13.12.22

KULIAH LAPANGAN MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

 

KUNJUNGAN MAHASISWA PSIKOLOGI KE TPS RANDU ALAS


Dosen pengampu : Dr, Arundati Shinta, M.A

Oleh : Achmad Fauzan (21310410099)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yokyakarta 2022/2023

 

 

    Reduce, Reuse, Recycle. Tiga kata itulah yang selalu digaungkan dalam pengelolaan sampah. Memilah sampah dan membuangnya sesuai dengan jenisnya. Namun sepertinya itu hanya menjadi papan poster yang jarang sekali diindahkan oleh para pemilik sampah, siapa lagi kalua bukan kita?. Padahal memilah sampah adalah yang sangat penting sekali karena para pengelola sampah dapat dengan mudah memilih mana yang bisa digunakan untuk menjadi pupuk kompos, yang bisa didaur ulang bahkan bisa digunakan kembali. Bahkan mirisnya para pengelola sampah sering dipandang sebelah mata karena pekerjaannya itu. Padahal tanpa mereka lingkungan kita pasti akan penuh dengan sampah.

Kenapa profesi pelayan masyarakat dalam bidang sampah selalu dipandang sebelah mata? Jawabanya adalah masyarakat masih berpandangan bahwa memilah sampah adalah kewajiban dari petugas pengambil sampah, karena masyarakat merasa sudah membayar uang kontribusi sampah setiap bulannya. Bahkan pemilahannya tidak hanya dalam 2 kategori saja (organik dan non-organik), namun juga dalam kategori kertas, alumunium, plastik, besi baja, karton, botol plastik, kaca dan sebagainya.

Apakah kita bisa membangun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sesuai kategorinya?

Apakah memiliki lingkungan yang bersih dan sehat hanya menjadi sebuah mimpi saja?

Kita lihat di negara lain seperti Jepang, atau Belanda. Dimana kita bahkan nyaris tidak ada sampah dijalanan maupun ruangan terbuka lainnya. Kesadaran masyarakat yang tinggi serta peraturan dari pemerintah membuat masyarakat di negara tersebut mau tidak mau ikut berperan dalam memperhatikan kebersihan lingkungannya.

Belajar dari negara-negara tersebut, di sebuah desa di Candi Karang, Sardonoharjo, Kec Ngaglik, Kab Sleman, Daerah Istimewa Yokyakarta. beberapa warga yang dipelopori oleh Bapak Joko, membangun Tempat Pengelolaan Sampah Randu Alas. Mereka mulai mengajak warga sekitar untuk peduli terhadap sampah. Terobosan ini mereka gaungkan agar warga lebih memperhatikan bahwa pengelolaan sampah ini bukan hanya dikerjaan oleh petugas kebersihan saja namun dari warga juga.  Pemahaman tentang pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Dan juga mengajarkan warga memilah sampah sebelum dibuang. Dari sampah makanan, plastic atau bahkan yang dapat didaur ulang. Serta mengajarkan warga keuntungan-keuntungan dari pengelolaan sampah tersebut sehingga limbah sampah daur ulang dapat digunakan sebaik mungkin.

Pemilahan sampah bisa dikategorikan menjadi 3. Sampah Organik (makanan, sayuran, buah-buahan), sampah plastic (bungkus makanan, plastic kresek, pembungkus dll, dan sampah daur ulang Botol minuman, botol kosmetik dan sejenisnya). Bila belajar dari negara lain biasanya jam pembuangan sampah sampah berdasarkan kategorinya dilakukan secara terjadwal, contoh sampah organic diambil pada pagi hari, lalu sampah plastic setiap hari Selasa dan Jumat sedankan sampah daur ulang pada hari Rabu saja. Hal ini dapat menyadarkan masyarakat untuk menggunakan sampah ataupun membuang sampah dengan sangat bijak.

Mengajak warga untuk peduli dengan sampah tentu bukan perkara mudah, belajar dari pengalama TPS Randu Alas, tentu peran pemerintah sangatlah penting demi terciptanya kebersihan lingkungan demi kesehatan masyarakat. Peran pemerintah dalam membantu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang persepsi sampah yang keliru dimana masyarakat menganggap semua sampah sama saja dan hanya perlu dibuang di satu tempat saja. Dan juga pemerintah diharapkan mampu memberi apresiasi serta dukungan terhadap swadaya dalam pengelolaan sampah tersebut.

Jika hal ini sanggup dijalankan tentu saja memiliki lingkungan yang bersih setara dengan Negara Jepang tentu bukanlah mimpi. Namun kesadaran masyarakat yang harus kita tingkatkan demi terciptanya lingkungan yang bersih dan terbebas dari sampah-sampah yang menganggu pemandangan.

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar