TUGAS
ESAI 1
MERINGKAS
JURNAL PENGELOLAAN SAMPAH
PENGELOLAAN
SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT KOTA KEDIRI
Nama:
Hidayat
Nim:
23310410052
Kelas:
SP
Dosen
Pengampu: Dr. Arundati Shinta,MA
PROGRAM
STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
TAHUN
2024
Topik |
Pengelolaan
Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat di Kota Kediri. |
Sumber |
Yogiesti,
V., Hariyani, S., & Sutikno, F. R. (2010). Pengelolaan sampah terpadu
berbasis masyarakat Kota Kediri. Jurnal Tata Kota dan Daerah, 2(2),
95-102. |
Permasalahan |
Tingkat
Partisipasi Masyarakat yang Rendah: Masyarakat Kota Kediri berada pada tahap
partisipasi yang rendah, yaitu pada level konsultasi, di mana mereka hanya
diminta untuk memberikan opini tanpa terlibat dalam pengambilan keputusan.
Hal ini menyebabkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
dalam menangani masalah persampahan. Kinerja
Operasional Pengelolaan Sampah yang Tidak Memadai: Penilaian kinerja
operasional pengelolaan sampah di beberapa kelurahan menunjukkan bahwa banyak
aspek yang perlu ditingkatkan, seperti cara pewadahan, jenis wadah, cara
pengumpulan, dan frekuensi pengangkutan ke tempat pembuangan akhir
(TPA) . Kurangnya
Pemberdayaan Masyarakat: Meskipun ada upaya dari pemerintah untuk melibatkan
masyarakat, strategi pemberdayaan yang ada belum cukup efektif. Hal ini
mengakibatkan masyarakat tidak merasa memiliki tanggung jawab terhadap
pengelolaan sampah di lingkungan. Timbunan
Sampah yang Terus Meningkat: Pertumbuhan jumlah sampah yang terus meningkat
setiap tahun menjadi tantangan besar bagi pengelolaan sampah di Kota Kediri,
yang dapat menimbulkan masalah lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Keterbatasan
dalam Implementasi Metode Pengolahan Sampah: Meskipun ada rekomendasi untuk
menerapkan metode seperti komposting dan daur ulang, implementasi di lapangan
masih menghadapi berbagai kendala yang perlu diatasi. |
Tujuan
penelitian |
Mengidentifikasi
Kinerja Operasional Pengelolaan Sampah Menganalisis
Tingkat Partisipasi Masyarakat. Merekomendasikan
Metode Pengolahan Sampah yang Sesuai. Menyusun
Arahan Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat. Memberikan
Dasar Pertimbangan untuk Kebijakan Pengelolaan Sampah. |
Isi |
Kota
Kediri adalah salah satu kota adipura pada tahun 2009, namun Kota Kediri
masih menghadapi masalah persampahan. Sejak akhir tahun 2003 sampai tahun
2009 persoalan sampah yang sesemakin bertambah dalam jangka waktu 5 tahun
terakhir TPA sudah tidak mampu menampung tumpukan sampah bahkan pada sampai
tahun 2007 diperkirakan umur TPA tinggal 6 bulan. Untuk
meningkatkan efektifitas pengelilaan sampah maka DTRKP menggalakkan program
reduce, reuse dan recycle (3R) dengan membangun 3 unit komposter yang
memanfaatkan sampah organik menjadi kompos. Pengelolaan unit komposter
tersebut belum mampu mengatasi masalah persampahan Kota Kediri, dimana
program 3R yang diterapkan tidak melibatkan masyarakan secara langsung
sehingga tidak ada kesadaran masyarakat untuk mengurangi produksi sampah. Oleh
karena itu dilakukan penelitian mengenai pengelolaan sampah terpadu berbasis
masyarakat Kota Kediri. |
Metode |
Pendekatan
Kuantitatif: Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data
dari masyarakat dan pengelola unit komposter. Data yang diperoleh dari kuesioner
ini dianalisis secara statistik untuk mengukur kinerja operasional unit
komposter, tingkat partisipasi masyarakat, dan preferensi pengolahan sampah.
Analisis ini termasuk penggunaan analisis multidimensional scaling (MDS)
untuk menentukan jenis pengolahan sampah yang sesuai. Pendekatan
Kualitatif: Selain data kuantitatif, penelitian ini juga melibatkan analisis
kualitatif untuk memahami persepsi dan opini masyarakat terhadap pengelolaan
sampah. Ini dapat mencakup wawancara atau diskusi kelompok untuk mendapatkan
wawasan yang lebih mendalam tentang sikap dan perilaku masyarakat terkait
pengelolaan sampah. |
Hasil |
Penelitian
menunjukkan bahwa kinerja operasional unit komposter di Kota Kediri masih
belum sepenuhnya sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam SNI 3242:2008.
Terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki, seperti sistem pewadahan,
pengumpulan, dan pemindahan sampah. Masyarakat
di Kota Kediri cenderung tidak terlibat secara langsung dalam pengelolaan
sampah, dengan banyak yang beranggapan bahwa tanggung jawab tersebut
sepenuhnya ada pada pemerintah. Hal ini menunjukkan rendahnya tingkat
partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan sampah yang ada. Hasil
analisis MDS mengidentifikasi bahwa jenis pengolahan sampah yang paling
sesuai dengan preferensi masyarakat adalah komposting dan daur ulang kertas.
Ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih mendukung metode pengolahan yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan. Berdasarkan
hasil analisis, penelitian merekomendasikan pengembangan sistem pengelolaan
sampah terpadu berbasis masyarakat yang melibatkan partisipasi aktif dari
masyarakat. Ini termasuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan sampah dan pelatihan mengenai teknik pengolahan sampah seperti
komposting. Arahan
pemberdayaan masyarakat juga disarankan, dengan pendekatan sosial, teknis,
dan ekonomi untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan
sampah. Ini termasuk kolaborasi dengan LSM sebagai fasilitator dalam
program-program pengelolaan sampah. |
Diskusi |
Meskipun
ada upaya dari pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan
sampah, hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat masih
rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan pemahaman
masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Penelitian
menunjukkan bahwa pemerintah, dalam hal ini DTRKP, masih memegang tanggung
jawab utama dalam pengelolaan sampah. Kinerja
operasional unit komposter yang belum optimal menunjukkan perlunya evaluasi
dan perbaikan dalam sistem pengelolaan sampah. ekomendasi
yang dihasilkan dari analisis MDS, yaitu komposting dan daur ulang kertas,
menunjukkan bahwa masyarakat mendukung metode yang ramah lingkungan. Pemberdayaan
masyarakat menjadi kunci dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. |
0 komentar:
Posting Komentar