DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA
NAMA : Nurhandika Khayata Auladi
NIM : 22310410198
KELAS : SJ
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Upcycling Sampah: Merintis Usaha Tempat Tisu dari Kain Perca
Upcycling adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi limbah dengan mengubah bahan yang tidak terpakai menjadi barang baru yang berguna dan memiliki nilai jual. Salah satu proyek upcycling yang saya lakukan adalah membuat tempat tisu dari kain perca. Ide ini muncul ketika saya melihat banyak sekali bekas potongan kain di tempat saudara saya yang bekerja sebagai penjahit.
Setiap hari, saudara saya menghasilkan sejumlah besar potongan kain yang tidak terpakai, yang biasanya hanya akan dibuang. Melihat hal ini, saya berinisiatif untuk mengolah kain-kain perca tersebut menjadi barang yang layak jual. Setelah berpikir sejenak, saya memutuskan untuk membuat tempat tisu, karena barang ini banyak digunakan oleh banyak orang dan memiliki potensi pasar yang baik.
Langkah pertama dalam proyek ini adalah mencari pola dan referensi bentuk tempat tisu dari internet. Saya menemukan berbagai desain dan mulai mengukur tisu untuk menentukan ukuran yang tepat. Setelah pola terbentuk, saya mulai memotong kain sesuai dengan pola yang telah saya buat. Bagian ini cukup mudah karena saya hanya perlu mengikuti garis yang sudah ditentukan.
Namun, tantangan terbesar datang saat proses menjahit. Sebelumnya, saya belum pernah menggunakan mesin jahit, sehingga banyak benang-benang yang tidak sesuai pola dan jahitan yang tidak rapi. Meskipun begitu, saudara saya sangat membantu dengan memberikan arahan dan tips agar saya bisa menjahit dengan benar. Dengan bimbingan dan latihan yang cukup, saya akhirnya berhasil menjahit tempat tisu dengan hasil yang cukup baik.
Hasil karya saya ini kemudian saya coba jual melalui platform e-commerce Shopee di link berikut: https://id.shp.ee/Tst5Ljo . Dengan menjual barang hasil upcycling ini, saya berusaha merintis sebagai pengusaha ekonomi sirkuler, yaitu suatu model bisnis yang berfokus pada meminimalkan limbah dan mengoptimalkan penggunaan bahan yang ada.
Proyek ini tidak hanya memberikan saya pengalaman baru dalam menjahit dan berkreasi dengan kain perca, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri karena bisa berkontribusi dalam mengurangi limbah tekstil. Selain itu, saya juga belajar tentang pentingnya kreativitas dalam mengolah bahan yang tidak terpakai menjadi produk yang bernilai.
Melalui upcycling, kita bisa melihat bahwa banyak bahan yang awalnya dianggap sebagai sampah sebenarnya masih memiliki potensi untuk diolah kembali. Dengan sedikit kreativitas dan usaha, limbah-limbah tersebut bisa diubah menjadi barang-barang yang tidak hanya berguna, tetapi juga memiliki nilai ekonomi. Saya berharap proyek kecil ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk melakukan upcycling dan turut serta dalam menjaga lingkungan kita dari pencemaran limbah yang berlebihan.
0 komentar:
Posting Komentar