10.6.24

ESSAY 6_PSIKOLOGI LINGKUNGAN OLEH RENGGA FERNANDO

 

BELAJAR DI TPST RANDU ALAS

Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA




Rengga Fernando (22310410137)

Kelas : SP





Sampah sekarang menjadi perhatian penting buat kita karena tanpa kita sadari lingkungan kita ini sekarang banyak yang tercemari oleh sampah, contoh Di kota yogyakarta khusunya di pinggir jalan ringroad selatan kita masih sering menjumpai sampah dipinggir jalan. Tentu itu ulah masyarakat sekitar yang malas membuang sampah ke TPS terdekat atau mereka belum tau cara mengelola sampah dengan benar, sampah tersebut  tentu saja menganggu para pengendara yang melewati jalan tersebut dan bisa membahayakan kalau sampah sampai menghalangi jalan. Kejadian ini juga dampak dari penutupan TPA Piyungan yang sudah melebihi batas untuk pembuangan sampah sehingga masyarakat merasa bingung harus dibuang kemana untuk sampah tersebut.


Kita sebagai penghuni bumi tentu mempunyai kewajiban untuk merawat dan memelihara lingkungan kita supaya tetap bersih dan sehat, tetapi pada kenyataan masyarakat masih banyak yang  belum tersadarkan betapa pentingnya kita harus peduli pada lingkungan sekitar kita. Mungkin masih banyak masyarakat yang masih pada bingung cara mengelola sampah dengan benar sehingga mereka menggunakan cara yang simple dengan cara dibuang dan dibakar. Dengan cara seperti itu bisa membuat polusi udara dan bisa membuat tumpukan sampah yang mengakibatkan lingkungan jadi kotor dan penuh dengan kuman, sehingga masyarakat bisa gampang terkena penyakit. 


Di TPST (Tempat Pengumpulan Sampah Terpadu) Randu alas saya bersama teman teman saya diajarkan bagaimana cara untuk mengelola sampah dengan benar. TPST ini beralamat di Perum Candi Gebang Permai, Jl. Jetis Raya, Jetis, Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55584. mempunyai motto “Sampah Dipilah Menjadi Berkah”. Disana diajarkan mulai dari operasional para petugas sampah yang memungut sampah setiap harinya lalu memilah sampah sesuai jenisnya dan mengelola sampah lebih lanjut agar sampah yang masih didaur ulang bisa dijadikan barang yang berguna dan sampah yang tidak bisa digunakan lagi akan dibakar atau dipendam. Cara tersebut dilakukan karena pihak TPST belum mempunyai fasilitas untuk mengelola sampah yang tidak bisa didaur ulang lagi. 


Dengan minimnya fasilitas para petugas sampah di TPST randu alas harus memutar otak untuk menemukan solusi dalam penanganan sampah yang tidak bisa didaur ulang dikarenakan setiap harinya sampah bertambah terus dan mengakibat overload dalam penampungan sampah di TPST tersebut. Dari kejadian diatas kita sadari bahwa sampah tidak semuanya bisa kita daur ulang lagi oleh karena itu TPST randu alas mengajak kita untuk lebih bijak lagi dalam menggunakan kantong plastik atau barang sekali pakai lainnya agar tidak menjadi sampah yang menumpuk.









0 komentar:

Posting Komentar