1.11.23

Penerapan Resiliensi Pada Mahasiswa

 

Penerapan Resiliensi Pada Mahasiswa

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi

Bella Azahar Br Tarigan

NIM : 21310410033

Kelas Reguler/ Semester 5

Dosen Pengampu : Dr.Dra.Arundati Shinta

Fakultas Psikologi

Universitas 45 Yogyakarta

 




 

Resistensi terhadap perubahan adalah keengganan seseorang untuk beradaptasi dengan keadaan dan situasi baru. Orang yang menolak perubahan enggan menerima cara baru dalam menyelesaikan tugas dan beradaptasi dengan proses baru. Ketika seseorang tidak mau menerima perubahan, mereka lebih memilih melanjutkan proses yang sudah ada sebelumnya.Tentu, ada hubungan antara perilaku mahasiswa yang enggan untuk berubah dan teori "enggan untuk berubah" (resistance to change theory). Beberapa alasan mengapa mahasiswa mungkin enggan untuk berubah dalam konteks ini meliputi, kurangnya pengendalian, misalnya Mahasiswa mungkin merasa bahwa perubahan yang dipaksakan pada mereka tidak memberi mereka kendali atas keputusan mereka sendiri. Perasaan kurangnya kontrol dapat memicu rasa enggan untuk berubah. Kemudian,kurangnya makna atau pemahaman, jika mahasiswa tidak melihat nilai atau makna dalam perubahan yang diminta, mereka mungkin merasa bahwa itu hanya tugas rutin tanpa tujuan yang jelas. Ini dapat membuat mereka merasa tidak termotivasi untuk berubah.Dan yang terakhir ialah ketakutan akan kegagalan, Mahasiswa mungkin khawatir bahwa mereka tidak akan berhasil dalam perubahan yang diminta dan akhirnya akan gagal dalam mata kuliah atau kompetisi yang diikuti. Ini bisa membuat mereka merasa enggan untuk mencoba.

Dalam film How to build Resilience? The Story of the Donkey. From The Resilience Dynamic, Donkey mungkin melambangkan seseorang yang awalnya tidak ingin mengubah diri atau menerima perubahan, tetapi dengan tekanan dan pemaksaan dari organisasi atau lingkungannya, mereka akhirnya belajar menjadi lebih tangguh. Hubungan antara kisah Donkey ini dan konsep ketahanan organisasi atau individu adalah bahwa terkadang kita perlu merasa tidak nyaman atau dipaksa untuk beradaptasi dan berkembang. Sama seperti Donkey dalam kisah tersebut, kita mungkin akan melalui masa-masa sulit sebelum akhirnya mencapai tingkat ketahanan yang lebih tinggi. Film atau cerita semacam ini dapat mengilustrasikan proses pembentukan ketahanan dengan cara yang menginspirasi.

Mahasiswa biasanya akan mengatakan setuju untuk mengubah diri, namun perilakunya tidak mencerminkan persetujuan itu. Buktinya adalah situasi yang ada di kelas Psikologi Inovasi,seperti : Ragu untuk menjawab pertanyaan dari dosen,tidak mau ditunjuk untuk jadi ketua kelompok,tidak percaya diri untuk menyampaikan pendapat,merasa aneh dan tidak percaya diri jika berbeda dengan yang lain,mengikuti lomba hanya karena terpaksa,berolah raga untuk kebutuhan esay mata kuliah saja. Alasan mengapa seseorang mungkin mengatakan setuju untuk mengubah diri namun perilakunya tidak mencerminkan persetujuan tersebut seperti; Ketidakpastian, seseorang mungkin merasa tekanan sosial atau harapan dari orang lain untuk berubah, sehingga mereka mengatakan setuju tanpa sepenuhnya meyakini perubahan itu. Mereka mungkin tidak yakin apakah mereka benar-benar ingin atau mampu mengubah diri.Kemudian, ketidakmampuan, perubahan diri seringkali memerlukan usaha, tekad, dan komitmen yang kuat. Jika seseorang merasa tidak memiliki keterampilan, pengetahuan, atau dukungan yang diperlukan untuk berubah, mereka mungkin mengatakan setuju tetapi tidak mampu melakukannya.

Pilihan untuk berubah atau tidak dalam situasi di mana tidak ada imbalan adalah keputusan pribadi. Akan tetapi saya akan tetap berusaha mengubah diri meskipun tidak ada reward jika hal tersebut memang positif dan memberikan dampak yang baik bagi diri saya. Perlu untuk dipahami bahwa perilaku seseorang tidak selalu hanya didasarkan pada imbalan semata. Beberapa alasan saya untuk tetap bersedia mengubah diri meskipun tidak ada reward adalah karena kesadaran diri, etika dan nilai-nilai: Beberapa orang dapat mengubah perilaku mereka karena mereka yakin itu adalah tindakan yang benar atau sesuai dengan nilai-nilai mereka, bahkan jika tidak ada reward yang langsung terlibat. Namun, penting juga untuk mencatat bahwa respon pimpinan atau lingkungan kerja yang mendukung dan memberikan umpan balik positif dapat menjadi faktor yang memotivasi seseorang untuk berubah. Ini adalah pertimbangan individual dan dapat berbeda antara individu.

 

 

Referensi

Fathana Gina, Y. F. (2022). VALIDASI 10-ITEM CONNOR-DAVIDSON RESILIENCE SCALE. Jurnal Mitra Pendidikan , 1-9.

Rizki Ayu Pramesti, W. R. (2019). Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 1-7.

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar