Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi
Tugas : Esai Partisipasi Lomba
Esai Partisipasi Lomba : PKM Belmawa Kemdikbudristek dan Lomba Puisi Rusani (Rumah Sastra Seni)
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA
Naeri Khasna (23310410046)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Seorang mahasiswa adalah
individu yang sedang mengejar gelar akademik, biasanya di perguruan tinggi atau
universitas. Perbedaan utama antara mahasiswa dan siswa adalah tingkat
pendidikan dan fokus mereka. Mahasiswa biasanya lebih fokus pada studi mereka
dan lebih spesialis dalam bidang studi mereka, sedangkan siswa biasanya lebih
fokus pada memperoleh pendidikan dasar dan mengembangkan keterampilan umum. Mahasiswa
memiliki tingkat kemandirian yang lebih besar dalam mengatur jadwal belajar
mereka, memilih mata kuliah, dan menyelesaikan tugas-tugas akademik mereka
sendiri.
Sementara itu, pentingnya
mahasiswa melatih soft skill, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerjasama,
sangat signifikan. Soft skill ini tidak hanya memperkuat kemampuan akademis
mereka tetapi juga membantu mereka dalam karier profesional mereka setelah
lulus. Soft skill dapat didefinisikan
sebagai kemampuan, keterampilan, sifat, sikap, prilaku, maupun karakter yang
berhubungan dengan kepribadian dan
kecerdasan emosional serta telah menjadi kebiasaan (Agustin et al.,
2022). Soft skill merupakan kompetensi tambahan yang dicari oleh pengusaha dan
perusahaan di dunia kerja. Kemampuan untuk bekerja dalam tim, berkomunikasi
dengan efektif, dan memecahkan masalah dengan kreatifitas sangat penting untuk
berhasil di tempat kerja.
Dalam lingkungan belajar
yang berubah cepat dan pasar kerja global, kemampuan untuk belajar dengan cepat
dan beradaptasi sangat berharga. Melatih soft skill membantu mahasiswa untuk
menjadi lebih fleksibel dan siap menghadapi tantangan yang baru. Soft skill dapat
membantu mahasiwa membangun jaringan profesional yang kuat selama masa studi
mereka. Ini bisa berujung pada peluang kerja atau proyek kolaboratif di masa
depan. Keterampilan dan kecakapan hidup dasar seperti sikap adaptif, kematangan
emosional, dan keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan soft skills
yang dikembangkan (Sari et al., 2021). Dengan demikian mahasiswa lulusan akan siap
untuk menghadapi persaingan dalam skala nasional maupun internasional (Surtikanti
et al., 2022).
Sebagai mahasiswa, saya
mengakui pentingnya melatih soft skill di samping memperoleh pengetahuan
akademis. Untuk mengembangkan kemampuan ini, saya aktif berpartisipasi dalam
berbagai kompetisi, seperti Lomba PKM yang diselenggarakan oleh Belmawa Kemdikbudristek
dan Lomba Membuat Puisi yang diadakan oleh Rusani (Rumah Sastra Seni). Lomba – lomba
seperti ini tidak hanya mengasah kreativitas saya tetapi juga membantu
memperkuat kemampuan berkomunikasi, memecahkan masalah, dan bekerja dalam tim.
Pada kompetisi PKM, tim
saya mengalami tantangan serius dalam menyusun proposal yang memaksa kami untuk
merevisi dengan cepat, bahkan bekerja lembur hingga larut malam agar memenuhi
deadline. Namun, dengan upaya keras kami, proposal itu akhirnya berhasil dan
kami mendapat pengumuman bahwa kelompok kami termasuk yang lolos untuk
mendapatkan pendanaan. Di sisi lain, dalam lomba puisi, saya mengekspresikan
ide dan emosi saya tentang kesadaran manusia yang kurang terhadap pentingnya
alam di sekitar kita. Puisi itu tidak hanya menjadi sarana ekspresi pribadi
saya, tetapi juga mendapat pengakuan dengan nominasi sebagai puisi favorit.
Pengalaman ini
mengajarkan saya tentang pentingnya ketekunan dan kolaborasi dalam menghadapi
tantangan yang sulit. Meskipun kami menghadapi kendala dalam PKM, kerja tim
yang solid dan dedikasi kami terhadap tujuan bersama membuahkan hasil positif.
Pada saat yang sama, lomba puisi mengingatkan saya akan kekuatan kata-kata
dalam menyampaikan pesan penting kepada audiens. Nominasi puisi favorit ini
juga menguatkan keyakinan saya akan potensi kreatif saya sendiri dan
menunjukkan bahwa ekspresi pribadi bisa memiliki dampak yang signifikan pada
orang lain. Dengan demikian, melatih soft skill bukan hanya tentang
meningkatkan kemampuan interpersonal, tetapi juga tentang mempersiapkan diri
untuk sukses dalam karier dan kehidupan pribadi di luar perguruan tinggi.
Lampiran :
Referensi :
Agustin, N. H., Aziz, I. A.,
& Dewi, A. (2022). Strategi Peningkatan Soft Skill Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah melalui
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Bandung Conference Series: Syariah
Banking, 1(1), 8–15.
Sari, R. P., Tawami, T., Bustam,
M. R., Juanda, J., & ... (2021). Dampak Implementasi Program Pembelajaran Merdeka
Belajar Kampus Merdeka pada Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Universitas Komputer Indonesia. Jurnal
Pendidikan.
Surtikanti, Anggadini,
S. D., Rahayu, S. K., Komala, A. R., Puspitawati, L., & Astuti,
W. A. (2022). Persepsi Mahasiswa Atas Kegiatan
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Di
Lingkungan Prodi Akuntansi Unikom. Jurnal Pendidikan, 23(1), 64–76.
0 komentar:
Posting Komentar