10.6.24

ESSAY 6_PSIKOLOGI LINGKUNGAN OLEH ELVIRA FEBRIAN


BELAJAR KELOLA SAMPAH DI TPST RANDU ALAS

Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA

ELVIRA FEBRIAN (22310410187)

Kelas : SP


Pada hari Minggu 4 Mei 2024, saya dan teman - teman kelas Psikologi Lingkungan melakukan kunjungan di TPS Randu Alas yang berlokasi di RW.09  Candi Karang, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Kami disambut oleh Ibu Arundati Shinta selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi lingkungan. Pada saat itu juga ada Bapak Mujono selaku wakil ketua di TPST Randu Alas, Beliau banyak memberikan penjelasan terkait TPST Randu Alas. Awal terbentuknya TPST Randu Alas dikarenakan keprihatinan dari tokoh masyarakat setempat karena adanya tempat pembuangan sampah liar. Maka dari itu diajukannya proposal ke pihak terkait untuk pembuatan TPS ini pada tahun 2015. Pada awal bulan februari 2016 TPS Randu Alas ini resmi beroperasi dan mengakomodir 6 pedukuhan.

Masalah sampah ini berawal dari masyarakat yang kurang peduli akan lingkungan, tidak melakukan pengelolaan sampah bahkan membuang sampah sembarangan. Kesadaran masyarakat ini sangat penting agar masalah sampah ini tidak menjadi persoalan yang tidak ada habisnya.  Sampah merupakan masalah yang sangat butuh perhatian khusus dari semua pihak termasuk pemerintah agar lebih membenahi sistem pengelolaan sampah. Mulai pertengahan bulan April TPA Piyungan sudah resmi ditutup. Dari awal TPA Piyungan yang berupa jurang sekarang menjadi gunung sampah akibat dari penumpukan sampah selama bertahun - tahun. Tidak adanya sistem pengelolaan sampah yang diberlakukan pemerintah berdampak serius saat ini. Seperti TPS Randu alas yang sekarang ini kebingungan dalam mengelola limbah sampah. Akibat dari keadaan tersebut TPS Randu Alas harus membakar sampah yang tidak bisa diolah lagi hal tersebut karena keadaan darurat.  TPS juga sudah berusaha untuk melakukan pembuatan tungku bakar agar mengurangi dampak polusi yang akan ditimbulkan namun menemui  kendala dalam prosesnya. 

TPS Randu Alas menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) pemilahan dilakukan menjadi empat kriteria yaitu  kertas, logam, plastik dan organik. Adapun pemilahan sampah masih dilakukan secara manual. Pihak TPS Randu Alas sudah mengajukan proposal untuk pengajuan alat untuk pengolahan sampah namun belum mendapatkan respon dari pihak terkait. Terdapat kemungkinan kecelakaan dalam pemilahan sampah seperti penyakit kulit, terkena bahan kimia berbahaya dan terkena benda tajam. maka dari itu para pekerja di sana mendapat fasilitas asuransi kesehatan BPJS dan menggunakan beberapa alat standar keselamatan seperti safety shoes, sarung tangan dan masker. Dari pemilahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk budidaya maggot, pembuatan kompos, dan pembuatan POC.

Dari pengalaman saya melakukan kunjungan d TPST Randu Alas ini saya belajar untuk lebih mengenal sampah lebih dari sebuah hal yang mengganggu namun dari sudut pandang mana kita melihat permasalahan sampah ini. Kita harus mampu kritis dalam melihat berbagai peluang seperti yang dilakukan Ibu Shinta sebagai dosen pengampu di mata kuliah psikologi lingkungan ini beliau bisa melihat peluang dari adanya sampah yang menganggap sampah sebagai berkah, banyak nilai ekonomi dan berbagai produk yang bisa dihasilkan dari sampah ini. Seperti yang sudah menjadi visi dan misi dari TPST Randu Alas ini untuk bisa menciptakan lingkungan lebih bersih dan membuka lapangan pekerjaan baru.


0 komentar:

Posting Komentar