8.5.24

Tugas Essay 2: Psikologi Lingkungan - Plogging - oleh Cecilia Dian Eka P

 Nama  : Caecilia Dian Eka P

NIM.   : 2231041082

Tugas  : Essay 2 Psikologi Liingkungan

Dosen  : Ibu Shinta


Plogging, sebuah konsep yang menggabungkan olahraga lari dengan membersihkan sampah di sepanjang jalan, telah menjadi fenomena yang semakin populer di seluruh dunia. Selain menjadi kegiatan yang menyenangkan, plogging juga membawa dampak positif dalam membentuk perilaku yang peduli terhadap lingkungan. Dengan mengaplikasikan prinsip operant conditioning, plogging mendorong saya untuk mengaitkan kegiatan membersihkan sampah dengan kesenangan dalam berolahraga, membentuk kebiasaan yang berkelanjutan dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Pertama-tama, mari kita lihat bagaimana plogging dapat menjadi sarana efektif untuk membentuk perilaku positif melalui operant conditioning. Dalam hal ini, plogging bertindak sebagai stimulus positif yang menghasilkan respons yang diinginkan, yaitu olahraga yang menyenangkan dan membersihkan lingkungan. Ketika melakukan plogging dan merasakan kesenangan serta kepuasan dalam berolahraga sambil membersihkan sampah, otaknya mulai mengaitkan aktivitas membersihkan sampah dengan perasaan yang menyenangkan. Ini kemudian memperkuat hubungan antara perilaku membersihkan sampah dengan kegiatan olahraga yang menyenangkan, sehingga meningkatkan kemungkinan saya untuk terus melakukan plogging di masa depan.

Untuk mengilustrasikan konsep ini, mari kita ambil contoh dua lokasi plogging yang berbeda. Pertama, saya melakukan plogging di taman kota pada pagi hari sebelum kuliah. Dengan mengenakan sepatu lari dan membawa kantong sampah, saya berlari di sepanjang jalan taman sambil mengumpulkan sampah yang ditemuinya. Setelah satu jam berlalu, saya berhasil mengumpulkan sejumlah sampah yang signifikan, termasuk botol plastik, kemasan makanan, dan kertas bekas. Setelah selesai berolahraga, saya menimbang dan mencatat jenis sampah yang dikumpulkannya, serta meletakkannya di tempat sampah yang tersedia di taman.



Di lokasi kedua, saya memutuskan untuk melakukan plogging di pinggir jalan pada sore hari setelah pulang kuliah. Sambil menikmati pemandangan laut yang indah, saya berlari di sepanjang jalan sambil membersihkan sampah yang tersebar di sekitarnya. Setelah dua jam berlalu, saya mengumpulkan sejumlah besar sampah, termasuk plastik, gelas kertas, dan tali rafia. Setelah itu, saya menimbang dan melaporkan jenis sampah yang dikumpulkannya, kemudian meletakkannya di tempat sampah yang disediakan di tepi jalan.

Dari dua contoh tersebut, terlihat bagaimana plogging tidak hanya memberikan manfaat fisik dalam bentuk olahraga yang menyenangkan, tetapi juga membantu mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan. Melalui plogging, saya dapat merasakan dampak positif yang mereka berikan pada lingkungan sekitar mereka, sehingga semakin memperkuat motivasi mereka untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Dalam kesimpulan, plogging merupakan contoh yang baik dari bagaimana perilaku positif dapat dibentuk melalui penggabungan stimulus positif dengan respons yang diinginkan. Dengan terus mendorong dan mengembangkan konsep plogging, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan dan lebih aktif dalam menjaga kebersihan di sekitar mereka.


0 komentar:

Posting Komentar