6.1.23

ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) PSIKOLOGI INOVA


ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) PSIKOLOGI INOVASI

Shafly Ardhya Saputra (20310410027) Psikologi B Kelas Karyawan

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.



            Motivasi untuk mewujudkan perubahan diri dapat diwujudkan melalui kegiatan olahraga. Olahraga merupakan kegiatan tubuh yang banyak menghasilkan manfaat. Manfaat tersebut bisa dirasakan si pelaksana maupun orang lain yang juga secara tidak langsung ikut terlibat di dalamnya. Bagi orang yang melaksanakan olahraga, manfaat tersebut bisa dirasakan langsung terutama berkaitan dengan kesehatan baik fisik mau psikis. Fisik seseorang yang secara rutin melakukan olahraga di bawah terik sinar matahari akan mengalami penguatan otot tubuh serta daya tahan tubuh. Di sisi psikis, seseorang yang melakukan olahraga akan merasakan kesenangan tersendiri yang akan sangat berpengaruh pada kesehatan mental. Bahkan banyak pihak yang memanfaatkan olahraga sebagai upaya untuk menyembuhkan psikis seseorang yang mengalami depresi atau sejenisnya. Banyak juga yang menempatkan olahraga sebagai sarana untuk mengubah diri. Perubahan diri yang dimaksud dapat diartikan luas. Diantaranya perubahan fisik badan dari yang sebelumnya bertubuh kecil dan kurang berotot menjadi lebih besar dan berotot. Namun perubahan fisik tersebut tentunya tidak dapat berdiri sendiri apabila tidak diimbangi atau diikuti dengan kemauan serta motivasi untuk menerapkan pola hidup sehat. Motivasi sengat berpengaruh dalam menjalani berbagai aktifitas termasuk olahraga. Bila kita malas, tentu tidak dapat melaksanakan suatu kegiatan sehingga tidak terjadi perubahan yang diinginkan. Dengan penjadwalan yang teratur dan kemauan untuk mengubah diri ke arah yang lebih baik melalui olahraga, pelaksanaan olahraga akan jauh lebih optimal dan meningkat dari hari ke hari. Partisipasi dalam olahraga merupakan bagian gaya hidup sehat yang perlu dikembangkan. Partisipan olahraga sangat luas, dari usia sangat muda sampai sangat tua, dari tingkat permainan untuk tujuan rekreasi sampai tingkatprofesional. Alasan keikutsertaan seseorang dalam olahraga bervariasi, diantaranya untuk alasan kesehatan, kebugaran, maupun dengan alasan lain seperti membentuk karakter positif dan sosialisasi. Keterlibatan seseorang dalam olahraga adalah bentuk ekspresi manusia yang menyenangkan. Banyak orang menemukan olahraga sebagai sumber kegembiraan dan kepuasan diri. Tidak diragukan lagi bahwa banyak orang muda mengalami kematangan kepribadian melalui pengalaman dalam olahraga. Namun demikian, efek pasti olahraga pada pembentukan karakter positif sangat ditentukan kondisi-kondisi yang terjadi saat pengalaman olahraga dialami. Menurut Irwan Prayitno (2008), secara normatif dan sebagaimana telah hampir dapat diterima oleh umumnya kita sekalian, pembentukan karakter bangsa merupakan hal yang amat penting bagi generasi muda dan bahkan menentukan nasib bangsa dimasa yang akan datang. Coakley (2001) dalam Joseph (2006) merekomendasikan suatu setting olahraga, yang memberikan penghargaan lebih kepada partisipan yang bermain dengan baik dan bersikap sportif daripada sekedar mementingkan menang atau kalah. Dengan demikian, diharapkan karakter-karakter positif dapat dan harus dipelajari melalui olahraga atau aktivitas fisik. Program olahraga dalam semua level dapat didesain untuk mengembangkan gaya hidup aktif dan karakter positif. Bredemeier & Shield (1995) dalam Joseph (2006) menyatakan bahwa dengan metode pengajaran dan pelatihan yang tepat, serta usaha-usaha mengembangkan kualitas, olahraga dan aktivitas fisik dapat menjadi sarana yang tepat untuk pembentukan karakter. Namun dalam berjalannya waktu sering kali dalam melaksanakan kegiatan olahraga tentu menemui beberapa permasalahan, diantaranya cuaca dan waktu. Cuaca dan kesibukan sehari-hari seperti pekerjaan yang menyita waktu seringkali menjadi penghambat dalam melaksanakan jadwal perubahan diri melalui olahraga. Meskipun begitu, penulis sepakat dengan kalimat “mensana en corpore sano” yang memang benar dan memang terbukti adanya. Bila dapat melaksanakan olahraga dengan rutin dan teratur sesuai jadwal, maka perubahan diri akan tercapai.

