20.6.24

Tugas : Esai 5 Partisipasi Lomba

Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi

Tugas : Esai Partisipasi Lomba

Esai Partisipasi Lomba : PKM Belmawa Kemdikbudristek dan Lomba Puisi Rusani (Rumah Sastra Seni)

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Naeri Khasna (23310410046)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Seorang mahasiswa adalah individu yang sedang mengejar gelar akademik, biasanya di perguruan tinggi atau universitas. Perbedaan utama antara mahasiswa dan siswa adalah tingkat pendidikan dan fokus mereka. Mahasiswa biasanya lebih fokus pada studi mereka dan lebih spesialis dalam bidang studi mereka, sedangkan siswa biasanya lebih fokus pada memperoleh pendidikan dasar dan mengembangkan keterampilan umum. Mahasiswa memiliki tingkat kemandirian yang lebih besar dalam mengatur jadwal belajar mereka, memilih mata kuliah, dan menyelesaikan tugas-tugas akademik mereka sendiri.

Sementara itu, pentingnya mahasiswa melatih soft skill, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerjasama, sangat signifikan. Soft skill ini tidak hanya memperkuat kemampuan akademis mereka tetapi juga membantu mereka dalam karier profesional mereka setelah lulus. Soft  skill dapat didefinisikan sebagai kemampuan, keterampilan, sifat, sikap, prilaku, maupun karakter yang berhubungan dengan   kepribadian   dan   kecerdasan emosional serta telah menjadi kebiasaan (Agustin et al., 2022). Soft skill merupakan kompetensi tambahan yang dicari oleh pengusaha dan perusahaan di dunia kerja. Kemampuan untuk bekerja dalam tim, berkomunikasi dengan efektif, dan memecahkan masalah dengan kreatifitas sangat penting untuk berhasil di tempat kerja.

Dalam lingkungan belajar yang berubah cepat dan pasar kerja global, kemampuan untuk belajar dengan cepat dan beradaptasi sangat berharga. Melatih soft skill membantu mahasiswa untuk menjadi lebih fleksibel dan siap menghadapi tantangan yang baru. Soft skill dapat membantu mahasiwa membangun jaringan profesional yang kuat selama masa studi mereka. Ini bisa berujung pada peluang kerja atau proyek kolaboratif di masa depan. Keterampilan dan kecakapan hidup dasar seperti sikap adaptif, kematangan emosional, dan keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan soft skills yang dikembangkan (Sari et al., 2021). Dengan demikian mahasiswa lulusan akan siap untuk menghadapi persaingan dalam skala nasional maupun internasional (Surtikanti et al., 2022).

Sebagai mahasiswa, saya mengakui pentingnya melatih soft skill di samping memperoleh pengetahuan akademis. Untuk mengembangkan kemampuan ini, saya aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi, seperti Lomba PKM yang diselenggarakan oleh Belmawa Kemdikbudristek dan Lomba Membuat Puisi yang diadakan oleh Rusani (Rumah Sastra Seni). Lomba – lomba seperti ini tidak hanya mengasah kreativitas saya tetapi juga membantu memperkuat kemampuan berkomunikasi, memecahkan masalah, dan bekerja dalam tim.

Pada kompetisi PKM, tim saya mengalami tantangan serius dalam menyusun proposal yang memaksa kami untuk merevisi dengan cepat, bahkan bekerja lembur hingga larut malam agar memenuhi deadline. Namun, dengan upaya keras kami, proposal itu akhirnya berhasil dan kami mendapat pengumuman bahwa kelompok kami termasuk yang lolos untuk mendapatkan pendanaan. Di sisi lain, dalam lomba puisi, saya mengekspresikan ide dan emosi saya tentang kesadaran manusia yang kurang terhadap pentingnya alam di sekitar kita. Puisi itu tidak hanya menjadi sarana ekspresi pribadi saya, tetapi juga mendapat pengakuan dengan nominasi sebagai puisi favorit.

Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya ketekunan dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan yang sulit. Meskipun kami menghadapi kendala dalam PKM, kerja tim yang solid dan dedikasi kami terhadap tujuan bersama membuahkan hasil positif. Pada saat yang sama, lomba puisi mengingatkan saya akan kekuatan kata-kata dalam menyampaikan pesan penting kepada audiens. Nominasi puisi favorit ini juga menguatkan keyakinan saya akan potensi kreatif saya sendiri dan menunjukkan bahwa ekspresi pribadi bisa memiliki dampak yang signifikan pada orang lain. Dengan demikian, melatih soft skill bukan hanya tentang meningkatkan kemampuan interpersonal, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk sukses dalam karier dan kehidupan pribadi di luar perguruan tinggi.

Lampiran :




Referensi :

Agustin, N. H., Aziz, I. A., & Dewi, A. (2022). Strategi Peningkatan Soft Skill Mahasiswa  Program Studi Perbankan Syariah melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Bandung Conference Series: Syariah Banking, 1(1), 8–15.

Sari, R. P., Tawami, T., Bustam, M. R., Juanda, J., & ... (2021). Dampak Implementasi Program Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Universitas Komputer Indonesia. Jurnal Pendidikan.

Surtikanti,  Anggadini,  S.  D.,  Rahayu, S. K.,  Komala, A. R., Puspitawati, L., & Astuti, W. A. (2022). Persepsi Mahasiswa  Atas Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Di Lingkungan Prodi Akuntansi Unikom. Jurnal Pendidikan, 23(1), 64–76.


0 komentar:

Posting Komentar