6.1.23

Prioritas pengolahan sampah

 

             ESSAY untuk UJIAN AKHIR PSIKOLOGI LINGKUNGAN

 

Dosen pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA


Maria Eventia Claudia Ponomban

21310420021




 

 


Kegiatan yang saya lakukan untuk essay ketiga adalah membuat kompos padat dan juga mencoba membuat ecoenzym. Sebenarnya saya mengambil kegiatan untuk membuat pupuk karena saya ditantang untuk membuat kompos oleh Bu Shinta sewaktu kuliah lapangan di rumah beliau. Alasan lainnya, saya memproduksi limbah organik setiap harinya karena saya melakukan kegiatan memasak di kosan. Biasanya saya menghasilkan batang sayur, kulit buah dan kulit telur. Selain itu, kompos saya menggunakan daun kering karena di sekitaran kosan banyak saya temukan guguran daun kering sehingga saya mengunakan itu sebagian dalam pembuatan kompos saya. Kegiatan ini juga saya rasa menjadi kegiatan yang menyenangkan yang tidak menyita waktu lama dalam proses pembuatannya.

     Kegiatan yang saya lakukan ini akan berlanjut meskipun telah selesai mengikuti mata kuliah psikologi lingkungan karena saya memudahkan tukang bersih kos-kosan saya dalam mengolah limbah organik saya. Kompos yang sudah saya buat diawal bisa saya lanjutkan dengan mudah dengan selalu menambahkan sampah organik yang saya produksi tiap harinya. Selain itu, ecoenzym yang saya buat karena mengikuti kelas Bu Shinta memang prosesnya lama, tetapi saya mencoba untuk membuatnya ketika ada kulit buah atau buah yang sudah terlalu matang. Hasil ecoenzym, sangat berguna nantinya untuk menghemat beberapa cairan pembersih karena hasilnya bisa dicampurkan pada pembersih piring, shampoo, pencuci baju, dan bisa juga dijadikan sebagai disinfektan yang ramah lingkungan. Ecoenzym dan kompos ini juga diterapkan pada TPS Rindu Alas dimana ecoenzymnya bisa dijadikan diinfektan untuk mengurangi bau pada TPS tersebut.

     Ada enam prioritas dalam pengolaan limbah yaitu prevention (pencegahan), reduce, reuse, recycling, recovery dan disposal. Pada kegiatan pembuatan kompos dan juga ecoenzym dapat dimasukkan ke dalam prioritas keempat yaitu recycling. Recycling adalah kegiatan mendaur ulang sampah yang ada menjadi sesuatu yang lebih berguna. Dalam hal ini kita mendaur ulang sampah dengan cara pembuatan kompos. Mendaur ulang limbah organik tidaklah muda. Meskipun dia bisa terurai sendiri tetapi dalam pembuatan kompos, limbah tersebut membutuhkan bantuin kita dalam mengolah sampah tersebut agar mudah terurai. Proses agar bisa terurai kita harus mempersiapkan sampah organiknya dengan membuatnya menjadi potongan kecil agar nantinya cepat untuk berproses dan kemudian dirasakan manfaatnya.

     Tetapi menurut saya, dari keenam prioritas pengolahan limbah pembuatan kompos bisa melibatkan kelima prioritas yang ada. Mulai dari prevention dimana mencegah timbunan sampah dengan mengunakan bagian sayur tanpa sisa. Reduce, mengurangi timbunan sampah dengan cara mengumpulkan limbah organik sebagai bahan dasar dari pembuatan kompos. Reuse yaitu mengunakan kembali barang yaitu dengan membuat wadah kompos dari galon bekas.  Recycling dimana sampah organik yang telah kita kumpulkan kemudian diolah menjadi pupuk. Recovery yaitu memanfaatkan limbah untuk keperluan energy. Kompos bisa dijadikan energi listrik proses menghasilkan energi listrik menggunakan sebuah alat yang dinamakan gasifikasi.

     Jadi dari hirarki tersebut kita bisa melihat bahwa pembuatan kompos sangat bermanfaat bagi lingkungan, karena kita mampu mengolah segalanya dari alam dan kembali ke alam.

 

 

 

artikel detiknews, "Terobosan di Rumah Kompos, Olah Sampah Jadi Energi Listrik" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-2943872/terobosan-di-rumah-kompos-olah-sampah-jadi-energi-listrik.

 

 

Harahap, D.H., Elisa, Nugroho, R.W. & Widyaningsih, S.S. (2019). Kreativitas dan inovasi pada kegiatan pemanfaatan kembali sampah (reuse). Dalam A. Shinta (Editor). (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. Hal. 39-52.

0 komentar:

Posting Komentar