan dinilai kembali oleh individu sebagai suatu hal yang sangat berharga.
Sebagai ilustrasi: Ketika seorang anak remaja yang sudah mengenal dunia luar, maka ia akan merasakan nyamannya diluar rumah. Sejak itu anak akan senang untuk bermain, ia akan mempresepsikan bahwa bermain itu sangat menyenangkan dan ia juga merasa mempunyai keluarga baru diluar. Tetapi orang tuanya melarang/menbatasi  untuk bermain,  saat itulah anak merasa kebebasannya telah diambil. Ketika kebebasan telah dimbil maka ia akan merasa tertekan dan akhirnya kecewa dengan orang tuanya ataupun mongok makan, agar orang tuanya mengizinkan untuk bermain. Dan akhirnya orang tuanya mengizinkan untuk bermain karena takut anaknya  kenapa-kenapa,  tetapi disuruh berhati-hati dalam berteman. Anak pun mendengarkan apa kata orang tuanya.

Ilistrasi lainnya menjelaskan teori pertukaran sosial  Orang akan berperilaku tertentu yang mana perilaku itu dapat membawa reward. Artinya  individu selalu mendorong untuk menampilkan perilaku yang paling menguntungkan dirinya. Setelah anak tersebut diizinkan bermain, tidak lama kemudian ia mempunyai pacar. Sekian lama pacaran iya baru sadar, pacarnya ternyata tidak banyak menguntungkan bagi dirinya hingg akhirnya bingung antara putus apa diterusin. Tetapi anak tersebut belum berani untuk memutuskan pacarnya karena masih takut andainya diputus ternyata dialah yang terbaik untuk dirinya. Tetapi anak tersebut juga mecari-cari teman lain dan membandingkan dengan pacarnya masih menguntungkan yang mana. Ternyata teman barunya lebih rendah dibandingkn dengan pacarnya, Dan akhirnya ia yakin dengan pacarnya dan ingin melanjutkan kejenjang berikutnya. Ia mulai mengakui pacarnya sebagai pasangannya, yang tadinya ia masih menutupi hubungannya tetapi kini ia mulai berusaha untuk mengakui statusnya yang sudah mempunyai pasangan. 
Setelah yakin bahwa pacarnyalah yang terbaik untuknya, ia berkeinginan untuk menikah dengan pacarnya, tetapi apakah orang tuanya setuju dengan keinginannya itu,  Seperti  teori yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1951 mengatakan bahwa Perilaku individu teradi karena adanya interaksi antara individu itu sendiri dengan lingkungannya (Fisher, 1982: 61). Yang artinya Perilaku individu itu sangat ditentukan oleh karakteristiknya sendiri dan lingkungnnya. Anak tersebut berusaha untuk meyakinkan kepada kedua orang tunya behwa pacarnyalah yang terbaik buat dirinya, akhirnya orang tuanya pun luluh dan menyetujui pernikahan anaknya.

Daftar Pustaka :
Shinta, A. (2002). Edisi ke-2. Yogyakarta: Universitas Proklamasi 45


0 komentar:

Posting Komentar