KESADARAN
MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH
MELALUI
KEGIATAN BIFORE AFTER
Essay
3 Psikologi Lingkungan
Tiyas
Wulandari (21310410108)
Dosen:
Dr. Dra. Arundati Shinta
FAKILTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Sampah
merupakan masalah faktual yang dihadapi berbagai wilayah Indonesia. Mengatasi
masalah sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi harus ada
kesadaran dan partisipasi dari masyarakat. Di Yogyakarta sendiri jumlah
populasi penduduk terus meningkat seiring berjalanya waktu, tingkat aktrivitas
serta konsumsi juga terus berjalan, sehingga konsekuensinya jumlah sampah yang dihasilkan
juga semakin benyak. Dengan demikian kita perlu mencari solusi sebagai penanganan
sampah melalui pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Upaya tersebut
selain untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mengelola sampah, juga
diharapkan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah dalam
mengatasi permasalahan sampah.
Peran
serta masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan usaha yang sangat
berpengaruh terhadap berhasilnya program pengembangan pengelolaan sampah. Tanpa
adanya peran serta masyarakat semua program pengelolaan sampah yang telah
direncanakan akan sia-sia. Masyarakat dapat dengan mudah membantu mensukseskan
kegiatan ini dengan menyesuaikan kemampuan setiap orang tanpa harus
mengorbankan kepentingan diri sendiri. Salah satu pendekatan masyarakat untuk
dapat membantu program pemerintah adalah dengan mengedukasi kepada masyarakat
untuk membiasakan tingkah laku yang pro lingkungan. Menerapkan perilaku yang
sesuai dengan merubah persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang
tertib, lancar dan merata, merubah kebiasaan masyarakat dalam pengelolaan
sampah yang kurang baik, mengedukasi dan mensosialisasikan terkait penanganan
sampah yang tepat.
Dengan banyaknya isu terkait sampah yang ada di Indonesia, maka saya juga berusaha untuk turut peduli dan sadar akan pengelolaan sampah. Tujuannya agar sampah yang dihasilkan oleh manusia dapat dikelola dengan tempat, sehingga tidak menimbulkan masalah baru dikemudian hari. Saya telah berpartisipasi dalam perilaku peduli terhadap sampah, dengan melakukan kegiatan bifore after. Saya melakukan kegiatan tersebut di empat tempat yang berbeda, diantaranya adalah sebagi berikut.
Saya melakukan kegiatan before after tempat pertama di Pantai Cemara Sewu pada hari Minggu, 24 Oktober 2022. Kegiatan tersebut saya lakukan bsrsama dengan teman-teman setelah selesai diadakannya Makrab Fakultas Psikologi UP45 Yogyakarta. Mulai dari memunguti sampah plastik yang ada di pesisir pantai, sampah bekas makanan seperti box nasi dan bekas air mineral yang ada di sekitar pendopo cemoro sewu, dan menata kembali sampah yang berserakan di sekitar tempat sampah.
Tempat kedua pelaksanaan before after adalah di Stadion Maguwoharjo, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 November 2022. Di Stadion Maguwoharjo sampah yang ada cukup banyak di setiap sisi tempat pasti kita akan menjumpai sampah plastik seperti bekas botol muinum, plastik bekas mekanan, bekas banner, papan kayu, sampah kertas, bahkan sampai sampah pempers yang dibuang sembarangan.
Tempat ketiga pelaksanaan before after adalah Embung Tambakboyo, Condongcatur, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 November 2022. Sampah yang ada di sekitar Embung Tambakboyo saat itu tidak banyak, saya berkeliling dan hanya menemukan sampah di 2-3 titik tempat saja. Akan tetapi, untuk di aliran air utama sampah saangat banyak berupa sampah plastik makanan, bekas minuman, ranting, kain, dll. Bisa jadi sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari tempat lain kerena terbawa arus.
Tempat keempat pelaksanaan before after adalah Sungai di Tambak Bayan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 02 Desember 2022. Sampah di sekitar sungai sangat banyak, ada juga sampah yang sudah sangat menumpuk dan bau. Sampah terdiri dari plastik bekas kantong kresek, plastik makanan, bungkus sabun, botol minum, karunng bekas, kain, kayu, pempers, dan sampah lainnya.
Berdasarkan
kegiatan yang telah saya lakukan, maka saya dapat menyimpulkan bahwa peran
masyarakat itu sangat penting dalam pengelolaan sampah. Mulai dari diri sendiri
dan hal kecil saja, ketika kita mampu mengelola sampah yang kita hasikan
sendiri maka akan sangat berpengaruh bagi lingkungan sekitar. Sehingga sampah
tidak sampai menumpuk atau bahkan sampai mencemari lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Affandy,
N.A., Isnaini, E., Yulianti, C. H. (2015). PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM
PENGELOLAAN
SAMPAH KOMPREHENSIF MENUJU ZERO WASTE. Institut
Teknologi
Adhi Tama Surabaya.
Sekarninngrum,
B., Suprayogi, Y., Yunita, D. (2020). SOSIALISASI DAN EDUKASI
KANGPISMAN
(KURANGI, PISAHKAN, DAN MANFAATKAN SAMPAH).
Kumawula:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 73-86.
0 komentar:
Posting Komentar