3.10.23

Plogging Sebagai Operant Conditioning

Psikologi Lingkungan

Tugas Essay 4

Ahmad Ghozali (19310410031)

Dosen pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A.

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Halo, teman-teman! Apa kabar? Hari ini saya mau berbagi pengalaman saya tentang plogging. Apa itu plogging? Plogging adalah kegiatan berlari sambil memungut sampah. Kata plogging berasal dari bahasa Swedia, yaitu plocka upp, yang artinya mengambil, dan jogging, yang artinya berlari. Jadi, plogging adalah mengambil sampah sambil berlari.

Plogging adalah salah satu contoh operant conditioning, yaitu proses belajar di mana perilaku dipengaruhi oleh konsekuensi yang menyertainya. Operant conditioning terdiri dari empat jenis, yaitu reinforcement positif, reinforcement negatif, punishment positif, dan punishment negatif. Reinforcement positif adalah memberikan sesuatu yang menyenangkan setelah perilaku tertentu, reinforcement negatif adalah menghilangkan sesuatu yang tidak menyenangkan setelah perilaku tertentu, punishment positif adalah memberikan sesuatu yang tidak menyenangkan setelah perilaku tertentu, dan punishment negatif adalah menghilangkan sesuatu yang menyenangkan setelah perilaku tertentu.

Plogging bisa menjadi reinforcement positif bagi orang yang suka berlari dan peduli lingkungan. Dengan plogging, mereka bisa mendapatkan manfaat ganda, yaitu olahraga dan membersihkan lingkungan. Plogging juga bisa menjadi reinforcement negatif bagi orang yang tidak suka berlari tapi peduli lingkungan. Dengan plogging, mereka bisa mengurangi rasa bersalah karena tidak berolahraga dan merasa puas karena telah berkontribusi untuk lingkungan.



Saya sendiri termasuk orang yang suka berlari dan peduli lingkungan dan sudah beberapa kali melakukan plogging di sekitar tempat tinggal saya. Dua hari kemarin, yaitu Sabtu-Minggu tanggal 23-24 September, saya mencoba melakukan plogging di sekitar pesisir pantai Parangtritis dan Parangkusumo karena beberapa hari sebelumnya saya sempat melihat bahwa ada sampah yang berserakan di sepanjang pesisir pantai.

Kegiatan plogging ini saya mulai di sepanjang Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo sekitar pukul 09.00-10.00 pagi dengan membawa kantong plastik besar untuk menampung sampah yang saya temukan. Saya berlari sambil memperhatikan sekitar dan memungut sampah yang ada di pasir. Kebanyakan sampah yang saya temukan adalah sampah plastik, seperti botol, gelas, tas, sedotan, dll. Ada juga beberapa sampah styrofoam dan kaleng dari wisatawan pantai.

Saya terus berlari dan memungut sampah hingga sampai di pantai Parangkusumo. Setelah sampah terkumpul dan menimbang kantong plastik yang saya bawa, ternyata beratnya 3 kg di hari pertama dan 2,5 kg di hari ke dua. Saya merasa bangga dengan diri sendiri karena telah melakukan sesuatu yang baik untuk lingkungan. Saya kemudian membuang kantong plastik tersebut di pembuangan sampah pantai Parangkusumo.

Saya merasa puas dengan kegiatan plogging saya di hari itu. Saya merasa sehat secara fisik dan mental dan juga merasa senang karena telah membantu menjaga kebersihan pantai. Saya berharap banyak orang akan tertarik untuk mencoba plogging dan merasakan manfaatnya. Demikian pengalaman saya tentang plogging dan operant conditioning. Semoga bermanfaat dan menginspirasi kalian semua. Sampai jumpa di postingan selanjutnya!


0 komentar:

Posting Komentar