1.11.23

Essay UTS psikologi Inovasi: pentingnya perilaku inovatif bagi mahasiswa

 Pentingnya perilaku inivatif bagi mahasiswa

Essay Ulangan Tengah Semester

Psikologi Inovasi

Oleh:

Nia Zulkhaini(21310410097)

Dosen Pengampu:

Dra. Arundati Shinta,M.A



 

 

Perilaku inovasi berkaitan dengan perilaku dan kemampuan seseorang untuk mengadopsi dan mengaplikasikan ide-ide baru yang berguna bagi lingkungan sekitar. Perubahan pada diri terjadi dengan adanya suatu dorongan baik secara internal maupun dorongan eksternal. Pada faktor internal yang perlu dilakukan untuk menciptakan perubahan pada diri dapat dimulai dengan kemauan berubah yang kuat, memiliki tujuan dan selalu fokus dengan tujuannya, mengubah cara pikir, dll. Semakin berkembangnya zaman perubahan diri tentu sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas diri yang dapat berpengaruh pada jenjang karier. Setiap perusahan pasti ingin memiliki anggota dan pemimpin yang mampu berpikir inovatif dan kreatif demi memajukan organisasi tersebut.

Masalah yang muncul yaitu tidak sedikit individu yang enggan untuk melakukan perubahan diri termasuk mahasiswa. Penolakan untuk melakukan perubahan diri pada mahasiswa berkaitan dengan teori keenggangan untuk berubah (coch & Frech: 1960), yaitu relearning atau kurang adanya motivasi serta perubahan yang membutuhkan waktu yang cukup lama, kebiasaan, keamanan, faktor ekonomi, rasa takut pada segala sesuatu yang asing, kurangnya kewaspadaan tentang perubahan peraturan kerja dan faktor sosial. Hal ini dikarenakan pada lingkungan sosial mahasiswa saat akan melakukan perubahan takut dengan adanya ejekan akibat melakukan perubahan secara individual dan berbeda dari yang lain serta suatu kebiasaan yang rata-rata seseorang akan melakukan perubahan apabila ada suatu dorongan dan melihat orang lain telah melakukan perubahan terlebih dahulu.

Rasa tidak nyaman saat terus dipaksa untuk melakukan perubahan diri atau yang biasa disebut resilience dapat berpengaruh pada kesehatan mental, namun apabila tidak dilakukan paksaan untuk berubah tidak jarang seseorang enggan melakukan perubahan. Seperti pada film how to build resilience? The story of the donkey from the resilience dynamic, dimana menggambarkan situasi yang membuat sang keledai tertekan akibat masuk dalam sumur tua dan di timbun tanah yang membuat sang keledai melakukan perubahan diri yaitu pada mulanya sang keledai hanya menangis tanpa berusaha setelah di timbun tanah berkali-kali sang keledai memiliki akal kreatif untuk menjadikan tanah tersebut tangga keluar. Hubungan resilience dengan suatu organisasi yang sering memaksa anggota untuk melakukan perubahan diri yaitu dengan menganggap paksaan tersebut menjadi suatu motivasi yang dapat menciptakan pemikiran kreatif dan juga menjadikan suatu kebiasaan yang positif.

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perubahan diri yaitu lingkungan sosial. Seperti pada perkuliahan psikologi inovasi mahasiswa setuju melakukan perubahan diri namun perilaku yang ditunjukkan tidak sesuai. Contohnya saat mahasiswa diberi pertanyaan dan diminta untuk mengutarakan pendapatnya tidak sedikit dari mahasiswa yang hanya diam dan menunggu mahasiswa lain untuk menjawab. Hal tersebut terjadi karena takut dengan adanya ejekkan apabila jawaban yang diungkapkan berbeda dengan yang lain. Pada umunya perubahan diri akan dilakukan apabila seseorang mendapatkan sebuah reward. Namun menurut saya perubahan diri harus tetap dilakukan meskipun hal tersebut tidak mendapatkan reward karena dengan melakukan perubahan diri akan menciptakan banyak dampak positif bagi diri sendiri serta lingkungan sekitar.

 

 Daftar pustaka

Suroso., Riyanto., Dewiana, N., Ipan, s., & Masduki, A. (2021). Esensi model psikologi dosen: rahasia kreativitas dan inovasi di era education 4.0. Jurnal pendidkan. 5 (1): 437-451.

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=esensi+modal+psikologi+dosen&btnG=#d=gs_qabs&t=1698815244616&u=%23p%3DFNvaoZwJ0GgJ (Diakses pada 1 November 2023, pukul 11.20 WIB)

0 komentar:

Posting Komentar