24.9.15

Ringkasan Artikel: OBJEK WISATA “PRAMUIN” HARUS DIBENAHI



Terbitan Koran Kedaulatan Rakyat tanggal 16 Maret 2015
Naurmi Rojab Destiya (034)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

          


Sekitar tahun 1995 silam, di wilayah Kelurahan Muarareja Kecamatan Tegal Barat, ada lokalisasi pekerja seks komersial (PSK) yang dikenal dengan sebutan “Barasid”. Dalam perjalanan waktu, puluhan rumah “bordil” tersebut hancur dilumat gempuran gelombang laut, termasuk sejumlah tambak ikan warga juga hancur.

Perkembangan sekarang justru lokasi itu dijadikan tempat objek wisata (OW) yang dinamakan “Pamuin” alias Pantai Alam Muarareja Indah. Meski hingga sekarang fasilitas masih minim dan belum dikelola secara maksimal, tetapi sudah banyak warga yang datang menikmati panorama alam pantai tersebut. Tetapi banyak pengunjung yang menyayangkan justru kondisi pantainya sangat kotor oleh sampah.
            Sepanjang pantai dipenuhi berbagai jenis sampah, sehingga kurang nyaman bagi pengunjung. Padahal jika digarap maksimal, objek wisata ini dapat menyokong pendapatan kepada Pemkot Tegal.
            Selain tumpukan sampah yang mengotori pantai juga akses jalan menuju Pamuin itu baik jalan setapak di sebelah timur maupun di sebelah barat, kondisinya rusak dan kotor. Apalagi ketika musim hujan jalanan becek dan berlumpur. “Kalau Pemkot benar-benar akan menggarap Pantai Muarareja sebagai objek wisata baru di Tegal harus membenahi banyak fasilitas, termasuk jalan menuju objek wisata tersebut,” kata Tarsono.
            Sementara Walikota Tegal, Hj Siti Mashita mengatakan Pantai Muarareja menyimpan potensi objek wisata yang mengandalkan kawasan hutan mangrove dan pertambakan.
            Untuk itulah Pemkot akan menyempurnakan sarana dan prasarananya. Sarana yang akan ditata antara lain akses jalan, lampu penerangan, pembangunan gerbang pintu masuk, gazebo dan penanaman pohon mangrove diperbanyak Apa hubungannya artikel ini dengan psikologi lingkungan? Bahwa, kurangnya fasilitas sarana dan prasarana bisa membawa dampak lingkungan yang sangat besar diantara lain adalah menimbulkan warung remang-remang yang dijadikan lokalisasi psk, sampah dimana-mana karena tidak adanya tempat sampah yang memadai. Namun hendaknya pantai diberikan fasilitas agar menjadi objek wisata yang memberi penghasilan untuk para warga disekitar pantai.


Sumber:
Anonim. 2014. Objek Wisata Pramuin harus dibenahi. Kedaulatan Rakyat. 16 maret 2015



0 komentar:

Posting Komentar