3.5.24

ESSAY 1_PSIKOLOGI LINGKUNGAN OLEH IJLAL FADHLURRAHMAN


 MERINGKAS JURNAL 

" PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI LINGKUNGAN BEBIDAS "

TUGAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Dosen: Dr. Arundati Shinta, MA

Penulis: Ijlal Fadhlurrahman / 22310410154

Kelas : SP







Judul

PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI LINGKUNGAN BEBIDAS

Jurnal

Jurnal Agro Dedikasi Masyarakat 

Tahun Terbit

2020

Penulis Jurnal

Budy Wiryono, Muliatiningsih & Earlyna Sinthia Dewi

Peringkas

Ijlal Fadhlurrahman

Pendahuluan

Dalam penelitian ini disebutkan bahwa sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia, baik negara berkembang maupun negara maju. Setiap harinya, kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah yang kemudian dibuang atau ditumpuk tanpa pengolahan lebih lanjut. Sampah yang menumpuk dapat mengganggu penduduk sekitarnya karena baunya yang tidak sedap dan dapat menimbulkan masalah kesehatan. Meskipun sampah dapat merugikan, namun dengan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sampah dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Salah satu contohnya adalah sampah organik, yang berasal dari makhluk hidup dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik basah dan kering. 

Tujuan Penelitian

Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya memisahkan sampah berdasarkan jenisnya dan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik yang dapat digunakan oleh petani. Melalui kegiatan penyuluhan dan diskusi, diharapkan kemampuan petani dalam mengelola sampah organik dapat ditingkatkan sehingga dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan. Selain itu, terdapat tujuan untuk meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap penyuluhan, menjalin kerjasama yang berkesinambungan melalui program Desa Binaan, dan mengoptimalkan potensi wilayah untuk pengembangan pupuk organik.

Teori / Isi

Penelitian ini membahas tentang pengelolaan sampah organik di lingkungan Bebidas. Sampah organik merupakan barang yang dianggap tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik sebelumnya, namun dengan kondisi dan pengolahan yang tepat, sampah organik masih dapat dimanfaatkan. Sampah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau, yang disebut kompos. Sampah organik berasal dari makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, dan dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik basah dengan kandungan air tinggi dan sampah organik kering dengan kandungan air rendah.


Pentingnya pengelolaan sampah organik terutama dalam konteks pertanian juga dibahas dalam jurnal ini. Pengetahuan tentang teknik pengolahan sampah organik sangat diperlukan agar masyarakat dapat mengaplikasikan pengolahan sampah yang baik dan benar. Melalui kegiatan pengabdian, diharapkan masyarakat dan petani dapat memahami cara memisahkan sampah berdasarkan jenisnya dan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian.


Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode Penyuluhan dan Diskusi. Tahapan pengabdian dimulai dengan memperkenalkan tim penyuluh, mengemukakan maksud dan tujuan, memberikan penjelasan isi materi, sesi tanya jawab, diskusi, dan tinjauan kembali. Hasil diskusi dan survey lapangan mengidentifikasi beberapa permasalahan terkait peningkatan produksi pertanian di Dusun Bebidas, seperti kurang lancarnya komunikasi antar petani, kurangnya pemahaman petani tentang pengelolaan sampah organik, dan ketidakmampuan petani dalam memanfaatkan pasar untuk pemasaran produk pupuk organik. 


Metode

Metode yang digunakan adalah metode Penyuluhan dan Diskusi. Metode ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat tentang pentingnya memisahkan sampah berdasarkan jenisnya dan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian. Melalui kegiatan penyuluhan dan diskusi, diharapkan masyarakat dan petani dapat langsung mengaplikasikan teknik pengolahan sampah organik yang benar dan bermanfaat


Hasil

Hasil dari penelitian ini mencakup beberapa temuan dan permasalahan yang teridentifikasi melalui diskusi dan survei lapangan terkait peningkatan produksi pertanian di Dusun Bebidas. Berikut adalah beberapa hasil yang dicapai:

  1. Komunikasi antar petani masih kurang lancar, sehingga informasi terbaru tidak tersosialisasi dengan baik di antara mereka.

  2. Pemahaman petani tentang cara pengelolaan sampah organik yang baik masih kurang.

  3. Pemahaman petani dalam implementasi pertanian terpadu juga masih kurang.

  4. Ketidakmampuan petani dalam memanfaatkan pasar untuk pemasaran produk pupuk organik.

Dari hasil diskusi dan survei lapangan ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang perlu diatasi untuk meningkatkan produksi pertanian dan pemanfaatan sampah organik di lingkungan Bebidas. Dengan pemahaman yang lebih baik dan penerapan teknik pengelolaan sampah organik yang tepat, diharapkan masyarakat dan petani dapat memanfaatkan potensi pupuk organik secara optimal. 


Kesimpulan

  1. Diperlukan kegiatan penyuluhan yang intensif untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola sampah organik menjadi sumber pendapatan. Hal ini penting untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam mengelola sampah organik secara efektif.

  2. Pengetahuan tentang teknik pengolahan sampah organik sangat penting agar masyarakat dapat mengaplikasikan pengolahan sampah yang baik dan benar. Melalui kegiatan pengabdian, diharapkan masyarakat dan petani dapat memahami cara memisahkan sampah berdasarkan jenisnya dan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian.

  3. Antusiasme masyarakat terhadap penyuluhan yang dilakukan sangat baik, dan terdapat keinginan untuk menjalin kerjasama yang berkesinambungan melalui program Desa Binaan. Hal ini menunjukkan potensi positif dalam pengembangan pengelolaan sampah organik di lingkungan Bebidas.

Dengan demikian, kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya penyuluhan intensif, peningkatan pengetahuan tentang pengolahan sampah organik, serta kerjasama yang berkelanjutan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah organik dan meningkatkan produksi pertanian di wilayah tersebut.





0 komentar:

Posting Komentar