25.9.15

Ringkasan Artikel: LAHAN PERSAWAHAN MENYUSUT DRASTIS



Terbitan Koran Kedaulatan Rakyat tanggal 5 April 2015
Naurmi Rojab Destiya (034)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dari tahun ke tahun lahan persawahan di wilayah kota Tegal menyusut. Penyebab salah satunya banyak saluran irigasi rusak, sehingga air laut masuk ke sungai, sehingga banyak tanaman padi mati di tengah jalan. Menyusutnya lahan pertanian tersebut berdampak pada kelebihan stok pupuk urea di tingkat distributor. Petani berharap Pemerintah setempat dapat mencarikan solusinya agar lahan itu dapat ditanami kembali demi penyediaan tanaman pangan.

Lahan persawahan yang sudah berubah rawa terbanyak di wilayah Kecamatan Margadana yang tersebar di kelurahan Krandon, Kelurahan Cabawan, Kelurahan Kaligangsa dan Kelurahan Margadana. Luas lahan mencapai puluhan hectare. Menurut seseorang petani Kelurahan Cabawan, akibat berubahnya lahan persawahan menjadi rawa, sawah tidak bisa lagi ditanami padi. Kalau dipaksakan ditanami padi, tanaman langsung mati, karena airnya asin.

Sementara itu anggota DPRD Kota Tegal, Rofii Ali, mengatakan lahan pertanian milik masyarakat yang sudah berubah rawa harus segera diselamatkan. Jika tidak , selain para petani akan kehilangan mata pencaharian juga untuk pemenuhan kebutuhan pangan local khususnya beras akan jauh dari cukup. Selain itu luas lahan pertanian produktif menurun drastis. Karena itulah sudah lama beberapa pasar beras di Tegal lebih banyak dapat pasokan dari luar Tegal. 

Hubungannya artikel ini dengan psikologi lingkungan adalah Pentingnya air bersih guna kelangsungan kehidupan. Pentingnya kesadaran akan menjaga sungai. Jangan sampai sungai bersih tercemar oleh air laut apalagi air limbah. Hal yang bisa dilakukan adlah mencegah meminimalisirkan pencemaran. Dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan



Sumber. Anonim.2015. Lahan Persawahan Menyusut Drastis. Kedaulatan Rakyat. 5 April 2015

0 komentar:

Posting Komentar