26.9.23

 

WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF

PADA PEROKOK


Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Tugas: Wawancara Tentang Disonansi Kognitif (Essay 3)

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundhati Shinta, MA

Di susun oleh: Ari Kurniawan, S.Pd, AIFO-P (21310410044)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta



Identitas Interviewee

Inisial                           : ME

Jenis kelamin               : Laki- laki

Usia                             : 20 tahun

Pekerjaan                     : Mahasiswa

Pelaksanaan Wawancara

Hari / tanggal              : Minggu, 24 September 2023

Pukul                           : 10.00-11.00 wib

Tempat                        : Rumah kediaman interviewee

Saat ini merokok merupakan hal yang umum dilakukan di kalangan masyarakat, mulai dari lapisan masyarakat kelas bawah hingga lapisan masyarakat kelas atas. Merokok seolah menjadi salah satu cara menembus batasan sosial yang ada antara si miskin dan si kaya. ME merupakan salah satu mahasiswa PTN terkemuka di kota Yogyakarta. ME mulai mengenal rokok sejak masih kecil tepatnya semenjak duduk di SD kelas 2. ME menceritakan awalnya dia hanya mencoba-coba rokok karena sering melihat ayahnya merokok. ME dengan sembunyi-sembunyi mencuri rokok milik ayahnya dan mencobanya, menurut pengakuan ME kesan pertama yang dia rasakan saat merokok tidak enak karena rasanya agak pahit di mulut. Karena merasa tidak menemukan rasa enak dari merokok ME berhenti melakukan percobaan untuk merokok. Namun, setelah beranjak SMP dan bertemu dengan teman-teman barunya ME mulai belajar merokok kembali. ME tertarik merokok karena teman sebayanya di sekolah merokok setiap jam istirahat tiba. Dari situ, yang awalnya ME tidak dapat menikmati arti sebuah merokok maka mulai perlahan-lahan ME mulai bisa menikmati setiap hisapan dari sebatang rokok hingga saat ini.

Seiring berjalannya waktu ME semakin tidak dapat dipisahkan dengan rokok, sampai-sampai ME rela untuk tidak jajan hanya demi dapat membeli rokok. ME  sebenarnya juga mengetahui bahaya dari merokok seperti dapat merusak paru-paru, hipertensi dan impotensi. Meskipun ME mengetahui bahaya dari merokok namun ME tetap melakukan tindakan merokok, ME beralasan bahwa dengan merokok dia bisa menjadi lebih akrab dengan teman-temannya. ME mencontohkan kadang dia bersama rekan-rekannya dengan satu batang rokok bisa digunakan untuk beberapa orang dan itu membuat mereka jadi lebih dekat. Selain itu, ME berpendapat dengan merokok dia bisa merasa lebih tenang. Setiap ME sedang memiliki pikiran penat dia akan menenangkan diri dengan cara merokok. Bagi ME merokok tidak hanya mengandung sisi negatif saja tapi juga memiliki sisi postif seperti merekatkan tali persahabatan, memberikan ketenangan dan juga dapat sebagai wahana untuk mencari inspirasi. ME mengatakan sudah banyak orang yang mencoba mengingatkan dan menasehatinya akan bahaya merokok, apalagi ME juga memiliki cita-cita untuk menjadi prajurit TNI setelah lulus kuliah. ME sadar seharusnya dia menghindari perilaku merokok agar kesehatannya terjaga sehingga saat tes seleksi masuk TNI berhasil lolos tes kesehatan dengan nilai yang baik.

ME semakin lama tingkat kecanduan merokoknya semakin meningkat, yang awalnya satu hari hanya menghabiskan tiga batang rokok saat ini ME sudah sanggup menghabiskan dua bungkus rokok setiap harinya. Agar lebih berhemat kadang ME juga membeli tembakau di pasar untuk membuat rokok racikannya sendiri. ME tau yang dilakukannya adalah tindakan yang salah tapi ME merasa berat untuk meninggalkan rokok karena rokok baginya sudah seperti teman setianya. ME sudah tidak peduli lagi dengan resiko yang harus dia hadapi karena perilaku merokoknya. ME bahkan mencontohkan banyak orang yang sudah tua dan tetap merokok tapi keadaannya baik-baik saja. Menurut ME soal mati itu sudah takdir masing-masing dan tidak ada hubungannya dengan merokok, ME berpendapat banyak juga orang yang mati muda karena tidak merokok dan sebaliknya banyak juga orang tua yang panjang umur dengan tetap merokok. Pada akhir pembicaraan ME bilang tidak tahu sampai kapan ME akan merokok, mungkin selama ada orang menjual rokok ME akan terus merokok meskipun dia tau banyak penyakit yang akan terus mengintainya.

0 komentar:

Posting Komentar