Menyegarkan
pemikiran feminisme di Indonesia
Psikologi
Umum
Fiki
Fatimah
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Politik
jender,perempuan sering di diskriminasi,perempuan yang dulu dianggap hanya
sebagai sosok orang yang memiliki tugas sebagai seorang istri dan ibu dari
anak-anaknya yang hanya memiliki tugas tradisional.
Sedangkan
wanita yang zaman dahulu yang terlalu aktif dalam berpolitik di anggap sebagai
kelompok wanita sesat yang mengabaikan tugasnya.
Sebagai
contoh RA Kartini yang menggagas pendidikan perempuan yang salah satunya
gagasan intelektual tentang budaya feodalisme jawa yang tidak emansipatorik
yang berpusat pada sistem aristokrasi lokal.
Selain
itu Ny Walidah juga demikian,beliau ikut serta dalam gerakan pembaharu
pemikiran islam yang digaga suaminya KH Ahmad Dahlan,beliau menginisiasi
pendidikan agama islam perempuan muslim yng ada di jogja.
Begitulah
Indonesia waktu itu,memandang sebelah mata wanita yang mencoba ikut serta
memperbaiki Indonesia,namun setelah itu pada pemerintahan Soeharto telah
melihat hasil dari usaha perempuan,lalu presiden kita ini menerapkan politik jender
dan seksualitas dengan mengenalkan ideologi ibuisme negara,yang berisi
memformalisasi visi & misi perempuan yang tetap bisa berpolitik namun tidak
lupa unsur tradisional sebagai ideologi jender dengan seksualitas negara.
Permasalahnnya
meskipun di Indonesia wanita sudah di anggap sebagai hal yang berpengaruh dan
ikut andil namun wanita masih di anggap sebelah mata,mengapa perlu penyegaran
feminisme di Indonesia,itu karena masih banyak perlakuan bagi wanita tentang
jender dan seksualitas masih marak diberlakukan tidak semestinya.
Dengan
cara mengadakan pusat belajar (learning center) yang berisi pelatihan jender
yang di fasilitasi banyak organisasi feminis.
Lalu
mengkader bagi mereka yang akan dan ingin terlibat dalam gerakan
feminisme,media lain mungkin pembelajaran jender dan seksualitas yang berupa
diskusi warga yang menyertakan organisasi atau kelompok yang berisikan para
wanita.
Sumber
: Muttaqin.Farid . (2015) . Cara menyegarkan pemikiran feminisme di Indonesia .
Kompas . 21 April . Hal. 6
0 komentar:
Posting Komentar