Essay Ujian Akhir Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta
Nama :Meme Normasari
NIM : 21310410088
Universitas Proklamsi 45 Yogyakarta
Lingkungan adalah tempat hidup untuk semua makhluk, baik itu manusia, hewan dan tumbuhan. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang positif. Dalam artian tidak bising, tidak tercemar bau sampah, limbah pabrik dan bahan berbahaya lainnya serta memiliki kualitas air yang baik. Karena air adalah sumber kehidupan yang paling penting. Kesadaran masyarakat terhadap kepedulian lingkungan masih belum maksimal dan perlu ditingkatkan. Karena kurang menjaga lingkungan dapat menyebabkan bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Dari lingkungan yang kurang bersih juga dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti demam berdarah, asma, hepatitis dan masih banyak lagi.
Sampah menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Sampah plastik terus bertambah seiring dengan gaya hidup masyarakat. Sampah plastik mudah di dapat dan di temukan seperti saat kita berbelanja di toko pakaian, swalayan, toko makanan, dan tempat lainnya. Kebanyakan toko memberi kantung plastik secara gratis pada pelanggannya. Hal itu menjadi pelanggan enggan untuk membawa kantung sendiri saat berbelanja. Sudah kita ketahui bersama jika sampah plastik membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat diurai dengan tanah.
Untuk memenuhi tugas mahasiswa essay ke-3 saya memilih alternatif kegiatan before-after. Alasan saya melakukan before-after karena masih banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran atas perbuatannya, seperti membuang sampah sembarangan di tempat umum bahkan lahan kosong pun dijadikan untuk membuang sampah. Selain tidak enak untuk dipandang , hal itu tentunya dapat membuat pencemaran. Pencemaran yang terjadi bukan hanya pencemaran udara namun, bisa pencemaran tanah dan air. Jika masyarakat tidak bisa merubah perilaku tersebut, tidak memungkiri jika terjadi wabah penyakit, seperti demam berdarah. Saya melakukan before-after di empat tempat umum yaitu: pantai, stadion, lahan kosong dan sungai dan tentunya dengan waktu yang berbeda pula. Setelah selesai mata kuliah psikologi lingkungan tentunya saya akan tetap melakukan before-after karena menurut saya hal tersebut tidak merugikan. Dengan melakukan before-after saya menjadi tahu mengenai kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang penanganan sampah. Saya sekarang selalu membawa kantung sendiri untuk belanja dan membawa trash bag dimotor untuk berjaga-jaga jika suatu saat melewati tempat umum yang banyak sampahnya. Jika melewati tempat umum yang banyak sampah saya akan memungutnya dan membuang di tempat sampah terdekat.
Terdapat hubungan antara kegiatan before-after dengan hierarki sampah yaitu mengurangi, dengan melakukan before-after kita dapat mengurangi timbunan sampah yang menumpuk di lingkungan tersebut. Selain itu kita juga dapat memanfaatkan hasil dari before-after untuk ditabung di bank sampah. Jika kita dapat botol atau barang apapun yang bisa di daur ulang maka kita dapat memanfaatkannya untuk membuat kerajinan tangan dari limbah plastik. Selain mengurangi sampah kita juga mendapat penghasilan tambahan.
Hierarki sampah merujuk kepada 3 M yaitu mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah dan mendaur ulang sampah, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi meminimalisir sampah. Tujuan hierarki sampah adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
Menerapkan prinsip 3R yaitu meliputi kegiatan pengurangan/pembatasan timbulan sampah (reduce), pemanfaatan kembali sampah (reuse) dan pendauran ulang sampah (recycle). Prinsip 3R yang diharapkan mampu mejadi carapemecahan untuk mengurangi permasalahan tingginya volume timbulan atau timbunan sampah di TPS (Tempat Penampungan Sementara) dan keterbatasan daya tampung TPA (Tempat Penampungan Akhir). Sebab telah disadari bahwa penanganan permasalahan sampah yang kurang tepat dapat mengancam aspek keindahan kota dan pencemaran lingkungan serta masalah kesehatan.
Daftar Pustaka
Karuniastuti , Nurheru (2013). Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan Dan Lingkungan http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/view/43. Diakses tanggal 05 Januari 2023.
Kahfi Ashabul. (2017). Tinjauan Terhadap Pengelolaan Sampah. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Alasan tidak memilih membuat kompos
Sebelum saya mendapat materi kuliah psikologi lingkungan tentang kompos saya sudah pernah membuat kompos waktu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) waktu itu saya membuat kompos padat dari ranting dan daun-daun yang sudah kering. Saat mendapat tugas dari dosen saya langsung memutuskan untuk mengambil before-after karena saya belum pernah melakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar