6.1.23

Peran Mahasiswa untuk Menjaga Lingkungan Sehat

 


Essay Ujian Akhir Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta

Nama : Elfa Hidayaturrohmah

NIM : 21310410032

Banyak cara membersihkan lingkungan yang bisa dilakukan, seperti before-after, menabung di bank sampah, melakukan ploging, atau membuat kompos. Dengan melakukan before-after lingkungan akan menjadi lebih bersih dan menurunkan resiko penyakit yang berbahaya.

Melakukan kegitan tersebut bisa dilihat sangat mudah, kita bisa melakukan kegiatan tersebut di tempat umum seperti, stadion, pasar, pantai, dll. Kegiatan tersebut saya lakukan karena kepedulian saya terhadap ligkungan sebagaimana “kebersihan sebagaian dari iman” selain itu menjaga kebersihan juga bisa membuat lingkungan menjadi sehat dan bebas dari penyakit. Alasan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan yang utama adalah untuk meningkatkan kesehatan manusia secara keseluruhan, dengan ruang lingkup yang kecil dulu seperti meningkatkan imun tubuh sendiri dan keluarga. Kita tidak bisa hidup sehat dengan lingkungan yang buruk (sampah dimana-mana). Sebagai manusia memang seharusnya kita peduli akan lingkungan, tidak aka ada sampah jika tidak ada manusia. Manusialah sumber dari sampah-sampah alias produksi sampah berasal dari manusia itu sendiri. Kebersihan selalu identik dengan kesehatan. Artinya, manfaat menjaga lingkungan yang pertama adalah membuat kesehatan tetap terjaga. Lingkungan yang tidak bersih menjadi tempat terbaik untuk sarang nyamuk.

Agar kegiatan tersebut tetap bisa dilakukan karena kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab setiap warga  negara di wilayah tempat tinggalnya. Lingkungan yang bersih mencerminkan kualitas hidup masyarakat, dan juga menjamin terjaganya kesehatan masing-masing individu. Tinggal di lingkungan yang kotor dan kumuh tentu rawan akan berbagai persebaran penyakit. Selain buruk bagi kesehatan para penghuninya, lingkungan yang kotor juga tentu tidak sedap dipandang mata. Untuk itu, sangat penting untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan dan manfaatnya bagi kehidupan sangat nyata adanya. Tidak heran jika seluruh pemerintah dari berbagai daerah berlomba-lomba untuk menggerakan warganya dalam hal untuk menjaga lingkungan. Kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dan manfaatnya juga harus digalakkan sejak dini. Kebersihan lingkungan adalah keadan di mana lingkungan bebas dari kotoran, termasuk debu, sampah, bau. Salah satu cara paling sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan menjaga kebersihan rumah dan halaman. Dengan membiasakan diri menjaga kebersihan rumah dan halaman, hal ini dapat membuat kita menjadi lebih terbiasa untuk membersihkan lingkungan sekitar.

Hubungan before-after dengan Hirarkhi Prioritas Pengelolaan Limbah bisa kita lihat diantaranya : Prevention (pencegahan) dengan cara mencegah timbulnya sampah seperti saat kita mengonsumsi makanan dengan cara tidak menyisakan makanan tersebut. Reduce (mengurangi) kita dapat menghindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Reuce (menggunakan kembali barang) kita dapat menggunakan kembali wadah/kemasan dengan fungsi yang sama secara berulang-ulang, seperti menggunakan plastic bekas minyak goreng sebagai pengganti polybag. Recycling (mendaur ulang limbah) kita dapat menggunakan produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai, selain itu kita juga dapat melakukan penanganan sampah organik menjadi pupuk kompos serta, melakukan penanganan sampah anorganik menjadi barang yang bermanfaat.  Energy Recovery (memanfaatkan limbah) memanfaatkan limbah untuk untuk keperluan energi seperti perilaku PLES (Pembangkit Listrik Energi Sampah). Disposal (memusnahkan limbah) atau membusukkan barang yang dikonsumsi, poin ini hanya bisa diterapkan pada barang dan sampah organik yang mudah terurai, seperti membusukkan sampah organik menjadi pupuk kompos.

Selain tidak memilih kegiatan kompos saya juga tidak memiliki sampah dapur/organik untuk di olah menjadi kompos. Karena siklus harian membeli makanan diluar dan tidak menyisakan makanan, dengan itu saya juga menerapkan Prevention (mencegah) timbulnya sampah. Namun ada juga alasan yang lain, dengan kondisi lingkungan yang saya tempati jarang sekali saya menemui sampah organik di lingkungan kontrakan saya. Selain itu membuat kompos juga membutuhkan waktu yang lama dan sangat menyita waktu mulai dari persiapan hingga panen.

 Daftar Pustaka

Chowdhury, A.H., Mohammad, N., Ul Haque, Md.R. & Hossain, T. (2014). Developing 3Rs (reduce, reuse and recycle) strategy for waste management in the urban areas of Bangladesh: Socioeconomic and climate adoption mitigation option. IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology (IOSR-JESTFT. 8(5), Ver. I, May, pp. 09-18.


0 komentar:

Posting Komentar