Essai 5
Partisipasi Lomba Menulis Puisi & Lomba Lari
Ira
Prastiwi
21310410060
Dosen
Pengampu Dr. Arundati Shinta, MA
Psikologi
Inovasi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Menulis
adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu
media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada media berbentuk
kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.
Ada banyak
cara untuk menggali atau mengasah kemampuan dalam menulis salah satunya
mengikuti lomba menulis puisi.
Menulis
puisi merupakan bentuk ekspresi tulis yang diungkapkan penulis/ penyair yang
bersumber dari inspirasi atau gagasan pikiran penulis. Ekspresi tulis itu
merupakan kegiatan yang memungkinkan kita mendapatkan pengalaman artistik dalam
menulis puisi.
Pada
kesempatan kali ini saya mengikuti lomba puisi yang diadakan oleh salah satu
platfrom media sosial Instagram dengan nama akun : @lomba_gratisan.
Lomba
Sastra Kembali hadir dengan Event Lomba Menulis Puisi Tingkat Nasional Bertema
Sepi Atau Kesepian. Lomba ini cocok untuk mereka yang sedang merantau atau
sedang sedih dan merasa kosong dan perasaan sedih dan sepi itu bisa dijadikan
karya.
Adapun beberapa syarat mengikuti lomba puisi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menulis sebuah puisi di ponsel atau laptop maksimal 16 baris dengan ukuran font 12. font Times New Roman atau cambria. Tidak ada batasan bait.
2.
Beri Nama File Dengan Ketentuan: Nama Penulis_Judul Puisi (Tulis juga di subjek
dan badan email)
3.
Puisi Wajib ori/Buatan sendiri
4.
Di dalam naskah harus tercantum nama penulis dan judul puisi ditulis dengan
huruf kapital
5. puisi
dikirim Ke Email: sufiahulfa@gmail.com
4. melakukan
Screenshot bukti follow dan bukti telah mengirim karya ke WA: 085648677602 atau
klik link bio @lomba_sastra
5.
Isi Formulir yang diberikan panitia dan tunggu pengumuman nya tanggal 26
Oktober 2023.
Puisi
yang saya buat berjudul “Hitam yang Kembali”, dimana puisi ini menggambarkan
seseorang yang dilanda kekosongan dan hal itu sangat ia rasakan Ketika malam
hari tiba. Perasaan sedih yang berkepanjangan mulai datang dan ingin menguasai pikirannya.
Hal ini terjadi karena ia baru saja ditinggal seseorang yang ia anggap spesial.
Ia pun baru menyadari bahwa kekuatan, keceriaan yang ia tampilkan selama ini
adalah bukan bersumber dari dalam dirinya, tetapi karena kehadiran seseorang
yang ia anggap spesial tersebut. Pada akhirnya ia belajar mengisi gelas kekosongannya
dengan hanya berserah pada Tuhan yang sejatinya mampu mengisi kekosongan
tersebut dan pemilik sejati hidupnya. Saya
harap tulisan tersebut dapat menginspirasi teman-teman semua.
0 komentar:
Posting Komentar