Menurut
Zaman (2009) sampah bisa di definisikan sebagai sumber daya yang dapat bernilai
tergantung bagaimana sampah tersebut dikelola. Sedangkan menurut UU No, 18
Tahun 2008 Bab 1 pasal 1 didefinisikan bahwa sampah merupakan sisa sisa
kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. McDougall
(2001) juga mendefinisikan sampah sebagai sesuatu yang kurang berguna dan
bernilai. Dapat disimpulkan bahwa sampah merupakan sesuatu yang harus dikeola
supaya memiliki nilai tambah lalu dapat digunakan Kembali agar tidak mencemari
lingkungan. Lingkungan yang bersih merupakan lingkungan yang di idam-idamkan
oleh setiap orang, namun masih banyak dari orang-orang yang tidak peduli dengan
lingkungannya. Sampah sendiri menimbulkan dampak pencemaran yang luas. Permasalahan
sampah di Indonesia adalah masalah
yang belum juga
terselesaikan hingga saat
ini, dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mengikuti pula bertambahnya volume
timbulan sampah yang dihasilkan dari
aktivitas manusa. Masyarakat merupakan penghasil sampah dan
semua program pengelolaan sampah yang direncanakan akan sia-sia. Ada salah satu
pendekatan kepada masyarakat agar dapat membantu program pemerintah dalam
kebersihan adalah bagaimana membiasakan masyarakat kepada tingkah laku yang
sesuai dengan tujuan program itu. antara lain: Bagaimana merubah persepsi masyarakat terhadap
pengelolaan sampah yang tertib dan teratur, Faktor-faktor sosial, struktur, dan
budaya setempat, Kebiasaan dalam pengelolaan sampah selama ini.
Pada mata kuliah
psikologi Lingkungan saya memilih kegiatan before-after sebagai kegiatan
untuk berkontribusi dalam pengelolaan sampah, kegiatan ini dilakukan di-empat
tempat berbeda, saya memilih kegiatan ini bukan tanpa alasan. Di Yogyakarta
sendiri saya adalah perantau, saya sering jalan-jalan sore atau bahkan pergi ke
tempat-tempat wisata di Yogya. Sepanjang jalan terkadang saya masih melihat
sampah-sampah berserakan, tanpa ada yang bertanggung jawab akan hal tersebut. Itu
membuat saya jengkel, setelah saya amati di tempat tersebut kadang ada tempat
sampahnya, lalu apa ya yang ada dipikiran orang-orang yang membuang sampah
sembarangan? Membiarkan lingkungannya menjadi kotor dan bau busuk arena sampah
yang semakin hari semakin membusuk. Akhirnya saya membeli trash-bag di
toko pelastik terdekat dan mulai membersihkan tempat-tempat itu, saya juga tidak
lupa untuk memotret suasana sebelum dan sesudah saya bersihkan. Yang tadinya saya
jengkel karena melihat sampah yang berserakan yang sudah menimbulkan bau busuk
dan ketika saya melihat after dari potret yang saya ambil, hal tersebut
membuat saya lega, saya sendiri juga merasakan kenyamanan dan keindahan ketika
sampah sampah tersebut sudah rapih di tempat sampah.
Saya
punya ide agar kegiatan ini tetap berjalan walaupun saya sudah tidak lagi
mengambil mata kuliah psikologi lingkungan adalah dengan tetap membawa pelastik
pembuangan sampah dan sarung tangan kemanapun, karena tidak jarang saya melihat
di tempat wisata seperti pantai, banyak sekali sampah yang berserakan di sana. Karena
saya sangat suka pergi ke pantai dan daripada saya jengkel melihat sampah yang
berserakan di pantai yang saya kunjungi maka sekalian saja saya bersihkan
sedikit demi sedikit sampah yang berserakan tersebut. Hal tersebut adalah
menyelam sambal minum air. Saya bisa liburan sekaligus berkontribusi terhadap
pengelolaan sampah, ya meskipun tidak besar setidaknya saya sadar bahwa saya juga
penghasil sampah, jadi saya juga punya
peran di dalamnya. Mungkin suatu saat nanti saya akan berani untuk mengajak
orang-orang yang ada di tempat wisata tersebut untuk bertanggung jawab juga
akan sampah yang mereka hasilkan, semoga secepatnya saya bisa bergerak dalam
hal itu. Namun, untuk sekarang saya akan awali dari diri saya sendiri terlebih
dahulu. Hierarki
sampah yang
merujuk
pada 3R, yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle yang merupakan strategi pengelolaan sampah yang sesuai. Urutan
hierarki sampah dari yang tertinggi ke yang terbawah yaitu pencegahan,
pengurangan sampah, penggunaan kembali, daur ulang, penghematan energi, dan
pembuangan ini sangat berkaitan dengan kegiatan yang saya lakukan kalau sampahnya
saja berserakan, bagaimana mau di Kelola? Maka saya permudah dengan
mengumpulkan sampah sampah tersebut dan di rapihkan di tempat sampah agar bisa
dapat di proses.
Selain plogging,
before-after ada juga kegiatan lain yang termasuk kontribusi dalam
pengelolaan sampah yaitu pembuatan kompos. Menurut saya pembuatan kompos ini
adalah kegiatan pengelolaan sampah yang tidak mudah untuk dilakukan. Alasan saya
tidak memilih kegiatan pembuatan kompos adalah, saya dan teman-teman kos di
lingkungan saya sangat jarang menghasilkan sampah sampah dapur, minimnya alat. Biasanya
kalaupun ada sampah, itu akan langsung
dibuang dan di angkut oleh petugas karena pemilik kos saya adalah seorang yang
tidak begitu suka ada sampah di kosnya. Itu membuat saya kesulitan dalam
prosesnya.
Daftar Pustaka:
Damanhuri, E., & Padmi, T. (2010). Pengelolaan sampah. Diktat kuliah TL, 3104, 5-10.
0 komentar:
Posting Komentar