3.11.22

MERINGKAS FILM YOUTUBE DAN OPINI SAYA TENTANG SAMPAH PLASTIK YANG MENCEMARI PANTAI DAN MERUSAK BIOTA DI DALAMNYA

MERINGKAS FILM YOUTUBE DAN OPINI SAYA TENTANG SAMPAH PLASTIK YANG MENCEMARI PANTAI DAN MERUSAK BIOTA DI DALAMNYA

Why We Need to Stop Plastic Pollution in Our Oceans 

 

Essay 2 Psikologi Lingkungan

Ramahwati (21310410037)

Kelas Reguler/Semester 3

Dosen pengampu: Dr. Dra Arundati Shinta

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Topik

Sampah plastik yang mencemari lautan bercampur dengan air dan mengendap didasar laut tidak hanya merusak ekosistem laut melainkan berpengaruh pada biota laut didalamnya. Para peneliti mengatakan bahwa lebih dari 60% spesies ikan paus dan lumba-lumba terpengaruh oleh sampah plastik yang berada dilautan termasuk plankton serta garam yang kita konsumsi

Sumber

Powerfull Video: Why We Need to Stop Plastic Pollution in Our Oceans For Good

https://youtu.be/Yomf5pBN8dY

Ringkasan

Saat ini lautan dipenuhi oleh limbah plastik yang setara dengan satu truk sampah yang dibuang ke laut setiap menitnya. 17,6 pound setara dengan 7.983 kilogram sampah plastik mencemari lautan bercampur dengan air dan mengendap didasar laut, sampah tersebut tidak akan berkurang karena lamanya proses penguraian bahan plastik. Sampah plastik tersebut bisa terurai menjadi potongan-potogan kecil yang disebut plastik mikro. Para peneliti mengatakan bahwa lebih dari 60% spesies ikan paus dan lumba-lumba terpengaruh oleh sampah plastik yang berada dilautan termasuk plankton serta garam yang kita konsumsi. Saat ini perusahaan memilih memproduksi barang dari bahan tahan lama sehingga kita sebagai konsumen hanya akan membelinya  sekali saja namun dapat digunakan dalam jangka lama. Upaya mengurangi sampah plastik yang dihasilkan pada 2015 hanya 9% yang dapat didaur ulang dari jumlah keseluruhan, bahkan ketika di daur ulang sampah plastik berpengaruh terhadap menurunnya kualitas botol kaca. Dalam kasus sampah plastik sampai ban motor yang tidak didaur ulang akan mencemari lingkungan pantai dan merusak biota lautnya. Dengan hal ini harusnya kita sadar bahwa kegiatan konsumtif mengambil peran besar dalam pencemaran lingkungan. Kita pelu diberi pilihan-pilihan untuk mengurangi sampah plastik, pada kenyataanya memang sulit diterapkan namun beberapa perusahaan sudah menerapkan bebas plastik. Misalnya di supermarket yang menawarkan layanan bebas plastik begitu juga di hotel dan maskapai penerbangan. Dari hal tersebut oseania (Oceana) yang merupakan organisasi advokasi internasional terbesar yang berasal dari Amerika Serikat memiliki fokus pada konservasi laut hingga mendapat penghargaan bebas plastik setelah kampanye Peru yang mengesahkan Undang-Undang bebas plastik pada kawasan taman nasional dan pantai. Gerakan pengurangan sampah plastik tersebut telah diikuti 28 negara anggotanya. Dengan kita menyadari betapa berpengaruhnya gerakan tersebut berarti kita ikut andil dalam mengurangi sampah plastik, hal tersebut dilakukan karena kita diberi pilihan hidup bebas plastik.

Permasalahan

Lautan akan dipenuhi sampah plastik empat kali lebih banyak dari hasil produksi saat ini dan dimasa depan. Dengan jumlah tersebut, apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik?

Opini Saya

Dengan adanya oseania (Oceana) yang merupakan organisasi advokasi internasional terbesar yang berasal dari Amerika Serikat serta memiliki fokus pada konservasi laut sangat berdampak pada pengurangan sampah plastik dilautan, selain mempunyai pengaruh bagi gerakan tersebut hal itu juga didukung oleh penghargaan yang pernah diterimanya. Masalah sampah memang sulit dihindari, maka dari itu diperlukan kesadaran dan dedikasi individu untuk melakukan gerakan pengurangan sampah. Namun alangkah lebih baik jika gerakan tersebut juga dijalankan oleh berbagai negara didunia serta memiliki organisasi resmi dan terbuka umum bagi setiap kalangan.. Semakin banyak orang sadar akan pentingnya mengurangi sampah plastik hal ini termasuk dalam gerakan menyelamatkan bumi dari sampah plastik yang kian bertambah banyak setiap harinya.

 

 

 

 

 

 

 

 


0 komentar:

Posting Komentar