Nama : Caecilia Dian Eka P
NIM. :
2231041082
Tugas : Essay 2 Psikologi Liingkungan
Dosen : Ibu Shinta
Plogging, sebuah konsep yang menggabungkan olahraga lari dengan membersihkan sampah di sepanjang jalan, telah menjadi fenomena yang semakin populer di seluruh dunia. Selain menjadi kegiatan yang menyenangkan, plogging juga membawa dampak positif dalam membentuk perilaku yang peduli terhadap lingkungan. Dengan mengaplikasikan prinsip operant conditioning, plogging mendorong saya untuk mengaitkan kegiatan membersihkan sampah dengan kesenangan dalam berolahraga, membentuk kebiasaan yang berkelanjutan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Pertama-tama, mari kita lihat bagaimana plogging dapat menjadi sarana
efektif untuk membentuk perilaku positif melalui operant conditioning. Dalam
hal ini, plogging bertindak sebagai stimulus positif yang menghasilkan respons
yang diinginkan, yaitu olahraga yang menyenangkan dan membersihkan lingkungan.
Ketika melakukan plogging dan merasakan kesenangan serta kepuasan dalam
berolahraga sambil membersihkan sampah, otaknya mulai mengaitkan aktivitas
membersihkan sampah dengan perasaan yang menyenangkan. Ini kemudian memperkuat
hubungan antara perilaku membersihkan sampah dengan kegiatan olahraga yang
menyenangkan, sehingga meningkatkan kemungkinan saya untuk terus melakukan
plogging di masa depan.
Untuk mengilustrasikan konsep ini, mari kita ambil contoh dua lokasi
plogging yang berbeda. Pertama, saya
melakukan plogging di taman kota pada pagi hari sebelum kuliah. Dengan
mengenakan sepatu lari dan membawa kantong sampah, saya berlari di sepanjang
jalan taman sambil mengumpulkan sampah yang ditemuinya. Setelah satu jam
berlalu, saya berhasil mengumpulkan sejumlah sampah yang signifikan, termasuk
botol plastik, kemasan makanan, dan kertas bekas. Setelah selesai berolahraga, saya
menimbang dan mencatat jenis sampah yang dikumpulkannya, serta meletakkannya di
tempat sampah yang tersedia di taman.
Di lokasi kedua, saya memutuskan untuk melakukan plogging di pinggir jalan pada sore hari
setelah pulang kuliah. Sambil menikmati pemandangan laut yang indah, saya berlari
di sepanjang jalan
sambil membersihkan sampah yang tersebar di sekitarnya. Setelah dua jam
berlalu, saya mengumpulkan sejumlah besar sampah, termasuk plastik, gelas
kertas, dan tali rafia. Setelah itu,
saya menimbang dan melaporkan jenis sampah yang dikumpulkannya, kemudian
meletakkannya di tempat sampah yang disediakan di tepi jalan.
Dari dua contoh tersebut, terlihat bagaimana plogging tidak hanya
memberikan manfaat fisik dalam bentuk olahraga yang menyenangkan, tetapi juga
membantu mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan. Melalui plogging, saya
dapat merasakan dampak positif yang mereka berikan pada lingkungan sekitar
mereka, sehingga semakin memperkuat motivasi mereka untuk terus berpartisipasi
dalam kegiatan tersebut.
Dalam kesimpulan, plogging merupakan contoh yang baik dari bagaimana
perilaku positif dapat dibentuk melalui penggabungan stimulus positif dengan
respons yang diinginkan. Dengan terus mendorong dan mengembangkan konsep
plogging, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap
lingkungan dan lebih aktif dalam menjaga kebersihan di sekitar mereka.
0 komentar:
Posting Komentar