2.11.23

UTS PSIKOLOGI INOVASI

 ESSAY UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M. A

Oleh:

Syaifulloh Aji Widada (21310410009)

Kelas SJ

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



 

Peraturan Organisasi Memotivasi Karyawan untuk Merubah Diri

Peraturan yang dibuat oleh perusahaan atau instansi mengenai studi lanjut, menjadi alasan para karyawan ataupun pegawai mengambil studi lanjutan di Universitas yang memfasisiltasi adanya kelas karyawan. Hal tersebut muncul karena adanya dorongan motivasi dalam diri individu yang berasal dari tekanan peraturan organisasi.

Terkadang adanya penolakan dari mahasiswa reguler maupun mahasiswa yang mengambil kelas karyawan memiliki hubungan dengan teori keengganan untuk berubah, biasanya keengganan berubah karena tidak adanya motivasi yang mendorong individu untuk berubah. Teori dari Coch & French (1960:319-341) mengenai relearning atau belajar kembali, peraturan baru tersebut mendorong diri individu  untuk belajar kembali. Selanjutnya membahas mengenai mahasiswa yang berstatus sebagai karyawan baik di perusahaan maupun instansi, biasanya hal mengenai perubahan diri untuk releraning  atau belajar kembali dikarenakan adanya faktor ekonomi, karyawan yang awalnya enggan merubah diri lama kelamaan di masa yang akan datang  akan berusaha merubah dirinya, hal ini juga berkaitan dengan adanya reward yang diberikan dari perusahaan atau instansi seperti kenaikan upah atau gaji, kenaikan jabatan atau pangkat pada karyawan yang memilih untuk mengambil pendidikan lanjut.

Dari perubahan diri terkadang memunculkan stress baru, yang awalnya stress muncul hanya dari tuntutan dalam bekerja, namun setelah adanya keinginan merubah diri stress muncul dari hal lain seperti banyaknya tuntutan untuk menghadiri perkuliahan dan tanggungan tugas yang diberikan dosen. Namun individu yang sudah bekerja dan mampu menyelesaikan seluruh tuntutan baik dalam pekerjaan maupun tuntutan kuliah dapat diartikan bahwa individu tersebut memiliki resiliensi diri yang baik. Resiliensi merupakan kemampuan diri individu untuk dapat pulih dari krisis dan tantangan yang ada dalam hidupnya. Seseorang akan mencapai resiliensi yang tinggi, apabila ia mampu bertahan, beradaptasi dan bangkit sehingga individu itu akan memiliki kepuasan hidup yang tinggi dan akan merasakan emosi positif terhadap dirinya (Kasmir, 2016).

Karyawan atau pegawai yang mengambil studi lanjutan, namun tidak mencerminkan adanya perilaku perubahan diri, dapat ditinjau dari segi manusia sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk memilih dan menentukan tindakan apa yang akan ditampilkan. Dalam kasus mahasiswa yang ingin melakukan perubahan diri namun tidak adanya perilaku yang dicerminkan, mahasiswa adalah manusia yang memiliki pilihan untuk memilih dan juga menentukan tindakan apa yang hendak ditampilkannya, setiap individu memiliki hak untuk dapat menyatakan persetujuan atau ketidak-setujuan terhadap hal-hal yang ada di luar dirinya. Dengan kata lain, manusia dapat juga berperan sebagai subjek. Manusia dianggap secara inheren memiliki satu pusat kendali yang biasa disebut dengan diri (self) (Takwin, 2008). Seperti yang dikemukakan oleh Taylor (2009, p. 121) bahwa pusat dalam diri (self)  individu tersebut yang berperan sebagai pusat dari aktivitas unik dinamakan kesadaran, dan pengetahuan diri, masih berasal dari banyak sumber. Beberapa diantaranya bersifat spontan dari kesadaran bahwa adanya sesuatu dalam diri namun tidak tahu dari mana datangnya kesadaran diri ini. Kendali dalam diri mahawiswa yang tidak memunculkan perilaku perubahan diri dapat dikatakan bahwa belum adanya kesadaran mengenai tindakan perubahan diri yang diambil, sehingga tidak ada munculnya perilaku yang mencerminkan bahwa mahasiswa sudah melakukan perubahan diri.

Dalam perubahan diri akan berlangsung dan berulang apabila adanya the law of effect, yaitu perilaku akan diulangi kembali dan mendapatkan respon positif apabila terdapat reward yang diberikan kepada individu, hal ini tentunya kembali lagi kepada masing-masing individu, perubahan diri yang diambil karena keinginan dan motivasi yang ada dalam diri karena semata-mata hanya ingin meningkatkan knowledge, mengembangkan hard skill dan soft skill tanpa adanya reward, atau motivasi individu ini muncul akibat adanya peraturan baru yang ada dalam organisasi baik perusaahaan maupun instansi dimana tempat individu tersebut bekerja dan diberikan reward oleh pimpinan.

Daftar Pustaka :

Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Takwin, Bagus. (2008). Diri dan Pengelolaannya. Jurnal Psikologi Vol.14. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Taylor, Shelley E. dkk. (2009). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana.

0 komentar:

Posting Komentar