MENGIKUTI LOMBA FOTOGRAFI
Tugas: Partisipasi Dua Buah Lomba (Essay 5)
Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundhati Shinta, MA
Di susun oleh: Ari Kurniawan, S.Pd, AIFO-P (21310410044)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pada masa sekarang ini terdapat berbagai macam cara dalam
mempengaruhi perilaku manusia agar peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Salah
satu caranya dengan menggunakan media fotografi karena jenis media ini sangat
familiar digunakan di masyarakat. Fotografi, memiliki asal-usul dari dua buah kata
bahasa Yunani yaitu "phos" yang berarti cahaya dan "graphien"
yang berarti menggambarkan. Fotografi adalah suatu teknik seni yang melibatkan
penciptaan gambar dengan memanfaatkan cahaya. Fotografi merujuk pada metode
atau proses yang digunakan untuk menciptakan gambar atau foto dari sebuah objek
dengan merekam refleksi cahaya yang jatuh pada objek tersebut pada sebuah media
yang dapat mendeteksi cahaya. Alat yang sering digunakan dalam fotografi adalah
kamera. Dahulu penggunaan kamera konvensional masih sangat repot karena
ukurannya yang cukup besar dan memakan banyak ruang, namun pada masa sekarang
ini kamera sudah berevolusi sedimikian rupa sehingga sudah dapat disematkan
pada setiap gadget yang kita miliki sehingga lebih praktis dan efisien
penggunaannya.
Dalam perlombaan fotografi ini terdapat dua kategori
berbeda yang saya ikuti. Pertama saya mengikuti lomba fotografi dengan kategori
manusia dan alam yang diadakan oleh lembaga Konservasi Alam Nusantara. Di situ saya mengirimkan foto diri saya yang sedang bersama
seorang anak Sudan, Afrika ditengah hamparan padang tandus. Foto tersebut
menceritakan tentang anak-anak Sudan korban perang saudara yang kelaparan di
tengah bentang alam yang panas, kering dan gersang. Dalam keadaan yang penuh
dengan keterbatasan seperti itu mereka tetap bisa tersenyum menyembunyikan rasa
lapar dan kesedihan mereka. Kedua, saya mengikuti lomba fotografi dengan
kategori survei lapangan yang diadakan oleh Badan Informasi Geospasial. Di situ saya juga mengirimkan foto saat saya
mensurvei tempat pengungsian ibu-ibu dan anak-anak di daerah terpencil di
Sudan, Afrika. Situasi di pengungsian tersebut sangat memprihatinkan mereka
kekurangan air bersih, pakaian dan makanan. Karena jumlah air bersih yang
terebatas mereka sampai tidak mandi berhari-hari. Banyak anak-anak yang mengalami
stunting akibat kurangnya asupan gizi untuk mencukupi kebutuhan tubuh mereka.
Selain itu, pakaian yang mereka gunakan banyak yang sudah tidak layak pakai.
Mereka tidak mampu membeli pakaian baru karena keterbatasan ekonomi dan
mengandalkan bantuan dari pihak luar.
Berdasarkan foto-foto yang telah saya kirimkan kepada
panitia lomba fotografi kita menjadi tahu keadaan yang terjadi di belahan dunia
lainnya. Kita dapat membandingkan apa yang terjadi di sana dengan apa yang
terjadi di sekitar kita. Efek yang timbul dengan melihat foto-foto tersebut,
kita menjadi dapat bersyukur bahwa negara kita Indonesia merupakan negara yang
kaya, gemah, ripah loh jinawi. Selain itu, kita patut berbangga karena
negara kita rakyatnya dapat hidup rukun saling berdampingan meskipun memiliki
banyak perbedaan ras, agama dan suku bangsa. Tidak banyak negara di dunia ini
yang mampu bertahan hingga saat ini dengan berbagai keragaman di dalamnya.
Justru di Indonesia yang terjadi malah sebaliknya, yaitu keragaman yang menyatukan
bangsa ini dalam sebuah ikatan Bhineka Tunggal Ika. Selanjutnya, yang perlu
kita lakukan sebagai generasi muda adalah mengisi kemerdekaan ini dengan
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa sehingga tadak ada celah sedikitpun
munculnya potensi perpecahan di bumi Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar