Inda Stella Faubun
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Merayakan
sering digunakan untuk sebuah perolehan yang sifatnya positif. Contohnya saat
seseorang memenangkan lomba dan undian,
dan mendapat juara di kelas. Namun, tidak ada orang yang merayakan hasil
pemeriksaan kesehatan yang hasilnya positif kanker hati stadium akhir. Merayakan
hidup. Apakan selalu bersifat positif?
Ataukah bisa juga bersifat negatif?
Apakah pertanyaan itu dapat dilogikakan?
Hidup
selalu mempunyai dua wajah, yaitu tertawa dan menangis atau bisa juga sukacita
dan dukacita. Keduanya memiliki dua hubungan yang tidak dapat lepas dari satu
dengan lainnya. Seperti yang sering dikatakan orang bahwa “hidup seperti roda”,
kadang kita berada dibawah dan kadang kita berada di atas. Tidak selamanya
hidup kita bahagia, tapi akan ada tantangan yang kita alami, baik tantangan
hidup yang ringan ataupun yang berat sekalipun. Sebuah tantangan yang ringan
atau berat sekalipun selalu memiliki makna. Maka, dimanakah arti dari merayakan
hidup, jika kehidupan tidak lepas dari sukacita dan dukacita?
Arti
dari merayakan hidup, katakanlah seseorang yang sudah tentunya menjalani hidupnya, mengerti hidup
yang dijalaninya, dan menikmati suka dan duka dari hidup. Seperti teori Mashlow, Hierarchy of Needs,
dimana seseorang sudah mencapai tahap aktualisasi diri. Dalam hidupnya hanya
mengembangkan dirinya dengan kemampuan yang ada dalam dirinya dan lebih
mendekatkan diri pada Tuhan atau lebih kepada kerohanian.
Sumber
tulisan:
Mulia,
Samuel.(2015).Merayakan Hidup.Kompas.
0 komentar:
Posting Komentar