10.10.24

Esai 1 Meringkas Jurnal Pengelolaan Sampah

 

TUGAS ESAI 1

MERINGKAS JURNAL PENGELOLAAN SAMPAH

PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT KOTA KEDIRI



 

Nama: Hidayat

Nim: 23310410052

Kelas: SP

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta,MA

 

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

TAHUN 2024

 

 

Topik

Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat di Kota Kediri.

Sumber

Yogiesti, V., Hariyani, S., & Sutikno, F. R. (2010). Pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat Kota Kediri. Jurnal Tata Kota dan Daerah2(2), 95-102.

Permasalahan

Tingkat Partisipasi Masyarakat yang Rendah: Masyarakat Kota Kediri berada pada tahap partisipasi yang rendah, yaitu pada level konsultasi, di mana mereka hanya diminta untuk memberikan opini tanpa terlibat dalam pengambilan keputusan. Hal ini menyebabkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam menangani masalah persampahan.

Kinerja Operasional Pengelolaan Sampah yang Tidak Memadai: Penilaian kinerja operasional pengelolaan sampah di beberapa kelurahan menunjukkan bahwa banyak aspek yang perlu ditingkatkan, seperti cara pewadahan, jenis wadah, cara pengumpulan, dan frekuensi pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (TPA) .

Kurangnya Pemberdayaan Masyarakat: Meskipun ada upaya dari pemerintah untuk melibatkan masyarakat, strategi pemberdayaan yang ada belum cukup efektif. Hal ini mengakibatkan masyarakat tidak merasa memiliki tanggung jawab terhadap pengelolaan sampah di lingkungan.

Timbunan Sampah yang Terus Meningkat: Pertumbuhan jumlah sampah yang terus meningkat setiap tahun menjadi tantangan besar bagi pengelolaan sampah di Kota Kediri, yang dapat menimbulkan masalah lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Keterbatasan dalam Implementasi Metode Pengolahan Sampah: Meskipun ada rekomendasi untuk menerapkan metode seperti komposting dan daur ulang, implementasi di lapangan masih menghadapi berbagai kendala yang perlu diatasi.

 

Tujuan penelitian

Mengidentifikasi Kinerja Operasional Pengelolaan Sampah

Menganalisis Tingkat Partisipasi Masyarakat.

Merekomendasikan Metode Pengolahan Sampah yang Sesuai.

Menyusun Arahan Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat.

Memberikan Dasar Pertimbangan untuk Kebijakan Pengelolaan Sampah.

Isi

Kota Kediri adalah salah satu kota adipura pada tahun 2009, namun Kota Kediri masih menghadapi masalah persampahan. Sejak akhir tahun 2003 sampai tahun 2009 persoalan sampah yang sesemakin bertambah dalam jangka waktu 5 tahun terakhir TPA sudah tidak mampu menampung tumpukan sampah bahkan pada sampai tahun 2007 diperkirakan umur TPA tinggal 6 bulan. Untuk meningkatkan efektifitas pengelilaan sampah maka DTRKP menggalakkan program reduce, reuse dan recycle (3R) dengan membangun 3 unit komposter yang memanfaatkan sampah organik menjadi kompos. Pengelolaan unit komposter tersebut belum mampu mengatasi masalah persampahan Kota Kediri, dimana program 3R yang diterapkan tidak melibatkan masyarakan secara langsung sehingga tidak ada kesadaran masyarakat untuk mengurangi produksi sampah. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat Kota Kediri.

 

Metode

Pendekatan Kuantitatif: Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari masyarakat dan pengelola unit komposter. Data yang diperoleh dari kuesioner ini dianalisis secara statistik untuk mengukur kinerja operasional unit komposter, tingkat partisipasi masyarakat, dan preferensi pengolahan sampah. Analisis ini termasuk penggunaan analisis multidimensional scaling (MDS) untuk menentukan jenis pengolahan sampah yang sesuai.

Pendekatan Kualitatif: Selain data kuantitatif, penelitian ini juga melibatkan analisis kualitatif untuk memahami persepsi dan opini masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Ini dapat mencakup wawancara atau diskusi kelompok untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang sikap dan perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah.

 

Hasil

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja operasional unit komposter di Kota Kediri masih belum sepenuhnya sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam SNI 3242:2008. Terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki, seperti sistem pewadahan, pengumpulan, dan pemindahan sampah.

Masyarakat di Kota Kediri cenderung tidak terlibat secara langsung dalam pengelolaan sampah, dengan banyak yang beranggapan bahwa tanggung jawab tersebut sepenuhnya ada pada pemerintah. Hal ini menunjukkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah yang ada.

Hasil analisis MDS mengidentifikasi bahwa jenis pengolahan sampah yang paling sesuai dengan preferensi masyarakat adalah komposting dan daur ulang kertas. Ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih mendukung metode pengolahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Berdasarkan hasil analisis, penelitian merekomendasikan pengembangan sistem pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Ini termasuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan pelatihan mengenai teknik pengolahan sampah seperti komposting.

Arahan pemberdayaan masyarakat juga disarankan, dengan pendekatan sosial, teknis, dan ekonomi untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Ini termasuk kolaborasi dengan LSM sebagai fasilitator dalam program-program pengelolaan sampah.

 

 

 

 

Diskusi

Meskipun ada upaya dari pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah, hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat masih rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Penelitian menunjukkan bahwa pemerintah, dalam hal ini DTRKP, masih memegang tanggung jawab utama dalam pengelolaan sampah.

Kinerja operasional unit komposter yang belum optimal menunjukkan perlunya evaluasi dan perbaikan dalam sistem pengelolaan sampah.

ekomendasi yang dihasilkan dari analisis MDS, yaitu komposting dan daur ulang kertas, menunjukkan bahwa masyarakat mendukung metode yang ramah lingkungan.

Pemberdayaan masyarakat menjadi kunci dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

 

0 komentar:

Posting Komentar