10.12.22

LAPORAN KUNJUNGAN: BANK SAMPAH ATAU RONGSOKAN SEKAWAN JAYA

                                                                                Essay Laporan

Psikologi Lingkungan

Oleh: Agung Sutrisno (21310410149)

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yoyakarta

Pada tanggal 10 Desember 2022 penulis melakukan kunjungan ke Pengepul sampah atau Bank sampah SEKAWAN JAYA yang berada di Magelang. Awalnya pemilik Bank Sampah merupakan masyarakat biasa, kemudian pemilik iseng menjual sampah plastik dan ternyata laku. Sampah yang diterima oleh bank sampah ini hanyalah sampah plastik, sampah plastik ini dikumpulkan kemudian dijual agar bisa dilakukan daur ulang. Pekerjaan mengumpulkan sampah ini seringkali dipandang menjijikkan oleh kebanyakan orang, namun kita harus berterima kasih kepada para pengepul sampah ini. Karena, dengan mereka mengumpulkan sampah yang sudah tidak terpakai maka sudah membantu dalam pelestarian lingkungan dari sampah-sampah sekali pakai yang mencemari lingkungan seperti sungai, laut, dan bahkan gunung.

Dengan didirikannya bank sampah ini diharapkan mampu menyadarkan masyarkat agar peduli sampah, sampah organik bisa dijadikan kompos dan sampah anorganik bisa dijual kembali. Penghasilan dari penjualan sampah plastik ini memang tidaklah besar. Namun, ketika dilakukan secara terus menerus akan menghasilkan uang yang cukup banyak untuk ditabung. Pengais sampah juga bisa disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, hal kecil yang mereka lakukan bisa menyelamatkan bumi dari kerusakan. 

Membangun kesadaran masyarakat menjadi PR bersama, kita bisa melihat betapa luar biasanya penanganan sampah di Jepang, Swedia, dan juga negara-negara di Eropa. Segala sesuatu yang besar dimulai dari yang kecil, begitu pula dengan penanganan sampah. Penanganan sampah bisa dimulai dari diri sendiri, dengan memilah sampah sesuai dengan jenisnya sampai dengan mengolah sampah sendiri. Sampah organik bisa diubah menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik atau sampah plastik bisa dijual atau diolah menjadi pernak-pernik perhiasan yang bisa dijual bahkan bisa tembus pasar ekspor. Tempat Rongsokan Sekawan Jaya bisa menjadi tempat menjual sampah botol, kardus, bahkan besi bagi warga Magelang dan sekitarnya. Setiap sampah memiliki nilainya sendiri-sendiri, mulai dari 2000 per kilogram sampai dengan 6000 perkilogram tergantung jenis barangnya. Harga akan menyesuaikan dengan pasaran. Jadi tunggu apa lagi untuk menjadi orang yang peduli lingkungan? Mari sama-sama jaga lingkungan kita sendiri agar generasi selanjutnya bisa menikmati manfaatnya.


0 komentar:

Posting Komentar