12.12.22

Pemanfaatan sampah kebun menjadi pupuk kompos


 

Essay persyaratan UAS

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Nia Zulkhaini

(21310410097)

Dosen: Arundati Shinta

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 

Kompos merupakan sampah organik yang mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi mikroorganisme (bakteri) yang bekerja di dalamnya sehingga terjadilah proses pengomposan atau proses penguraian bahan organik dengan bakteri-bakteri pendukungnya. Penggunaan pupuk kompos sangat memiliki berbagai manfaat di antaranya yaitu pupuk kompos ramah akan lingkungan, dapat menyuburkan tanaman, dengan pengolahan pupuk kompos sama dengan mengurangi sampah pada lingkungan. Pengomposan bertujuan sebagai pengelolaan lingkungan dengan memanfaatkan kembali bahan sisa dari lingkungan. Kompos disebut sebagai pupuk organik karena bahan pembuatan kompos merupakan bahan organik yang didapat dari lingkungan sekitar. Tempat pembuatan kompos atau tempat penyimpanan kompos disarankan pada tempat yang teduh dan terhindar dari paparan Matahari secara langsung juga terhindar dari air hujan. Pengomposan daun bisa terjadi secara alami namun membutuhkan waktu yang cukup lama dan juga banyaknya daun yang berjatuhan akan mengotori wilayah setempat, dari itulah perlunya pengolahan kompos untuk mempercepat proses pengomposan juga sebagai sarana pengurangan sampah pada lingkungan. Kompos bukan hanya dari sampah kebun tetapi pembuatan kompos juga bisa dilakukan dari sisa sampah dapur seperti sayuran dan juga pembuatan kompos bisa melalui kotoran hewan.

Berikut merupakan contoh penerapan pembuatan pupuk kompos dari sampah kebun oleh mahasiswa

Alat dan bahan:

1.     Sampah kebun (daun kering)  1/4

2.     Tanah

3.     Em4 pertanian 5 ml

4.     Air 250 ml

5.     Gula 2,5 gram

6.     Bak wadah kompos

7.     Plastik

8.     Gunting

Proses:

Untuk mempercepat proses pengomposan perlu dilakukan pengecilan ukuran sampah daun dengan di potong menjadi bagian kecil-kecil atau daun dicacah. lalu membuat larutan campuran dari air, gula dan em4 dan diaduk rata. Pembuatan larutan ini bertujuan untuk mendukung cepatnya proses pengomposan karena em4 merupakan bakteri pendukungnya dan disini gula berperan sebagai makanan bakteri selama proses pengomposan berlangsung. Setelah itu campur tanah dengan sampah kebun secara merata lalu Siapkan wadah untuk tempat kompos, tuangkan campuran tanah dan daun kering kedalam wadah lalu tuangkan larutan yang telah di siapkan, dilakukan berulang kali dan berlapis-lapis sampai habis setelah itu wadah di tutup. Kompos setiap tiga hari sekali perlu diaduk supaya oksigen dapat masuk pada wadah dan mempercepat proses mengomposan. Kompos dibuat pada 14 Oktober 2022 dan di panen pada 10 Desember 2022. Kompos bisa dipanen setelah kurang lebih 2 minggu atau sampai 40 hari dari awal pembuatan kompos. Kompos yang sudah siap dipanen yaitu apabila di genggam tidak berbentuk dan juga tidak lembab, setelah dipanen kompos bisa langsung diaplikasikan pada tanaman dan juga bisa digunakan sebagai media tanam. Ciri kompos yang baik yaitu tidak berbau, berwarna kehitaman, bertekstur remah dan tidak larut dalam air.

 





Daftar Pustaka:

Latifah. Siti. 2014.pupuk organik kompos.medan: CV Kiswatech.

0 komentar:

Posting Komentar