Psikologi Inovasi
Tugas 3 (Wawancara Tentang Disonasi Kognitif)
Rhicard Geovadri Layarda (21310410002)
Dosen pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A.
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Disonansi kognitif adalah situasi yang mengacu pada konflik mental, yang
terjadi ketika keyakinan, sikap, dan perilaku seseorang tidak selaras.
Situasi tersebut dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman pada seseorang. Hal ini mengarah pada perubahan salah satu sikap, keyakinan, atau perilaku untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut.Disonansi kognitif termasuk salah satu teori yang paling berpengaruh dalam psikologi sosial. Teori ini dicetuskan oleh Leon Festinger pada 1957.Melalui teori ini, Festinger menunjukkan bahwa setiap orang memiliki dorongan batin untuk menjaga semua sikap dan perilaku tetap selaras serta menghindari ketidakharmonisan (disonansi).Bila disonansi ini terjadi, sesuatu harus berubah untuk menyelaraskan kembali situasi tersebut.
Adapun tanda tanda seseorang mengalami Disonasi kognitif
·
Merasa cemas sebelum mengambil keputusan
·
Merasa malu akan tindakan yang anda ambil atau
cenderung menyembunyikan
·
Menghindari percakapan tentang tokpik
tertentu atau informasi yang bertentangan dengan keyakinan anda
·
Mengabaikan informasi yang menyebabkan disonasi
Pada kesempatan ini Penulis mewawancarain beberapa perokok yang dimana
Perokok tersebut adalah anak magang di perusahaan penulis
Joko,Gino,Helen adalah nama samaran dari ketiga orang tersebut
J3 “ apalagi habis makan, ga merokok itu seperti kita makan nasi padang
tapi ga pakai kerupuk, kurang banget”
J4” yah sehari bisa lah habis 1 bungkus kalau sendirian, kalau biasa
ngumpul sama teman sehari bisa 2 bungkus karna sambilan ngobrol atau ngegame
jadi tau tau udah habis aja”
Menurut Setiyanto, R (2013) Faktor-Faktor yang mempengaruhi kebiasaan
merokok adalah tekanan teman sebaya,berteman dengan perokok usia muda, status sosial
ekonomi rendah, lingkungan bermain , dan tidak percaya bahwa rokok menganggu
kesehatan
Meski begitu ketiganya mengaku tidak bisa berhenti meskipun ingin
mencoba dikarenakan terkadang adanya ajakan atau godaan dari teman setongkrongan
sehingga hal tersebut terus berlanjut meskipun mereka juga memahami dampak
buruk rokok.
Referensi
UEU-Journal-17564-11_0347.pdf (esaunggul.ac.id)
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/disonansi-kognitif/
0 komentar:
Posting Komentar