30.11.22

MERINGKAS JURNAL PENELITIAN SEBAGAI REFERENSI PENELITIAN SSK PIO


Studi Penerapan Bank Sampah dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup 

di Kota Yogyakarta

Poppy Intan Permatasari (19310410013)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

2022


Topik

Bank sampah sebagai solusi pengelolaan lingkungan hidup  di Yogyakarta

Sumber

Haryanti, S., Gravitani, E. & Wijaya, M. (2020). Studi penerapan bank sampah dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup di Kota Yogyakarta. Journal Bioeksperimen. 6(1), 60-68.

Permasalahan

Program bank sampah merupakan satu kegiatan yang efektif dalam pengelolaan dan pemilahan sampah organik dan anorganik karena nasabah bank sampah dapat memanfaatkan sampah  sesuai dengan jenisnya. Sampah apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan diantaranya; Pencemaran lingkungan, penyebab penyakit dan penyumbatan saluran air dan banjir. Kenyataannya, masih banyak masyarakat  yang mengelola sampah mereka secara tradisional dan tidak mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan. Dimana, Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di  Indonesia dengan laju pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta sebesar 0,76 %. Peningkatan jumlah penduduk tersebut berdampak pada meningkatnya volume sampah dan pencemaran limbah bagi lingkungan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi sampah yang diendapkan kepada bank dan mengkaji implementasi bank sampah di kota Yogyakarta dalam upaya pengelolaan lingkungan.

Isi

·      Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan  akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan. Globalisasi diketahui mempengaruhi konsumsi masyarakat, penggunaan bahan padat yang akhirnya menghasilkan limbah padat yang besar.

·    Sampah yang dibuang pada suatu area terbuka (dump site), akan menyebabkan dampak terhadap daerah sekitar baik secara sosial, lingkungan maupun ekonomi akibat tumpukan sampah yang terakumulasi. Meningkatnya volume sampah tidak seimbang dengan program pengelolaan limbah. Masih banyak masyarakat  yang mengelola sampah mereka secara tradisional dan tidak mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan. Sistem pengelolaan sampah kota berkelanjutan harus ekonomis terjangkau, ramah lingkungan dan dapat diterima secara sosial.  Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah adalah dengan program bank  sampah.

·  Sebagai dasar hukum pendirian bank sampah adalah Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang menyatakan bahwa  paradigma pengelolaan sampah harus dirubah dari kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan di sumber dan daur ulang sumberdaya. Bank sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam pengelolaan sampah pada sumbernya di tingkat masyarakat.

·     Program bank sampah merupakan satu kegiatan yang efektif dalam pengelolaan dan pemilahan sampah organik dan anorganik karena nasabah bank sampah dapat memanfaatkan sampah  sesuai dengan jenisnya. Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah, baik organik maupun anorganik. Oleh karenanya, diperlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna.

Metode

·  Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2016, dan analisis data dilakukan dengan cara kuantitatif deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik.

·   Penelitian ini dilakukan di Kota Yogyakarta dengan mengambil 5 lokasi Bank sampah di Kota Yogyakarta yaitu, Bank sampah Lintas Winongo, nasabah bank sampah Surolaras, nasabah bank sampah Migunani, nasabah bank sampah Sinar Lestari serta nasabah bank sampah Mondoroko. Lokasi tersebut ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan bank sampah dengan jumlah nasabah terbanyak dan teraktif dibandingkan di wilayah lain di Kota Yogyakarta.

·  Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode pengukuran, observasi dan wawancara terhadap nasabah bank sampah,  petugas bank sampah, dan  pengelola bank sampah.  Kuisioner diambil dari responden yang menjadi  nasabah bank sampah di 5 lokasi bank sampah yang telah ditentukan dengan total responden sebanyak 100 responden. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi 2 jenis, yakni data primer dan data sekunder.

Hasil

·       Berdasarkan hasil pengukuran jumlah sampah yang paling banyak diterima berturut-urut adalah di bank sampah Lintas Winongo, Bank sampah Surolaras, Bank sampah Mondoroko, Bank sampah Sinar Lestari dan Bank sampah Migunani. Jumlah keseluruhan sampah yang masuk di 5 bank sampah Kota Yogyakarta sebesar 3062,1 kg dengan rincian sampah plastik sebesar 715,4 kg (23,36%), sampah kertas 1.992,1 kg (65,06%) , sampah kaca sebesar 153 kg (5 %), serta sampah logam sebesar 201.6kg (6,58%).

·   Komposisi terbanyak adalah sampah kertas karena hampir setiap rumah tangga memiliki sampah kertas yang sudah tidak terpakai lagi diantaranya buku pelajaran, arsip, koran, majalah  maupun kertas HVS. Komponen sampah logam dan sampah kaca tidak dibedakan karena jumlahnya tidak terlalu banyak.

·   Semakin banyaknya kegiatan yang terdapat dalam program bank sampah, diantaranya adanya kegiatan pelatihan daur ulang sampah anorganik khususnya plastik menjadi barang kerajinan, adanya sosialisasi edukasi tentang pengelolaan sampah yang diadakan secara rutin di lingkungan bank sampah. 

·    Keberadaan bank sampah di Kota Yogyakarta disambut baik oleh warga masyarakat Kota Yogyakarta.  Kehadiran bank sampah telah membantu masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah dengan bank sampah juga mempunyai dampak positif yang berupa meningkatnya ikatan tali persaudaraan sesama nasabah, menambah kerukunan antar warga, meningkatkan kebersihan rumah serta meningkatkan kenyamanan lingkungan.

·   Setelah adanya bank sampah, responden menyatakan kebersihan rumah mereka menjadi sangat bersih  sebesar 34 % dan  menjadi bersih sebesar  66 % .Penerapan Program Bank Sampah di Kota Yogyakarta telah berjalan dengan baik melalui dukungan dari Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Program Bank sampah di Kota Yogyakarta mampu membantu   dalam  upaya pengelolan  lingkungan hidup, dengan potensi reduksi sampah sebesar 97 %. Bank sampah juga berperan dalam meningkatkan kebersihan rumah dan menjadikan lingkungan yang nyaman, bersih dan asri.

Diskusi

Banyak masyarakat  yang mengelola sampah mereka secara tradisional dan tidak mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan. Bank sampah merupakan salah satu alternatif sistem pengelolaan sampah yang  telah diterapkan di Kota Yogyakarta. Bank sampah merupakan kegiatan inovatif masyarakat yang mengajari masyarakat untuk menyortir sampah mereka dan membuat mereka sadar akan pengelolaan sampah dengan bijak. Hal ini akan membawa kontribusi pengurangan volume sampah. Potensi pengelolaan sampah dengan Bank sampah di Kota Yogyakarta termasuk besar. Dimana dalam perkembangannya bank sampah di Kota Yogyakarta semakin disambut positif oleh masyarakat, terbukti dengan peningkatan  jumlah nasabah pada tiap bank sampah. Penerapan bank sampah di Kota Yogyakarta terbukti telah membantu pemerintah dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup.

 

 

 

 

 


0 komentar:

Posting Komentar