31.10.23

Essay 5 Psikologi Inovasi, dosen pengampu: Arundati Shinta. Tiyana Arum Sari / 21310410073

 Partisipasi Lomba

1. Wayang Jogja Night Carnival (WJNC)




Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) merupakan pertunjukan seni budaya tahunanyang dihelat sebagai sebuah perayaan hari jadi Kota Yogjakarta yang jatuh pada tanggal 7 Oktober. Tahun ini menandai tahun ke-8 WJNC hadir secara konsistensetiap tahunnya sejak tahun 2016. Menjadikan WJNC masuk dalamKharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejak tahun 2021. WJNCmerupakan ajang interaksi antarbudaya tradisional-wayang dengan media modern- karnaval, tersaji dalam orkestrasi 14 kemantren, yang merfleksikan figur-figur pewayangan, dan dipancar-luaskan melalui live streaming. Karnaval ini diharapkanmenjadi hiburan yang menyejukkan, untuk menggambarkan harmoni Yogyakarta. Dengan melibatkan 800 peserta dari berbagai latar belakang profesi, kita akan diajakuntuk meresapi makna rangkaian cerita pewayangan, melalui visualisasi populer, karya kreatif warga Yogyakarta. tahun 2023 ini, WJNC mengusung tema "PandawaMahabhiseka”. Tema ini mencerminkan sebuah symphony penuh makna, seiring semangat bijaknya kepemimpinan, dan ungkap rasa syukur yang mengalir tulus kepada Tuhan Sang Kuasa Cipta. Tema ini seakan menjadi sebuah undangan universal, yang berisi pesan bagi segenap warga Kota Yogyakarta, untuk senantiasamerajut kekuatan dalam meniti liku alur kehidupan, dengan tetap setia pada akar budaya bangsa, adaptif terhadap perubahan sosial, dan gelora kepariwisataan KotaYogyakarta, yang tak akan pernah terjeda oleh dinamika. Pandawa Mahabhiseka sendiri menceritakan tentang Ratu Kerajaan Parangwiduri, Ratu Sukmengkoro. Sang Ratu memerintahkan patih Surawati untuk meminta restukepada Sang Hyang Bathara Guru yang ingin menguasai para raja di jagat raya. Namun, Bathara Guru tidak merestui, sehingga terjadi peperangan antara dewa dengan Surawati beserta prajurit raseksi. Kemantren Tegalrejo mengusung “Kurawa”. Dalam acara Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) diambil ogoh-ogoh dan penampil terbaik sebagai bentuk apresiasi kepada wilayah. Penghargaan tersebut berupa plakat. Salah satu Kemantren dengan penampil dan ogoh-ogoh terbaik yaitu Kemantren Tegalrejo.


2. Festival Ketoprak




Festival Ketoprak yang akan berlangsung tanggal 2 hingga 5 Agustus 2023 ini hadir untuk menciptakan kerekatan, ketahanan dan kedaulatan budaya di tengah masyarakat, dalam membangun karakter dan membentuk identitas masyarakat, dengan nilai-nilai budaya yang terus lestari. Seni kethoprak merupakan aset danpotensi budaya, selain menjadi seni pertunjukan yang dapat menjadi tontonan jugatuntunan, mengenai latar belakang sejarah dan budaya. Ini juga langkah untuk memotivasi anak muda, agar ikut melestarikan dan berpartisipasi aktif, menyukai serta bangga dengan seni budaya yang dimiliki. Tema Festival Kethoprak 2023 adalahLabuh Ibu Pertiwi, cerita yang ditampilkan mengenai kecintaan pada tanah air, khususnya Yogyakarta, agar menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk ikut melestarikan seni kethoprak. Kemantren Tegalrejo mengangkat cerita “Prajurit Sandi”. Pangeran Diponegara merupakan salah satu pahlawan nasional yang terkenal di tanah Jawa.Perang antara tahun 1825 hingga 1830 menjadi pusat gerakan perlawanan di luar negeri melawan kolonialisme. Karena itulah Perang Diponegarabisa juga disebut dengan Perang Jawa yang memakan banyak biaya dan bangkrutnyaBelanda. Pada kesempatan kali ini Kontingen Kementerian Tegalrejo akan memaparkan kisahPrajurit Sandi karya Handung Kus Sudyarsana yang menceritakan bahwa prajurit Pangeran Diponegoro ditugaskan menjadi mata-mata sandi di pabrik Belanda gunamemahami kelemahan Belanda. . Permasalahan ini menimbulkan kegaduhan di kalangan militer Pangeran Diponegoro dan rasa was-was di kalangan prajurit. Dalam acara Festival Ketoprak diambil 3 penampil terbaik sebagai bentuk apresiasi kepada wilayah. Penghargaan tersebut berupa plakat. Penghargaan tersebut jatuhpada Kemantren Pakualaman, Kemantren Jetis, dan Kemantren Mantrijeron.

0 komentar:

Posting Komentar