6.1.23

Pembersihan sampah dengan melakukan kegiatan before-after

 

 

BEFORE AFTER UNTUK MELESTARIKAN KEMBALI LINGKUNGAN

Essay Untuk Ujian Akhir Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A

Satria Rahman Nasution

21310410087

Sampah pada dasarnya dapat dikatakan sebagai suatu bahan terbuang atau yang dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif karena dalam penggunaannya baik untuk membuang atau membersihkannya perlu biaya yang cukup besar. Keberadaan sampah dalam jumlah yang banyak jika tidak dikelola secara baik dan benar, maka akan menimbulkan gangguan dan dampak terhadap lingkungan, baik dampak terhadap komponen fisik kimia (kualitas air dan udara), biologi, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan lingkungan.

Saya sebagai penulis memilih kegiatan before-after dalam memenuhi prasyarat untuk ujian akhir semester. Kegiatannya berupa membersihkan sampah di beberapa tempat, berfokus pada tempat umum dan juga tempat-tempat ikonik di Yogyakarta. Dalam hal ini, seharusnya tidak hanya saya yang ikut serta untuk membersihkan lingkungan yang kotor dari sampah, namun peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan suatu kesediaan untuk membantu berhasilnya program pengembangan pengelolaan sampah sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri. Tanpa adanya peran serta dan kepedulian masyarakat semua program pengelolaan persampahan yang direncanakan akan sia-sia. Sebab, Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan yang lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang baik agar dapat melaksanakan aktivitasnya, sebaliknya kondisi lingkungan yang baik tergantung pada aktivitas manusia terhadap lingkungan.

Merasa risih seakan hati sedih ketika melihat sampah memenuhi tempat-tempat yang seharusnya asri namun dipenuhi dengan sampah merupakan alasan saya melakukan kegiatan before-after tersebut. Saya berkesempatan untuk terjun langsung membersihkan sampah-sampah yang terdapat di beberapa titik di daerah Yogyakarta. Hal ini saya lakukan berguna untuk menjadikan suatu tempat menjadi asri agar tidak tercemar kembali karena adanya sampah. Dengan melakukan kegiatan before-after (sebelum-sesudah) sampah itu dibersihkan.

Cara agar kegiatan ini tetap dilakukan meskipun sudah tidak mengambil mata kuliah psikologi lingkungan adalah dengan cara menyadari hal-hal kecil yang didapatkan saat mengambil mata kuliah psikologi lingkungan dulu. Misalnya menyadari sampah merupakan masalah yang sampai saat ini belum teratasi dengan maksimal. Maka dari itu, saya sebagai mahasiswa harus bisa menjadi role model dalam artian menjadi pelopor dalam mengedukasi serta memberi pehaman kepada masyarakat banyak. Sebab, banyak sekali dari masyarakat kita minim akan pengetahuan dan tidak jarang juga rasa simpati dari masyarakat yang lupa terkait pentingnya kebersihan lingkungan, padahal masyarakat sendiri memiliki peranan penting dalam lingkungan.

Hubungan antara kegiatan before-after dengan hirarki prioritas limbah ada pada prioritas kedua yang bertujuan untuk mengurangkan dan meminimalisirkan terjadi timbulnya sampah atau disebut dengan minimisation atau reduce, melakukan before-after dapat meminimalkan atau mengurangi timbulan sampah dibeberapa tempat yang banyak sampah akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Sebab, banyak dari mereka yang menganggap remeh masalah sampah. Perilaku inilah yang sudah menjadi kebiasaan buruk masyarakat di sekitar kita.

Alasan saya tidak memilih kegiatan kompos dikarenakan pembuatan kompos membutuhkan waktu yang lumayan lama, pengcekan serta perawatan yang saya rasa membosankan, dan juga biaya yang butuhkan untuk membeli bahan-bahan pembuatan kompos tidak memadai. Sebagai penulis, saya juga lebih tertarik dengan kegiatan action langsung atau turun langsung ke dalam lapangan yang bisa berdampak dengan masyarakat, maka dari itu penulis mengambil kegiatan ini dari dari 3 alternatif kegiatan, yaitu: (bank sampah, plogging, dan kompos padat).

Daftar Pustaka

Harahap, D.H., Elisa, Nugroho, R.W. & Widyaningsih, S.S. (2019). Kreativitas dan inovasi pada kegiatan pemanfaatan kembali sampah (reuse). Dalam A. Shinta (Editor). (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. Hal. 39-52.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar