24.3.24

Tugas : Esai 2 Meringkas Jurnal Work Performance

 Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi

Tugas : Esai 2 Meringkas Jurnal Work Performance

Meringkas Jurnal Work Performance Pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Naeri Khasna (23310410046)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik

Prestasi kerja, disiplin, motivasi

Sumber

 Tanjung, H. (2015). Pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan. Jurnal Ilmiah Managemen dan Bisnis. 15(1), 27 – 36.

Permasalahan

Berdasarkan jurnal tersebut, permasalahan utama yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Isi

Prestasi kerja adalah hasil pekerjaan yang dilakukan seseorang dari perilaku kerjanya ketika melaksanakan kegiatan kerja yang ditugaskan kepadanya, yang didasarkan pada keterampilan, pengalaman, pengetahuan, dan kesungguhan. Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menegakkan aturan dan norma yang berlaku. Motivasi merupakan suatu hal yang mempengaruhi perilaku manusia, motivasi disebut juga sebagai pendorong keinginan, pendukung atau kebutuhan-kebutuhan yang membuat seseorang bersemangat dan termotivasi untuk memenuhi dorongan diri.

Nilai t_hitung sebesar 6,490 menunjukkan pengaruh positif variabel disiplin kerja (X1) terhadap prestasi kerja (Y), dengan probabilitas  lebih kecil dari α = 0,05. Hubungan ini menunjukkan bahwa jika variabel disiplin kerja (X1) lebih besar atau lebih baik, maka variabel prestasi kerja (Y) juga lebih besar atau lebih baik. Sedangkan hubungan antara motivasi kerja (X2) dan prestasi kerja (Y) ditunjukkan oleh nilai t_hitung sebesar 3,794 dengan probabilitas lebih kecil dari α = 0,05. Hubungan ini juga menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja (X2) lebih besar atau lebih baik daripada variabel prestasi kerja (Y).

Variabel disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap prestasi kerja (Y) ditunjukkan oleh korelasi (RXy)sebesar 0,819. Sedangkan R-square adalah 0,670 atau 67%, dapat dikatakan bahwa kontribusi disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap prestasi kerja (Y) adalah 67% sisanya 33% dpengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Metode

Analisis jenis penelitian kuantitatif ini pada data numerikal (angka) yang lebih sistematis dilakukan dengan menggunakan teknik statistika. Penelitian ini menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang terdiri dari lima opsi dengan skala likert, wawancara, dan studi dokumentasi. Untuk analisis data, penelitian ini menggunakan rekayasa data seperti uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji t, f, dan koefisien determinasi. Penelitian ini melibatkan semua 94 karyawan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, yang diambil sebagai sampel jenuh.

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif variabel disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan.

Diskusi

Jurnal tersebut menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja dan motivasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja, menegaskan bahwa keduanya penting untuk mencapai kinerja yang tinggi di tempat kerja. Variabel disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja, menunjukkan bahwa tingkat disiplin kerja yang tinggi cenderung berdampak positif terhadap hasil kerja seseorang. Dengan memiliki disiplin kerja, seseorang dapat mematuhi aturan, tetap konsisten, dan memastikan bahwa tugas-tugas diselesaikan dengan tepat waktu dan sesuai dengan rencana. Selain itu, motivasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja. Seseorang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi cenderung memiliki semangat dan dedikasi yang lebih besar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Mereka yang termotivasi cenderung lebih berinisiatif, menghasilkan lebih banyak, dan sangat berkomitmen pada pekerjaan mereka. Hasil korelasi menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel disiplin kerja, motivasi kerja, dan prestasi kerja. Ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki tingkat disiplin dan motivasi kerja yang tinggi cenderung mencapai prestasi kerja yang lebih baik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa membangun dan mempertahankan tingkat disiplin kerja dan motivasi kerja yang tinggi sangat penting untuk mencapai prestasi kerja yang optimal, karena sebagian besar variabilitas dalam prestasi kerja dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut. Untuk membuat program pengembangan karyawan dan strategi manajemen SDM yang berhasil, organisasi dapat mempertimbangkan temuan ini.

 

0 komentar:

Posting Komentar