6.1.23

Hubungan pembuatan kompos dengan hirarki prioritas pengelolaan limbah

ESSAY UNTUK UJIAN AKHIR PSIKOLOGI LINGKUNGAN

 

Dosen pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

  




 

Disusun oleh :

EDWIN KURNIAWAN WIJAYA

NIM 21310410047 

KELAS : PSIKOLOGI SJ

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 

 

A.   Pada kesempatan esaay ke-3 yang lalu saya memilih untuk membuat kompos padat dari rumput liar

 

B.    Alasan saya membuat kompos untuk menjaga lingkungan, biasanya masyarakat setelah memotong rumput  di pekarangan langsung di timbun dan di bakar. Rumput yang di bakar akan menyebabkan pencemaran udara yang dapat mengganggu sistem pernafasan kita. Padahal rumput dapat dimanfaatkan sebagai kompos dengan teknik pengomposan sehingga menghasilkan produk yang bernilai positif yaitu pupuk organik. Dampak positif yang bisa didapatkan dari segi nilai ekonomi yaitu menambahkan suplemen bagi tanaman sehingga tanaman menjadi subur dan dapat berbuah dengan maksimal., sedangkan dari segi lingkungan yaitu  memperbaiki keseimbangan ekosistem yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan melebihi dosis yang dianjurkan. Selain itu membuat kompos juga menambah pengalaman saya, meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk proses fermentasi tersebut tetapi bahan bahan yang di butuhkan cukup mudah di temukan karena berasal dari rumput liar yang ada di lingkungan sekitar dan juga tambahan kotoran hewan sebagai sarana percepat pembusukan.

 

C.    Meskipun saya tidak lagi mengambil mata kuliah psikologi lingkungan. Saya masih tertarik dengan kegiatan pembuatan kompos.Pembuatan kompos hanya membutuhkan biaya yang sedikit daripada membeli kompos. Selain itu lingkungan juga lebih terawat Di samping itu saya juga ingin mencoba budidaya maggot untuk mengolah sampah organik dan sisa-sisa makanan juga hasil dari budidaya maggot dapat di jadikan tambahan makanan untuk hewan ternak. Sehingga akan menekan pengeluaran untuk pembelian pakan. 

 

Hubungan hirarki pengelolaan sampah dengan pembuatan kompos sesuai essay 3 

Sampah merupakan benda atau barang sisa yang tidak di inginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia. Berdasarkan jenisnya di bagi menjadi 2 yaitu sampah organik (cepat terurai) dan anorganik (tidak cepat terurai).

 

Prioritas pengelolaan limbah berfokus pada diagram piramid ada 6 hal yaitu

1.     Prevention (pencegahan)

2.     Minimisation / Reduce ( mengurangi)

3.     Reuse (menggunakan kembali)

4.     Recycling (mendaur ulang)

5.     Energi recover

6.     Disposal

 

Dalam kasus ini yang berhubungan adalah point nomor 4 yaitu reycling / mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna. Dalam proses tersebut memanfaatkan limbah sampah organik kemudian di daur ulang menjadi pupuk yang bermanfaat. Sebagian besar masyarakat sudah dapat melakukan penyortiran untuk membedakan sampah organik dan anorganik. Tetapi yang menjadi masalah adalah kurangnya pengetahuan masyarakat dalam hal pengelolaan sampah. Sampah yang tidak dikelola akan menyebabkan penupukan di TPA hal itu sangat mengganggu kondisi lingkungan di sekitar TPA. Sehingga penyuluhan tentang pengelolaan sampah dari pemerintah sangat di perlukan agar masyarakat mengerti setelah memilah sampah tindakan apa yang perlu di lakukan. Sehingga di harapkan dapat mengetahui pengetahuan hidup bersih dan sehat untuk menekan angka penduduk yang terserang penyakit juga menciptakan masyarakat yang peduli dan sadar akan kebersihan lingkungan. 

 

Proses jual beli bahan makanan di setiap toko pasti menggunakan kantong plastik, tetapi hal ini dapat kita kurangi dengan berbelanja membawa tas belanja sendiri tentunya akan  mengurangi jumlah pemakaian kantong plastik.  Satu hal ini jika semua orang sadar pasti dampak positif  yang di timbulkan pasti akan besar. Dimulai dari kita, oleh kita, untuk kita

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Hirarki prioritas pengelolaan limbah

Chowdhury, Mohammad, Ul Haque & Hossain, 2014; Harahap, Elisa, Nugroho & Widyaningsih, 2019

 

Chowdhury, A.H., Mohammad, N., Ul Haque, Md.R. & Hossain, T. (2014). Developing 3Rs (reduce, reuse and recycle) strategy for waste management in the urban areas of Bangladesh: Socioeconomic and climate adoption mitigation option. IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology (IOSR-JESTFT. 8(5), Ver. I, May, pp. 09-18.

 

Harahap, D.H., Elisa, Nugroho, R.W. & Widyaningsih, S.S. (2019). Kreativitas dan inovasi pada kegiatan pemanfaatan kembali sampah (reuse). Dalam A. Shinta (Editor). (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish. Hal. 39-52.

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar