10.6.24

ESSAY 7_PSIKOLOGI LINGKUNGAN OLEH BAGUS WIJAYA

 

“MENJADI NASABAH BANK SAMPAH”


Disusun Guna Memenuhi Tugas

Psikologi Lingkungan


Dosen Pengampu:

Dr.,Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Oleh :

Bagus Wijaya / 22310410149






PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 

YOGYAKARTA

2024












Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. Sedangkan plastik kemasan dibeli ibu-ibu PKK setempat untuk didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan.

Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat. Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan. 

Konsep cara kerja dan proses bank sampah sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat bisa langsung datang ke bank untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun sampah yang mereka setorkan. Sampah tersebut di timbang dan di catat di buku rekening oleh petugas bank sampah. Dalam bank sampah, ada yang di sebut dengan tabungan sampah.

Nasabah bank sampah wajib menyetorkan sampah anorganik minimal 1kg. ada dua bentuk Tabungan di Bank Sampah. Yang pertama adalah Tabungan rupiah yang di khususkan untuk perorangan, dengan mendatangkan barang rongsokan dan menukarkan sejumlah uangnya dalam bentuk Tabungan. Bentuk tabungan sampah yang kedua di sebut tabungan lingkungan. Tabungan lingkungan adalah partisipasi perusahaan dan kalangan bisnis untuk pelestarian lingkungan. Tabungan ini tidak dapat di uangkan, tetapi nasabahnya akan di publish ke media sebagai perusahaan atau kalangan bisnis yang melestarikan lingkungan. 

Bank Sampah Rejodadi adalah Bank Sampah yang berada di Onggobayan, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184. Saya memilih Bank Sampah Rejodadi karena jarak yang cukup dekat dari tempat tinggal saya, yang hanya berjarak 2km. Bank Sampah Rejodadi buka tidak setiap hari, buka di hari Sabtu jam 09.00 dan tutup jam 12.00 siang. Bank Sampah Rejodadi beranggotakan ibu-ibu sekitar dan di ketuai oleh ibu Ambarjanti. Nasabah dari Bank Sampah Rejodadi kurang lebih 50 orang yang merupakan warga Rejodadi. 

Bank Sampah Rejodadi tidak hanya menerima sampah plastik dan botol saja, tetapi juga menerima seperti sampah kertas, besi dan  gallon bekas air mineral. Sampah yang di bawa ke Bank Sampah Rejodadi per kg di hargai Rp 500. Sampah-sampah yang di setorkan ke Bank Sampah Rejodadi nantinya diolah menjadi barang-barang yang berguna.



0 komentar:

Posting Komentar