6.1.23

Kegiatan Plogging Guna Menjaga Kebersihan Lingkungan


 

ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Diah Novita Sari

NIM : 21310410111

Kelas : Reguler

Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan

Prodi Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Tugas ini dibuat untuk memenuhi Ujian Akhir Semester 3 dengan dosen pengampu Dr. Arundati Shinta M.A.

Sudah tidak asing lagi dengan kata sampah atau limbah, sekarang ini sampah telah banyak terdapat dilingkungan kita, dimanapun kita berada pasti aka nada sampah. Tak sedikut juga sampah berserakan di sekitar kita karena masih banyak orang-orang yang tidak peduli atau kurangnya pengetahuan tentang pengolahan sampah yang baik dan benar. Lalu apa yang kita lakukan untuk mencegah banyaknya sampah yang ada di sekitar kita? Sebagai contoh, saya telah melakukan kegiatan plogging atau berolahraga jogging dengan memungut sampah yang saya temui. Saya melakukan plogging di berbagai tempat seperti di embung dan bebrapa daerah di sekitar tempat saya tinggal saat ini. Saya memilih kegiatan plogging ini karena menurut saya kegiatan ini yang paling mudah untuk dilakukan juga dengan kegiatan plogging badan bisa lebih banyak bergerak karena olahraga yang membuat badan menjadi lebih sehat.

Bagaimana caranya kegiatan ini agar tetap berjalan meskipun sudah tidak mengambil mata kuliah psikologi lingkungan? Mungkin dengan cara memberi pengetahuan lebih kepada orang sekitar tentang pentingnya pengolahan sampah tidak harus dengan kegiatan plogging, bisa juga dengan kegiatan yang lainnya seperti kegiatan before-after atau mengolah sampah dapur maupun sampah organik menjadi kompos yang dimana nanti jika kompos telah jadi dapat digunakan untuk memupuk tanaman agar tanaman menjadi terjaga, kita juga bisa melakukan daur ulang sampah seperti botol plastik, kardus dan sampah lainnya untuk dijadikan kerajinan tangan misalnya menjadi tempat pensil, tempat tisu dan lain sebagainya yang kemudian bisa di jual untuk menambah penghasilan kita.

Menurut (Chowdhury, Mohammad, Ul Haque & Hossain, 2014; Harahap, Elisa, Nugroho & Widyaningsih, 2019) Prioritas pertama yaitu prevention (pencegahan) yang berarti mencegah terjadinya timbulan sampah. Contoh perilaku adalah memasak dan mengkonsumsi suatu makanan hingga limbah tidak ada sama sekali. Prioritas kedua yaitu minimisation atau reduce yang berarti meminimalkan atau mengurangi timbulan sampah. Contoh perilaku adalah memilih makanan yang limbahnya paling sedikit. Prioritas ketiga yakni reuse atau menggunakan kembali barang untuk keperluan yang sama atau berbeda fungsi. Contoh perilaku adalah menggunakan kembali botol plastik minuman kemasan sebagai pot bunga. Prioritas keempat yakni recycling, yang berarti mendaurulang limbah. Contoh perilaku yakni mendaurulang (mengubah) sampah organik menjadi kompos tanaman. Prioritas kelima yakni energy recovery atau memanfaatkan limbah untuk keperluan energi. Contoh perilaku adalah berdirinya PLTS (Pembangkit Listrik Energi Sampah). Prioritas keenam adalah disposal atau membuang / memusnah. Dimana yang telah dijelaskkan sangat berhubungan dengan kegiatan yang saya lakukan untuk sampah (plogging) dalam pelajaran mata kuliah psikologi lingkungan. Kegiatan tersebut merupakan langkah untuk mengurangi pencemaran lingkungan, mendaur ulang sampah, menggunakan kembali barang yang masih bisa dimanfaatkan serta meminimalisir penggunaan sampah. Meminimalisir sampah bisa dilakukan dengan menggunakan barang yang memiliki sampah atau limbah paling sedikit meperti memilihi membeli sabun yang memiliki kemasan besar karena hanya memiliki satu limbah setelah penggunaannya.

Sebagai manusia sudah seharusnya kita untuk menjaga lingkungan sekitar kita terutama dari sampah atau limbah. Jangan sampai bumi ini pehuh dengan sampah, dan sudah seharusnya juga untuk pandai-pandai memilih barang yang memiliki limbah sedikit untuk meminimalisir penggunaan sampah kita sehari-hari.

Saya memilih kegiatan plogging bukan membuat kompos karena menurut saya kegiatan tersebut mudah untuk dilakukan juga memiliki manfaat yang lebih, tidak hanya membuat lingkungan sekitar bersih saja namun juga membuat badan kita bergerak sehingga badan merasa lebih sehat.

Referensi :

Harahap, D.H., Elisa, Nugroho, R.W. & Widyaningsih, S.S. (2019). Kreativitas dan inovasi pada kegiatan pemanfaatan kembali sampah (reuse). Dalam A. Shinta (Editor). (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. Hal. 39-52.

https://bijakberplastik.aqua.co.id/publikasi/edukasi/apa-itu-3r-reduce-reuse-recycle-pengertian-dan-contohnya/ (diakses pada tanggal 6 Januari 2023)

0 komentar:

Posting Komentar