Menjadikan
sabut kelapa sebagai bahan komoditas bernilai yang menghasilkan rupiah
Psikologi
Industri
Fiki
Fatimah
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Sabut
kelapa merupakan limbah yang tidak berharga mungkin bagi sebagian
masyarakat,namun ada pepatah yang mengatakan bahwa kelapa adalah buah
kehidupan,yang mulai dari air,daging,tempurung,dan sabutnya memiliki manfaat
yang berbeda.
Kegunaan
sabut kelapa selain sebagai bahan bakar/kayu ternyata memiliki banyak manfaat lain.
Di
Tanjung Pinang,Kep. Riau,Prov. Sumatra,oleh salah satu pengusaha lulusan SMA
Sabut kelapa ini di ekspor sebagai bahan matras dan jok mobil sedangkan
serbukanya digunakan sebagai media semaian hutan tanaman Industri.
Kandungan
yang ada pada serbuk sabut kelapa yakni unsur hara yang di butuhkan tanaman
seperti kalsium (Ca),magnesium (Mg),natrium (Na),fospor(P),dan kalium (K),serta
serbuk kelapa mengandung trichoderma molds sejenis enzim yang dapat mengurangi
penyakit dalam tanah,menjaga tanah tetap gembur dan subur serta memudahkan akar
untuk cepat tumbuh.
Persoalannya
bagaimana cara masyarakat awam tau kegunaan lain sabut kelapa selain di bakar,jika
kegunaan seperti bahan matras dan jok yang memakai hanya di sebuah perusahaan
pembuat barang itu saja.
Caranya adalah dengan
mengajarkan awal dilingkunganny sendiri,jika sudah efektif baru merambah ke
daerah-daerah yang sekiranya ada sabut kelapa namun kegunaanya kurang efektif.
Mungkin cara yang demikian
itu dapat membantu bagi masyarakat yang ekonomi rendah namun memiliki segudang
harta,seperti sabut kelapa dan barang lain yang dapat di jual lebih mahal hanya
dengan sedikit inovasi kreatifitas .
Sumber
: Nara . Nasrullah . (2015) . Pemanfaatan Sabut Kelapa Agar Lebih Bernilai .
Kompas . 21 April . Hal 16 .
0 komentar:
Posting Komentar