24.12.23

Essay Perubahan Diri Melalui Olahraga Lompat Tali




 

ESSAY 6 PERUBAHAN DIRI

PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

Nama : Alwiyah Dwi Pratiwi

NIM : 21310410034

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


 Perubahan Diri Melalui Olahraga Lompat Tali

Perubahan diri merujuk pada proses evolusi atau transformasi individu dalam berbagai aspek kehidupan, seperti fisik, mental, emosional, dan sosial. Ini mencakup perkembangan positif atau negatif yang dapat dipicu oleh pengalaman, pembelajaran, atau perubahan lingkungan.

Salah satu perubahan yang dapat dilakukan adalah melalui perubahan pola hidup sehat dengan berolahraga. Olahraga bukan hanya tentang adanya perubahan fisik saja, tetapi juga tentang perubahan diri yang terjadi dalam diri kita. Olahraga juga memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental. Salah satu olahraga yang dapat membawa perubahan positif tersebut adalah lompat tali.

Lompat tali adalah aktivitas kardiovaskular yang efektif, meningkatkan detak jantung dan kekuatan otot. Selain itu, lompat tali merupakan salah satu olahraga yang praktis dan mudah dilakukan. Seiring berjalannya waktu, dampak dari olahraga lompat tali semakin terlihat nyata. Misalnya terdapat peningkatan stamina, penurunan berat badan, dan peningkatan tonus otot adalah hasil langsung dari latihan rutin olahraga lompat tali. Seiring dengan perubahan ini, tubuh menjadi lebih sehat dan lebih bugar.

Selain itu, olahraga lompat tali bukan hanya menguatkan tubuh tetapi juga merangsang pelepasan endorfin, hormon kebahagiaan. Ini membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi risiko depresi. Selain itu, fokus yang diperlukan saat melompat tali dapat membantu meredakan kecemasan dan meningkatkan ketenangan pikiran.

Di bawah ini adalah tabel progres kegiatan olahraga lompat tali yang telah saya lakukan.


M

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

W

50

60

67

75

58

64

70

76

80

90

J

250

310

360

400

270

330

370

410

440

480

Tabel 1. Laporan kemajuan kegiatan lompat tali

Keterangan :

M : Waktu dalam minggu

W : Waktu dalam menit

J : Jumlah lompatan dalam satuan

 



Grafik 1. Laporan kemajuan kegiatan lompat tali

 

Olahraga lompat tali ini saya mulai pertama kali pada tanggal 21 Oktober 2023. Sebelumnya saya belum pernah menjadikan olahraga lompat tali sebagai olahraga utama yang saya lakukan. Namun, saat ini saya ingin mencoba melakukan sebuah perubahan dengan mencoba olahraga yang belum pernah saya lakukan. Pada awalnya saya merasa sedikit kesulitan saat melakukan olahraga tersebut namun seiring berjalannya waktu, saya menjadi lebih enjoy dalam melakukan olahraga lompat tali. Walaupun sudah merasa lebih nyaman saat berolahraga di minggu-minggu berikutnya saya tidak pernah lupa untuk memenuhi tujuan dan target yang harus dicapai dari olahraga yang saya lakukan.

Sebisa mungkin saya berusaha untuk membuat peningkatan dalam kegiatan olahraga lompat tali yang saya lakukan di setiap minggunya.  Namun, perjalanan perubahan diri melalui olahraga tidak selalu mulus. Terdapat berbagai tantangan baik tantangan fisik maupun mental yang perlu diatasi. Misalnya saja kegiatannya terasa membosankan, monoton, melelahkan, ada hal lain yang harus dilakukan, merasa malas, harus dilakukan terus menerus, harus ada peningkatan, tidak ada waktu luang, cuaca tidak menentu, kelelahan, atau kurangnya motivasi juga bisa menjadi rintangan. Menghadapi dan mengatasi tantangan-tantangan ini merupakan bagian integral dari perubahan diri, membangun ketangguhan mental dan ketekunan.

Olahraga lompat tali bukan hanya sekedar aktivitas fisik saja tetapi juga sebuah perjalanan menuju perubahan diri. Dengan perubahan fisik, kesehatan mental yang meningkat, dampak sosial positif, sukacita dalam pencapaian, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan, lompat tali memberikan banyak manfaat. Melalui perjalanan dalam melakukan perubahan ini, seseorang tidak hanya mendapatkan tubuh yang lebih sehat tetapi juga mengembangkan kekuatan pikiran dan semangat untuk menghadapi kehidupan sehari-hari.

Meskipun olahraga lompat tali kadang terasa membosankan dan terdapat berbagai hal-hal yang menghambat untuk melakukannya, namun jika ada waktu luang dan tidak ada kesibukan yang mendesak saya bersedia untuk melanjutkan melakukan olahraga tersebut secara rutin setiap harinya karena dampak yang diberikan dari berolahraga sangat banyak dan tidak hanya terbatas pada dampak fisik saja.

 

Referensi

Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive theory. Prentice-Hall.

Thompson, W. R. (2015). Worldwide survey of fitness trends for 2016: 10th anniversary edition. ACSM’s Health & Fitness Journal, 19(6), 9-18.

Ratey, J. J., & Hagerman, E. (2013). Spark: The revolutionary new science of exercise and the brain. Little, Brown.

Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer Publishing Company.

 

 


0 komentar:

Posting Komentar