KUNJUNGAN MAHASISWA PSIKOLOGI
KE TPS RANDU ALAS
Dosen pengampu : Dr, Arundati Shinta, M.A
Oleh : Achmad Fauzan (21310410099)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yokyakarta
2022/2023
Kenapa
profesi pelayan masyarakat dalam bidang sampah selalu dipandang sebelah mata?
Jawabanya adalah masyarakat masih berpandangan bahwa memilah sampah adalah
kewajiban dari petugas pengambil sampah, karena masyarakat merasa sudah
membayar uang kontribusi sampah setiap bulannya. Bahkan pemilahannya tidak
hanya dalam 2 kategori saja (organik dan non-organik), namun juga dalam
kategori kertas, alumunium, plastik, besi baja, karton, botol plastik, kaca dan
sebagainya.
Apakah
kita bisa membangun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sesuai
kategorinya?
Apakah
memiliki lingkungan yang bersih dan sehat hanya menjadi sebuah mimpi saja?
Kita lihat di negara lain seperti Jepang, atau Belanda. Dimana kita bahkan nyaris tidak ada sampah dijalanan maupun ruangan terbuka lainnya. Kesadaran masyarakat yang tinggi serta peraturan dari pemerintah membuat masyarakat di negara tersebut mau tidak mau ikut berperan dalam memperhatikan kebersihan lingkungannya.
Pemilahan
sampah bisa dikategorikan menjadi 3. Sampah Organik (makanan, sayuran,
buah-buahan), sampah plastic (bungkus makanan, plastic kresek, pembungkus dll,
dan sampah daur ulang Botol minuman, botol kosmetik dan sejenisnya). Bila
belajar dari negara lain biasanya jam pembuangan sampah sampah berdasarkan
kategorinya dilakukan secara terjadwal, contoh sampah organic diambil pada pagi
hari, lalu sampah plastic setiap hari Selasa dan Jumat sedankan sampah daur
ulang pada hari Rabu saja. Hal ini dapat menyadarkan masyarakat untuk
menggunakan sampah ataupun membuang sampah dengan sangat bijak.
Mengajak
warga untuk peduli dengan sampah tentu bukan perkara mudah, belajar dari
pengalama TPS Randu Alas, tentu peran pemerintah sangatlah penting demi
terciptanya kebersihan lingkungan demi kesehatan masyarakat. Peran pemerintah
dalam membantu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang persepsi sampah
yang keliru dimana masyarakat menganggap semua sampah sama saja dan hanya perlu
dibuang di satu tempat saja. Dan juga pemerintah diharapkan mampu memberi
apresiasi serta dukungan terhadap swadaya dalam pengelolaan sampah tersebut.
Jika
hal ini sanggup dijalankan tentu saja memiliki lingkungan yang bersih setara
dengan Negara Jepang tentu bukanlah mimpi. Namun kesadaran masyarakat yang
harus kita tingkatkan demi terciptanya lingkungan yang bersih dan terbebas dari
sampah-sampah yang menganggu pemandangan.
0 komentar:
Posting Komentar