11.12.22

KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH MELALUI KEGIATAN BIFORE AFTER

 

KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH

MELALUI KEGIATAN BIFORE AFTER

Essay 3 Psikologi Lingkungan

Tiyas Wulandari (21310410108)

Dosen: Dr. Dra. Arundati Shinta

FAKILTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 

Sampah merupakan masalah faktual yang dihadapi berbagai wilayah Indonesia. Mengatasi masalah sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi harus ada kesadaran dan partisipasi dari masyarakat. Di Yogyakarta sendiri jumlah populasi penduduk terus meningkat seiring berjalanya waktu, tingkat aktrivitas serta konsumsi juga terus berjalan, sehingga konsekuensinya jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin benyak. Dengan demikian kita perlu mencari solusi sebagai penanganan sampah melalui pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Upaya tersebut selain untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mengelola sampah, juga diharapkan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah.

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan usaha yang sangat berpengaruh terhadap berhasilnya program pengembangan pengelolaan sampah. Tanpa adanya peran serta masyarakat semua program pengelolaan sampah yang telah direncanakan akan sia-sia. Masyarakat dapat dengan mudah membantu mensukseskan kegiatan ini dengan menyesuaikan kemampuan setiap orang tanpa harus mengorbankan kepentingan diri sendiri. Salah satu pendekatan masyarakat untuk dapat membantu program pemerintah adalah dengan mengedukasi kepada masyarakat untuk membiasakan tingkah laku yang pro lingkungan. Menerapkan perilaku yang sesuai dengan merubah persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang tertib, lancar dan merata, merubah kebiasaan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang kurang baik, mengedukasi dan mensosialisasikan terkait penanganan sampah yang tepat.

Dengan banyaknya isu terkait sampah yang ada di Indonesia, maka saya juga berusaha untuk turut peduli dan sadar akan pengelolaan sampah. Tujuannya agar sampah yang dihasilkan oleh manusia dapat dikelola dengan tempat, sehingga tidak menimbulkan masalah baru dikemudian hari. Saya telah berpartisipasi dalam perilaku peduli terhadap sampah, dengan melakukan kegiatan bifore after. Saya melakukan kegiatan tersebut di empat tempat yang berbeda, diantaranya adalah sebagi berikut.

 

Saya melakukan kegiatan before after tempat pertama di Pantai Cemara Sewu pada hari Minggu, 24 Oktober 2022. Kegiatan tersebut saya lakukan bsrsama dengan teman-teman setelah selesai diadakannya Makrab Fakultas Psikologi UP45 Yogyakarta. Mulai dari memunguti sampah plastik yang ada di pesisir pantai, sampah bekas makanan seperti box nasi dan bekas air mineral yang ada di sekitar pendopo cemoro sewu, dan menata kembali sampah yang berserakan di sekitar tempat sampah.






Tempat kedua pelaksanaan before after adalah di Stadion Maguwoharjo, Maguwoharjo,  Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 November 2022. Di Stadion Maguwoharjo sampah yang ada cukup banyak di setiap sisi tempat pasti kita akan menjumpai sampah plastik seperti bekas botol muinum, plastik bekas mekanan, bekas banner, papan kayu, sampah kertas, bahkan sampai sampah pempers yang dibuang sembarangan.

 

Tempat ketiga pelaksanaan before after adalah Embung Tambakboyo, Condongcatur, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 November 2022. Sampah yang ada di sekitar Embung Tambakboyo saat itu tidak banyak, saya berkeliling dan hanya menemukan sampah di 2-3 titik tempat saja. Akan tetapi, untuk di aliran air utama sampah saangat banyak berupa sampah plastik makanan, bekas minuman, ranting, kain, dll. Bisa jadi sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari tempat lain kerena terbawa arus.

 

Tempat keempat pelaksanaan before after adalah Sungai di Tambak Bayan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 02 Desember 2022. Sampah di sekitar sungai sangat banyak, ada juga sampah yang sudah sangat menumpuk dan bau. Sampah terdiri dari plastik bekas kantong kresek, plastik makanan, bungkus sabun, botol minum, karunng bekas, kain, kayu, pempers, dan sampah lainnya.

Berdasarkan kegiatan yang telah saya lakukan, maka saya dapat menyimpulkan bahwa peran masyarakat itu sangat penting dalam pengelolaan sampah. Mulai dari diri sendiri dan hal kecil saja, ketika kita mampu mengelola sampah yang kita hasikan sendiri maka akan sangat berpengaruh bagi lingkungan sekitar. Sehingga sampah tidak sampai menumpuk atau bahkan sampai mencemari lingkungan sekitar.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Affandy, N.A., Isnaini, E., Yulianti, C. H. (2015). PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM

PENGELOLAAN SAMPAH KOMPREHENSIF MENUJU ZERO WASTE. Institut

Teknologi Adhi Tama Surabaya.

Sekarninngrum, B., Suprayogi, Y., Yunita, D. (2020). SOSIALISASI DAN EDUKASI

KANGPISMAN (KURANGI, PISAHKAN, DAN MANFAATKAN SAMPAH).

Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 73-86.

0 komentar:

Posting Komentar