Essay Ujian Akhir Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta
Nama : Elfa Hidayaturrohmah
NIM : 21310410032
Banyak cara membersihkan
lingkungan yang bisa dilakukan, seperti before-after, menabung di bank
sampah, melakukan ploging, atau membuat kompos. Dengan melakukan before-after
lingkungan akan menjadi lebih bersih dan menurunkan resiko penyakit yang
berbahaya.
Melakukan kegitan
tersebut bisa dilihat sangat mudah, kita bisa melakukan kegiatan tersebut di
tempat umum seperti, stadion, pasar, pantai, dll. Kegiatan tersebut saya
lakukan karena kepedulian saya terhadap ligkungan sebagaimana “kebersihan
sebagaian dari iman” selain itu menjaga kebersihan juga bisa membuat lingkungan
menjadi sehat dan bebas dari penyakit. Alasan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan yang utama adalah untuk meningkatkan kesehatan manusia secara
keseluruhan, dengan ruang lingkup yang kecil dulu seperti meningkatkan imun
tubuh sendiri dan keluarga. Kita tidak bisa hidup sehat dengan lingkungan yang
buruk (sampah dimana-mana). Sebagai manusia memang seharusnya kita peduli akan
lingkungan, tidak aka ada sampah jika tidak ada manusia. Manusialah sumber dari
sampah-sampah alias produksi sampah berasal dari manusia itu sendiri. Kebersihan
selalu identik dengan kesehatan. Artinya, manfaat menjaga lingkungan yang
pertama adalah membuat kesehatan tetap terjaga. Lingkungan yang tidak bersih menjadi
tempat terbaik untuk sarang nyamuk.
Agar kegiatan tersebut
tetap bisa dilakukan karena kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab
setiap warga negara di wilayah tempat
tinggalnya. Lingkungan yang bersih mencerminkan kualitas hidup masyarakat, dan
juga menjamin terjaganya kesehatan masing-masing individu. Tinggal di
lingkungan yang kotor dan kumuh tentu rawan akan berbagai persebaran penyakit.
Selain buruk bagi kesehatan para penghuninya, lingkungan yang kotor juga tentu
tidak sedap dipandang mata. Untuk itu, sangat penting untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan dan manfaatnya bagi kehidupan
sangat nyata adanya. Tidak heran jika seluruh pemerintah dari berbagai daerah
berlomba-lomba untuk menggerakan warganya dalam hal untuk menjaga lingkungan.
Kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dan manfaatnya juga harus
digalakkan sejak dini. Kebersihan lingkungan adalah keadan di mana lingkungan
bebas dari kotoran, termasuk debu, sampah, bau. Salah satu cara paling
sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan
menjaga kebersihan rumah dan halaman. Dengan membiasakan diri menjaga
kebersihan rumah dan halaman, hal ini dapat membuat kita menjadi lebih terbiasa
untuk membersihkan lingkungan sekitar.
Hubungan before-after dengan
Hirarkhi Prioritas Pengelolaan Limbah bisa kita lihat diantaranya : Prevention
(pencegahan) dengan cara mencegah timbulnya sampah seperti saat kita
mengonsumsi makanan dengan cara tidak menyisakan makanan tersebut. Reduce
(mengurangi) kita dapat menghindari pemakaian dan pembelian produk yang
menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Reuce (menggunakan kembali barang) kita dapat menggunakan kembali
wadah/kemasan dengan fungsi yang sama secara berulang-ulang, seperti
menggunakan plastic bekas minyak goreng sebagai pengganti polybag. Recycling
(mendaur ulang limbah) kita dapat menggunakan produk dan kemasan yang dapat
didaur ulang dan mudah terurai, selain itu kita juga dapat melakukan penanganan
sampah organik menjadi pupuk kompos serta, melakukan penanganan sampah
anorganik menjadi barang yang bermanfaat. Energy Recovery (memanfaatkan limbah) memanfaatkan
limbah untuk untuk keperluan energi seperti perilaku PLES (Pembangkit Listrik
Energi Sampah). Disposal (memusnahkan limbah) atau membusukkan barang
yang dikonsumsi, poin ini hanya bisa diterapkan pada barang dan sampah organik
yang mudah terurai, seperti membusukkan sampah organik menjadi pupuk kompos.
Selain tidak memilih
kegiatan kompos saya juga tidak memiliki sampah dapur/organik untuk di olah
menjadi kompos. Karena siklus harian membeli makanan diluar dan tidak
menyisakan makanan, dengan itu saya juga menerapkan Prevention (mencegah)
timbulnya sampah. Namun ada juga alasan yang lain, dengan kondisi lingkungan
yang saya tempati jarang sekali saya menemui sampah organik di lingkungan
kontrakan saya. Selain itu membuat kompos juga membutuhkan waktu yang lama dan
sangat menyita waktu mulai dari persiapan hingga panen.
Chowdhury, A.H., Mohammad, N., Ul
Haque, Md.R. & Hossain, T. (2014). Developing 3Rs (reduce, reuse and
recycle) strategy for waste management in the urban areas of Bangladesh:
Socioeconomic and climate adoption mitigation option. IOSR Journal of
Environmental Science, Toxicology and Food Technology (IOSR-JESTFT. 8(5), Ver.
I, May, pp. 09-18.
0 komentar:
Posting Komentar