 

Pertanyaan :

1) (a) Apa jenis olah raga yang Anda lakukan sebagai kegiatan perubahan diri Anda? (b) Apa nilai tambah dari kegiatan olah raga Anda? (c) Apakah Anda melakukan kegiatan perubahan diri tersebut selama 8 minggu terus menerus tanpa terputus? Mengapa?

2) Apa alasan Anda melakukan kegiatan olah raga tersebut? Bila kegiatan olah raga itu berbeda dengan kegiatan ‘nilai tambah’, mengapa Anda memilih kegiatan nilai tambah yang berbeda?

3) Apa makna dari konsep ‘nilai tambah’ dari kegiatan perubahan diri tersebut?

4) Bagaimana caranya agar kegiatan yang Anda lakukan tersebut bisa berkelanjutan (terus Anda lakukan) meskipun Anda sudah tidak mengambil mata kuliah Psikologi Inovasi?.

5) Apakah pelaksanaan kegiatan olah raga itu juga berkaitan dengan readiness to change (kesiapan untuk berubah)? Berikut jurnal yang relevan.

 

Jawab :

1.    a. Olahraga yang saya laksanakan yaitu sepakbola, jogging atau lari, push-up dan sit-up.

b. Nilai tambah yang saya rasakan yaitu ketahanan fisik saya menjadi lebih kuat dan dapat menjadi sarana untuk menanamkam sistem manajerial waktu serta kegiatan dengan baik.

c. Dalam tugas yang saya tulis tersebut selama 8 minggu saya melaksanakan olahraga tidak terputus. Namun dalam keseharian saya memang sudah rutin melaksanakan kegiatan tersebut. Hal ini saya lakukan karena saya beranggapan bahwa olahraga adalah komponen yang sangat penting dalam hidup saya untuk menunjang kesehatan dan karakter seseorang.

2. Dalam keseharian saya memang sudah rutin melaksanakan kegiatan tersebut. Hal ini saya lakukan karena saya beranggapan bahwa olahraga adalah komponen yang sangat penting dalam hidup saya untuk menunjang kesehatan dan karakter seseorang. Jadi, setiap harinya yang saya rasakan memang mengalami peningkatan dari segi fisik.

3. Makna pasti olahraga pada pembentukan karakter positif sangat ditentukan kondisi-kondisi yang terjadi saat pengalaman olahraga dialami. Keterlibatan seseorang dalam olahraga adalah bentuk ekspresi manusia yang menyenangkan. Banyak orang menemukan olahraga sebagai sumber kegembiraan dan kepuasan diri. Tidak diragukan lagi bahwa banyak orang muda mengalami kematangan kepribadian melalui pengalaman dalam olahraga. perubahan fisik tersebut tentunya tidak dapat berdiri sendiri apabila tidak diimbangi atau diikuti dengan kemauan serta motivasi untuk menerapkan pola hidup sehat. Motivasi sengat berpengaruh dalam menjalani berbagai aktifitas termasuk olahraga. Bila kita malas, tentu tidak dapat melaksanakan suatu kegiatan sehingga tidak terjadi perubahan yang diinginkan. Dengan penjadwalan yang teratur dan kemauan untuk mengubah diri ke arah yang lebih baik melalui olahraga, pelaksanaan olahraga akan jauh lebih optimal dan meningkat dari hari ke hari.

4. Yaitu dengan menanamkan dalam diri bahwa olahraga adalah komponen yang harus dikerjakan dan menerapkan motivasi-motivasi yang menyenangkan tatkala kita melaksanakan kegiatan olahraga, sehingga dapat berjalan dengan rutin ke depan.

5. Menurut saya ada keterkaitannya, hal ini sangat cocok dan memenuhi dalam 4 dimensi dalam Readiness For Change, yaitu rasa kepercayaan terhadap kemampuan diri, dukungan manajemen diri, ketepatan melakukan perubahan, dan manfaat bagi individu. Dari 4 dimensi tersebut sudah sesuai dengan apa yang saya rasakan dan saya terapkan dalam menjalani kegiatan rutin olahraga ini.

 

Daftar Pustaka

Bredemeier, 2006. Sports and Character Development. Research Digest, March 2006. Cole, Christy, 2004. Character Development as an Outcome. Ohio Northern University

 

Indra Darma Sitepu, 2017. PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PARTISIPASI DALAM OLAHRAGA. Jurnal Pedagogik Olahraga.

 

Irwan Prayitno. 2008. Refleksi Pembangunan Pemuda dan Olahraga Indonesia.

 

0 komentar:

Posting Komentar