Studi Penerapan Bank Sampah dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
di Kota Yogyakarta
Poppy Intan Permatasari (19310410013)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
2022
Topik |
Bank sampah sebagai solusi pengelolaan lingkungan
hidup di Yogyakarta |
Sumber |
Haryanti, S., Gravitani, E. & Wijaya, M. (2020). Studi
penerapan bank sampah dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup di Kota
Yogyakarta. Journal Bioeksperimen. 6(1), 60-68. |
Permasalahan |
Program bank sampah merupakan satu kegiatan yang efektif
dalam pengelolaan dan pemilahan sampah organik dan anorganik karena nasabah
bank sampah dapat memanfaatkan sampah
sesuai dengan jenisnya. Sampah apabila tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan diantaranya; Pencemaran
lingkungan, penyebab penyakit dan penyumbatan saluran air dan banjir. Kenyataannya,
masih banyak masyarakat yang mengelola sampah mereka secara
tradisional dan tidak mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan. Dimana, Yogyakarta
merupakan salah satu kota besar di
Indonesia dengan laju pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta sebesar
0,76 %. Peningkatan jumlah penduduk tersebut berdampak pada meningkatnya
volume sampah dan pencemaran limbah bagi lingkungan. |
Tujuan Penelitian |
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi
sampah yang diendapkan kepada bank dan mengkaji implementasi bank sampah di
kota Yogyakarta dalam upaya pengelolaan lingkungan. |
Isi |
· Meningkatnya volume timbulan sampah
memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode
dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan akan dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan dan akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan.
Globalisasi diketahui mempengaruhi konsumsi masyarakat, penggunaan bahan
padat yang akhirnya menghasilkan limbah padat yang besar. · Sampah yang dibuang pada suatu area
terbuka (dump site), akan menyebabkan dampak terhadap daerah sekitar
baik secara sosial, lingkungan maupun ekonomi akibat tumpukan sampah yang
terakumulasi. Meningkatnya volume sampah
tidak seimbang dengan program pengelolaan limbah. Masih banyak masyarakat yang mengelola sampah mereka secara
tradisional dan tidak mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan. Sistem
pengelolaan sampah kota berkelanjutan harus ekonomis terjangkau, ramah
lingkungan dan dapat diterima secara sosial.
Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah adalah
dengan program bank sampah. · Sebagai dasar hukum pendirian bank sampah adalah
Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang menyatakan
bahwa paradigma pengelolaan sampah
harus dirubah dari kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan di sumber dan daur
ulang sumberdaya. Bank sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R (Reuse,
Reduce, Recycle) dalam pengelolaan sampah pada sumbernya di tingkat
masyarakat. · Program
bank sampah merupakan satu kegiatan yang efektif dalam pengelolaan dan
pemilahan sampah organik dan anorganik karena nasabah bank sampah dapat
memanfaatkan sampah sesuai dengan
jenisnya. Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan
lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah, baik
organik maupun anorganik. Oleh karenanya, diperlukan pengolahan seperti
membuat sampah menjadi bahan yang berguna. |
Metode |
· Metode yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu metode kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan
Oktober-Desember 2016, dan analisis data dilakukan dengan cara kuantitatif
deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik. · Penelitian ini dilakukan di Kota
Yogyakarta dengan mengambil 5 lokasi Bank sampah di Kota Yogyakarta yaitu,
Bank sampah Lintas Winongo, nasabah bank sampah Surolaras, nasabah bank
sampah Migunani, nasabah bank sampah Sinar Lestari serta nasabah bank sampah
Mondoroko. Lokasi tersebut ditentukan secara sengaja (purposive)
berdasarkan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan bank sampah dengan
jumlah nasabah terbanyak dan teraktif dibandingkan di wilayah lain di Kota
Yogyakarta. · Teknik pengambilan data dilakukan dengan
metode pengukuran, observasi dan wawancara terhadap nasabah bank sampah, petugas bank sampah, dan pengelola bank sampah. Kuisioner diambil dari responden yang
menjadi nasabah bank sampah di 5
lokasi bank sampah yang telah ditentukan dengan total responden sebanyak 100
responden. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi 2 jenis, yakni data
primer dan data sekunder. |
Hasil |
· Berdasarkan
hasil pengukuran jumlah sampah yang paling banyak diterima berturut-urut
adalah di bank sampah Lintas Winongo, Bank sampah Surolaras, Bank sampah
Mondoroko, Bank sampah Sinar Lestari dan Bank sampah Migunani. Jumlah
keseluruhan sampah yang masuk di 5 bank sampah Kota Yogyakarta sebesar 3062,1
kg dengan rincian sampah plastik sebesar 715,4 kg (23,36%), sampah kertas
1.992,1 kg (65,06%) , sampah kaca sebesar 153 kg (5 %), serta sampah logam
sebesar 201.6kg (6,58%). · Komposisi
terbanyak adalah sampah kertas karena hampir setiap rumah tangga memiliki
sampah kertas yang sudah tidak terpakai lagi diantaranya buku pelajaran,
arsip, koran, majalah maupun kertas
HVS. Komponen sampah logam dan sampah kaca tidak dibedakan karena jumlahnya
tidak terlalu banyak. · Semakin
banyaknya kegiatan yang terdapat dalam program bank sampah, diantaranya
adanya kegiatan pelatihan daur ulang sampah anorganik khususnya plastik
menjadi barang kerajinan, adanya sosialisasi edukasi tentang pengelolaan
sampah yang diadakan secara rutin di lingkungan bank sampah. · Keberadaan
bank sampah di Kota Yogyakarta disambut baik oleh warga masyarakat Kota
Yogyakarta. Kehadiran bank sampah
telah membantu masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah. Pengelolaan
sampah dengan bank sampah juga mempunyai dampak positif yang berupa
meningkatnya ikatan tali persaudaraan sesama nasabah, menambah kerukunan
antar warga, meningkatkan kebersihan rumah serta meningkatkan kenyamanan
lingkungan. · Setelah
adanya bank sampah, responden menyatakan kebersihan rumah mereka menjadi
sangat bersih sebesar 34 % dan menjadi bersih sebesar 66 % .Penerapan Program Bank Sampah di Kota
Yogyakarta telah berjalan dengan baik melalui dukungan dari Badan Lingkungan
Hidup Kota Yogyakarta. Program Bank sampah di Kota Yogyakarta mampu
membantu dalam upaya pengelolan lingkungan hidup, dengan potensi reduksi
sampah sebesar 97 %. Bank sampah juga berperan dalam meningkatkan kebersihan
rumah dan menjadikan lingkungan yang nyaman, bersih dan asri. |
Diskusi |
Banyak masyarakat yang mengelola sampah mereka secara
tradisional dan tidak mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan. Bank
sampah merupakan salah satu alternatif sistem pengelolaan sampah yang telah diterapkan di Kota Yogyakarta. Bank
sampah merupakan kegiatan inovatif masyarakat yang mengajari masyarakat untuk
menyortir sampah mereka dan membuat mereka sadar akan pengelolaan sampah
dengan bijak. Hal ini akan membawa kontribusi pengurangan volume sampah.
Potensi pengelolaan sampah dengan Bank sampah di Kota Yogyakarta termasuk
besar. Dimana dalam perkembangannya bank sampah di Kota Yogyakarta semakin
disambut positif oleh masyarakat, terbukti dengan peningkatan jumlah nasabah pada tiap bank sampah.
Penerapan bank sampah di Kota Yogyakarta terbukti telah membantu pemerintah
dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup. |
0 komentar:
Posting Komentar