10.6.24

Tugas Essay 7: Psikologi Lingkungan - Nasabah Bank Sampah Oleh : Ramlah Asiyah Ikramalina

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA : Ramlah Asiyah Ikramalina

NIM : 22310410178

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Mengubah Sampah Menjadi Rupiah

Sebagai mahasiswa psikologi, saya memiliki ketertarikan untuk mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan. Salah satu isu lingkungan yang menarik perhatian saya adalah masalah sampah. Dalam rangka mempraktikkan ilmu yang dipelajari dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan, saya memutuskan untuk menjadi nasabah di Bank Sampah "Uwuh Reja” yang terletak di Kampung Nalen UH 06/192 RT. 36, RW. 15Sorosutan, Umbul Harjo, Yogyakarta.

Pengalaman pertama saya menabung di Bank Sampah "Uwuh Reja" cukup mengesankan. Saya membawa berbagai jenis sampah anorganik, seperti botol plastik bekas sampo dan sabun serta kertas-kertas bekas. Sampah-sampah tersebut kemudian ditimbang dan dikategorikan berdasarkan jenisnya. Petugas bank sampah ramah dan informatif, menjelaskan dengan detail nilai tukar setiap jenis sampah.

Berikut adalah rincian jenis sampah, berat sampah, dan uang yang saya peroleh:

Botol plastik: 5 kg (Rp 6.000)

Kertas : 9 kg (Rp 13.500)

Total: Rp .19.500

Meskipun jumlah uang yang diperoleh tidak banyak, saya merasa senang dan bangga karena telah berkontribusi dalam mengurangi sampah dan menghasilkan uang dari sampah. Pengalaman ini membuka mata saya bahwa sampah bukan hanya benda tak berguna, tetapi dapat menjadi sumber daya yang bernilai jika dikelola dengan tepat.

Menabung di Bank Sampah "Uwuh Rejo" tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi diri saya sendiri. Saya menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan termotivasi untuk memilah sampah dengan disiplin. Selain itu, pengalaman ini juga membantu saya mengembangkan rasa tanggung jawab dan menghargai nilai-nilai ekonomi dari sampah.

Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk turut serta menjadi nasabah di Bank Sampah. Dengan langkah kecil ini, kita dapat bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan dan mengubah sampah menjadi rupiah.

Kesimpulan:

Menjadi nasabah di Bank Sampah merupakan langkah nyata untuk mengelola sampah anorganik dan mengubahnya menjadi sumber daya yang bernilai. Pengalaman ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi individu, seperti meningkatkan kesadaran lingkungan, rasa tanggung jawab, dan nilai-nilai ekonomi.

Saya berharap cerita ini dapat menginspirasi banyak orang untuk bergabung dalam gerakan pelestarian lingkungan melalui Bank Sampah.

0 komentar:

Posting Komentar